Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Bogor > Artikel
Tips Memilih Buku Bacaan Yang Baik
Wifda Indriani
Jum'at, 07 Juli 2023   |   1289 kali

Membaca buku tidak menjadi sebuah kenikmatan bagi semua orang. Namun, yang telah jatuh cinta dengan buku, membacanya seperti berjalan ke dunia lain tanpa harus berjalan. Mengutip Anna Quindlen, dia menganalogikan buku sebagai pesawat, kereta, dan jalanan, buku merupakan destinasi dan sebuah perjalanan, bahkan buku sebagai tujuan berkembali setelah berkelana, sebuah rumah. Sedalam itu buku dapat memberikan dampak bagi pembacanya.

Mengingat kehadiran buku begitu powerful, pada zaman dahulu kala upaya pembakaran buku dilakukan untuk menghilangkan jejak eksistensi sebuah buku. Di antara yang pernah tercatat di sejarah, upaya pembakaran terhadap buka dimulai di tahun 221 BCE (Sebelum Era Umum), atas perintah Kaisar Pertama Dinasti Qin sebagai bentuk menghapus sejara sisa dinasti lama. Di era Julius Caesar, pembakaran terhadap perpusatakaan Alexandria oleh pasukan Roman juga dilakukan dengan motif yang kurang lebih sama.  Tercatat juga pada sejarah di abad masehi sekitar tahun 1497, berlokasi di Itali, upaya pembakaran atas terhadap barang-barang yang penuh dosa, termasuk buku, atas instruksi Savonarola selaku pemimpin Florence, yang dikenal dengan bonfire of vanities. Dengan motif yang berbeda, partai Sosialis Nasionalis Nazi di tahun 1930-an melakukan kampanye besar-besaran untuk seremoni pembakaran masal buku anti-fasis dan literatur pemahaman sosialisme di seluruh Jerman dan Austria.

Fakta bahwa pembakaran buku dilakukan tidak bisa dihapus jejaknya dari sejarah, namun ini menunjukkan begitu kuatnya dampak dari sebuah buku. Dari sejarah, bisa dinilai bahwa buku bisa dianggap sebuah tantangan juga ancaman untuk beberapa pihak. Dampak inilah yang tentu perlu dimitigasi oleh penggiat literasi. Mempertimbangkan adanya dampak yang perlu dimitigasi, rasanya diperlukan kecermatan dalam memilih bacaan atau buku yang sesuai.

Penulis memiliki beberapa tips, yang dirangkum dari berbagai sumber, memilih buku yang baik untuk dibaca sebagai berikut:

1.    Identifikasi tujuan yang diharapkan dalam membaca buku.

Tentu kalau sedang butuh penghiburan, membaca novel ringan yang menghibur amat menyenangkan di kala senggang. Namun jika ingin belajar mengenai sesuatu, buku dengan genre non fiksi pilihan yang pas, tentunya disesuaikan dengan topik yang ingin diketahui.

2.    Pilihlah buku tentang topik yang memang menarik hati.

Bagi beberapa orang tidak mudah menyelesaikan bacaan yang tidak diminati, bahkan mencerna isinya saja sulit. Percayalah, menghabiskan waktu dan menyelesaikan buku yang disenangi, melepaskan hormon endorphin yang membuat hati lebih bahagia.

3.    Susun daftar bacaan yang kamu minati.

Setelah mampir ke toko buku, googling, atau blog walking,  amat mungkin menemukan referensi bacaan yang tidak sempet dibeli atau diunduh. Untuk memastikan bahwa buku dimaksud merupakan pilihan hati, maka mencatatkannya sebagai pengingat bahwa buku tersebut “worth to read” di saat waktu yang tepat adalah upaya yang baik sehingga tidak kehilangan ide bacaan atau buku bagus.

4.    Jadikan reviu buku yang tersedia sebagai referensi untuk memilih buku.

Sebagian besar reviu buku memberikan informasi mengenai summary dari isi buku yang juga mencantum deskripsi yang relevan atas substansi dari bacaan, sehingga ini tentunya memudahkan untuk proses pemilahan dan pemilihan buku mana yang bagus untuk dibaca. Pilihan mengakses website seperti goodreads bisa jadi rujukan untuk memilih bacaan reviu buku.

5.    Membaca buku dari pengarang favoritmu.

Kalau sudah memiliki pengarang favorit, tentu tidak payah menentukan buku berikutnya yang patut dibaca. Tentunya menambah buku bacaan baru dari pengarang lainnya yang difavoritkan oleh kawan atau berdasarkan reviu buku yang ada tentu jauh lebih baik sehingga potensi variasi pengarang favorit bacaan bertambah.

6.    Mintalah rekomendasi untuk bacaan atau buku yang bagus.

Hal ini bisa dilakukan melalui komunitas atau website. Rekomendasi mungkin tidak bisa langsung diperoleh, butuh kesabaran apalagi jika komunitasnya cenderung tidak aktif. Tapi meminta rekomendasi kepada kerabat yang hobi membaca buku tentu tidak ada salahnya juga.  

7.    Memilih buku setelah membaca bab pertama dari sebuah buku.

Bagian pertama dari sebuah buku memberikan dampak luar biasa dari pembacanya. Membaca bab awal memungkinkan pembaca untuk mengetahui apakah buku ini mudah untuk dicerna, apakah bahasa yang digunakan kaya kosa kata, dan apakah buku tersebut sesuai dengan harapan pembacanya.

Yang paling penting dari semua hal di atas tentunya, jangan pernah menjadikan kegiatan membaca sebagai sebuah beban. Karena sesungguhnya membaca memberikan kebahagiaan dan seperti kata Stephen King, buku menawarkan sensasi keajaiban. Jadi, selamat memilih!

 

Penulis : Wifda Indriani (Kepala Seksi PKN KPKNL Bogor) 

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini