Bogor- Indikator Kinerja Utama
(IKU) Tingkat Kesesuaian Penggunaan Barang Milik Negara (BMN) dengan Standar Barang
dan Standar Kebutuhan (SBSK) serta Persentase Implementasi Evaluasi Kinerja BMN
(portofolio aset) merupakan IKU Menteri Keuangan yang berasal dari tugas dan
fungsi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) yang masih bersifat baru dan
pelaksanaannya
melibatkan peran satuan kerja (satker).
Upaya meraih target IKU tersebut di tengah wabah Covid-19, dilaksanakan dengan
melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) online
di Bidang Kekayaan Negara oleh KPKNL Bogor (20/4) dengan
memanfaatkan aplikasi video conference berbasis internet. Bimbingan Teknis dimaksud bertujuan untuk knowledge sharing kepada satker mengenai maksud, tujuan, sasaran
strategis, serta pelaksanaan IKU tersebut sekaligus memberikan arahan terkait
penyelesaian Revaluasi BMN.
Acara yang dibuka oleh
Kepala KPKNL Bogor, Selo Tarnando diikuti oleh 94 peserta satker yang menjadi
target pelaksanaan pengukuran kesesuaian penggunaan BMN dengan SBSK, evaluasi
kinerja BMN, dan/atau satker yang belum
menyelesaikan Revaluasi
BMN. Hal ini sejalan dengan komitmen KPKNL Bogor untuk terus dapat memberikan
pelayanan yang maksimal meskipun
pandemi
Virus Corona terus merebak.
Dalam Bimtek online tersebut, Kepala Seksi BMD II D pada Direktorat BMN, Dwi
Kurniawan Saputro memaparkan mengenai Kesesuaian Penggunaan BMN dengan SBSK. Dwi menyampaikan
bahwa maksud dan tujuan Kesesuaian Penggunaan BMN dengan SBSK yaitu untuk memastikan aset Negara yang
dikelola telah terutilisasi sesuai dengan potensi terbaiknya (the highest and best use principle). Dwi
menjelaskan pula mengenai sasaran strategis kinerja, BMN yang menjadi objek
target, serta data yang dibutuhkan dalam pengukuran kesesuaian penggunaan BMN.
Pembahasan terkait
Implementasi Kinerja BMN (portofolio aset) dipaparkan Kepala Seksi BMD I
D pada Direktorat
BMN, Naf’an Widiarso Rafid. Dalam pemaparannya, Naf’an menjelaskan latar belakang pelaksanaan
evaluasi portofolio aset hingga terbit Laporan Evaluasi Kinerja BMN. Lebih
lanjut, Naf’an menyampaikan bahwa portofolio aset akan menghasilkan rekomendasi
yang merupakan penjabaran dari hasil analisis evaluasi kinerja aset yang akan
disampaikan kepada Pengguna Barang oleh KPKNL Bogor untuk pengelolaan aset
lebih lanjut. Indikator yang digunakan dalam Pengukuran Kinerja BMN tersebut meliputi 6 (enam) indikator yaitu kepentingan umum, manfaat sosial,
kepuasan pengguna, potensi penggunaan, ekonomi, dan kondisi teknis.
Tema lain yang dibahas dalam
Bimtek online tersebut
termasuk penyelesaian sisa Revisi
Revaluasi BMN serta tindak lanjut Revaluasi BMN yang diuraikan oleh Antonius Iwan Setyono dari Direktorat BMN.
Acara dirangkai dengan tanya jawab dari satker
kepada para narasumber
dan juga kepada tim Seksi
PKN KPKNL Bogor yang dipandu
Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara KPKNL Bogor, Nurintan Rismauli Marpaung.
Kegiatan Bimbingan Teknis PKN Online
tersebut berlangsung dengan lancar dan memberi manfaat bagi para satker di
tengah keterbatasan kondisi untuk pemberian layanan tatap muka. Semoga target
Evaluasi Kinerja BMN (portofolio aset), pengukuran tingkat kesesuaian
penggunaan BMN dengan SBSK, dan penyelesaian sisa Revisi Revaluasi BMN dapat
tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
The only thing that overcomes hard
luck is hard work.