Denpasar - Kepala KPKNL Denpasar, Syamsudin mengumpulkan
jajaran pimpinan dan pelaksana KPKNL Denpasar di Aula KPKNL Denpasar, untuk
membahas mengenai ikhtisar capaian kinerja yang telah dicapai KPKNL Denpasar
pada tahun 2017.
Syamsudin mengucapkan
rasa syukurnya karena IKU (Indikator Kinerja Utama) KPKNL Denpasar secara
keseluruhan hijau. “Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas
capaian kinerja kita ini. Alhamdulilah, bisa hijau untuk semua seksi dan
revaluasi BMN, meskipun awalnya tersendat-sendat, akhirnya bisa mencapai target
100% juga,” tutur Syamsudin saat membuka rapat pada Rabu (07/02/2018) pukul
09.00.
Syamsudin memberikan
apresiasinya terhadap kerja keras tim Revaluasi BMN untuk mengejar capaian pada
detik-detik akhir tahun 2017. “Pada pertengahan Desember 2017, capaian
revaluasi masih dua koma sekian persen, tiap malam saya komunikasi dengan
kantor pusat,” ungkap Syamsudin yang juga rajin menemani tim revaluasi tiap
malam di kantor ketika lembur mengerjakan hasil revaluasi BMN ini.
“Sebenarnya kita bisa
saja menyerah, namun kita tidak menyerah, kita tetap bekerja keras dan pada
akhir periode akhirnya kita bisa menyelesaikan sebaik-baiknya,” ujar Syamsudin
membakar semangat tim Revaluasi BMN.
Selain mengenai capaian
Kinerja tahun 2017, Syamsudin juga membahas mengenai Kontrak Kinerja untuk
tahun 2018 dengan penekanan beberapa tambahan IKU yang muncul di tahun 2018
sebagai tantangan baru bagi KPKNL. Tantangan baru ini khususnya terhadap beberapa
seksi tertentu, seperti seksi Lelang.
Seksi Pelayanan Lelang,
tahun 2018 mendapatkan tambahan target yakni pokok lelang naik 200 persen
lebih, lelang harus mencapai target 30% dari keseluruhan frekuensi lelang,
namun target frekuensi sendiri turun. “Hal ini sesuai dengan permintaan Dirjen
Kekayaan Negara yang menghendaki lelang yang berkualitas. Lebih baik frekuensi
tidak banyak namun lebih banyak laku,” papar Pria asli Jawa Tengah ini.
Meskipun secara
keseluruhan IKU mencapai hijau, namun Syamsudin tetap minta semua jajarannya
untuk tetap meningkatkan semangat kerja, khususnya beberapa IKU seperti IKU
PNBP dari Piutang Negara dan IKU pemenuhan standard hard competency yang
angkanya masih dibawah 100%.
Selain itu, Syamsudin juga
menyemangati para pegawainya untuk bisa mengikuti berbagai diklat, meningkatkan
dan mengembangkan diri agar bisa menguasai segala lini pekerjaan yang ada di
DJKN. Hal ini disampaikan Syamsudin mengutip pesan Dirjen KN yang meminta
pegawai DJKN tidak hanya mengerti satu bidang pekerjaan saja. “Beliau tidak
menghendaki satu spesialisasi. Jangan ada pegawai yang punya spesialisasi,
cerdas hanya pada satu pekerjaan,” kata Syamsudin
Untuk mencapai tujuan
terakhir diatas ditambah agar para pegawai tidak jenuh terlalu lama di suatu
bidang, maka di KPKNL Denpasar juga dibuat mutasi kecil-kecilan, “Tidak bisa
mutasi besar besaran karena berkaitan dengan masalah grading. Yang sudah lama
di bendahara, tidak akan berkembang jika jadi bendahara terus, oleh karena itu
saya coba mencarikan tempat baru yang kira-kira pas dan tenaganya dibutuhkan.
Semoga kinerja kita semakin bagus semakin optimis dan ambisius sehingga IKU
kita tercapai maksimal,” tutupnya.
Pemaparan lebih lanjut
disampaikan Kepala Seksi Kepatuhan Internal, I Made Yudi Putra. Penjelasannya mengenai
masalah IKU dengan lebih detil termasuk pola cascading dan formula-nya.
Termasuk juga beberapa perubahan cara Penilaian seperti yang dulu menggunakan
persentase sekarang lebih banyak berdasarkan indeks. (dipa)