Bogor - Berkaca dari capaian Nilai Kinerja Organisasi
(NKO) di penghujung tahun 2017 sebesar 112,26 %, maka Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bogor menyambut tantangan di
tahun 2018 dengan rasa optimis dan percaya diri. Capaian NKO minimal harus sama
atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Untuk mewujudkannya haruslah dibarengi
dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja sama seluruh pegawai KPKNL
Bogor.
Salah
satu upaya untuk mewujudkan kinerja yang lebih baik, KPKNL Bogor
menyelenggarakan
Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Kekayaan Negara di
Auditorium Utama Ir. Sadikin Sumintawikarta, Balai Besar Litbang Pasca Panen Pertanian
Bogor, Selasa (30/01/2018).
Acara yang
mengundang seluruh satuan kerja (satker) Kementerian/Lembaga di wilayah
kerja KPKNL Bogor bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman stakeholders terhadap
tugas dan fungsi (tusi) KPKNL Bogor dan hal-hal lain yang terkait
dengan tusi tersebut. Narasumber dalam kegiatan ini adalah petugas dari Seksi
Pengelolaan Kekayaan Negara (PKN), Seksi Pelayanan Penilaian dan Seksi
Pelayanan Lelang, serta narasumber dari eksternal, yakni Badan
Pertanahan Nasional (BPN).
Mengawali
acara, Kasubbag Umum KPKNL Bogor, Warsudin, yang mewakili Kepala KPKNL
Bogor menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini dan mengucapkan
terima kasih atas kehadiran narasumber dan peserta sosialisasi. Lebih
lanjut, Warsudin berharap agar acara sosialisasi dan Bimtek ini dapat
bermanfaat bagi para peserta. “Kami berharap agar para peserta dapat
memanfaatkan waktu untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari narasumber
dan menanyakan hal-hal yang menjadi kendala terkait pelaksanaan pengelolaan
kekayaan negara di satuan kerja masing-masing,” ujarnya.
Moderator acara, Kepala
Seksi PKN, Nurintan Rismauli Marpaung, memandu acara sosialisasi dengan
penuh semangat. Sesi pertama, narasumber dari Kantor Wilayah BPN
Propinsi Jawa Barat, Jerrydeta Perwisuana menyampaikan
materi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria. Selanjutnya Jerry memaparkan tentang Tata Cara
Pensertipikatan Barang Milik Negara (BMN) berupa
Tanah dan menyampaikan bahwa program sertipikasi BMN yang merupakan
kerja sama antara Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) dengan Kementerian
Keuangan telah dimulai sejak tahun 2013 yang diharapkan pada tahun
2020 seluruh aset BMN berupa tanah sudah bersertipikat.
Untuk lebih meningkatkan
pemahaman satker terkait hukum pertanahan, maka narasumber selanjutnya
yaitu Kasubsi Fasilitas dan Penetapan Tanah Pemerintah pada Kantor
Pertanahan Kabupaten Cianjur, Budi Saputro menyampaikan materi
tentang Legalisasi Aset BMN.
Untuk sesi pertama ini,
satker telah mendapatkan pembekalan yang sangat berbobot terkait pertanahan,
yang sangat berguna dalam melakukan penggunaan aset BMN. Untuk cooling
down, pembawa acara memberikan waktu jeda untuk fun games dengan
souvenir payung cantik.
Sesi kedua, Kepala Seksi
Pelayanan Penilaian, Apri Eko Isnanto menjelaskan secara sistematik bagaimana
proses bisnis penilaian aset BMN dalam rangka pengelolaan kekayaan
negara. “Pada intinya aset BMN yang akan dilakukan pemindahtanganan
atau pemanfaatan harus dilakukan penilaian,” tutur Apri. Menyinggung
sedikit tentang Revaluasi (Reval) BMN 2018, Apri menekankan
agar Reval tahun ini harus lebih baik dari tahun 2017. Revaluasi BMN
2018 harus tepat waktu, berkualitas, dan tuntas.
Masih dalam kaitannya dengan Pengelolaan Kekayaan Negara, Kepala Seksi Pelayanan Lelang, Agus Rodani menyampaikan bahwa dalam alur pengelolaan BMN, maka pada proses pemindahtangan maupun penghapusan BMN akan dilakukan melalui proses lelang. Di sinilah Seksi Pelayanan Lelang akan berperan aktif melaksanakan pelelangan BMN secara transparansi. Agus menegaskan bahwa frekuensi lelang aset BMN/BMD menduduki peringkat ke dua di bawah Lelang Eksekusi Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan (UUHT) atau sekitar 700 sampai 800 frekuensi per tahunnya. Agus mengingatkan agar Satker sebagai Pemohon Lelang untuk meneliti keabsahan barang yang akan dilelang, kesesuaian antara fisik dengan pengumuman lelang serta melengkapi dokumen yang dipersyaratkan.
Sebelum acara berakhir, Intan yang lulusan
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan Pascasarjana Universitas Indonesia
ini, memberi kesempatan kepada peserta sosialisasi mengajukan pertanyaannya
pada sesi diskusi dan tanya jawab. Nampak peserta sosialisasi antusias dan
semangat dalam sesi ini.
(Teks/foto: Sodi/Bowo
- Seksi HI KPKNL Bogor).