Senin (30/10) Kemenkeu Satu Bima yang terdiri dari KPKNL Bima, KPPN Bima, dan KPP Pratama Raba Bima melaksanakan Upacara dalam rangka memperingati Hari Oeang yang ke-77. Kegiatan ini dilaksanakan di Lapangan KPPN Bima. Kegiatan ini dihadiri oleh segenap Pegawai Kemenkeu Satu Bima. Rangkaian upacara pada hari ini diawali dengan penghormatan oleh peserta upacara kepada Inspektur Upacara. Kemudian dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih. Dilanjutkan dengan pembacaan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang disambung dengan pembacaan Naskah Detik-detik Beredarnya Uang Republik Indonesia dan Putusan-Putusan Kongres Pemuda Indonesia 1928.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian amanat oleh Inspektur Upacara. Inspektur Upacara pada kegiatan kali ini adalah Kepala KPKNL Bima, Hadi Wiyono. Kegiatan kemudian ditutup dengan pembacaan doa dan sesi foto Bersama.

Upacara yang dipimpin oleh Kepala KPKNL Bima berlangsung khidmat dan lancar. Dalam amanat yang diberikan, Hadi menyampaikan beberapa poin penting seperti latar belakang diterbitkannya Oeang Republik Indonesia (ORI) adalah dengan semangat agar ORI dapat menjadi lambang yang mengukuhkan posisi Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

Kemudian Hadi juga menyampaikan, peringatan Hari Oeang tidak hanya dilakukan untuk sarana

napak tilas ORI sebagai simbol kemerdekaan dan kedaulatan dari penjajahan, tetapi ORI adalah simbol kemerdekaan dan kedaulatan untuk bisa mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera. Di Kementerian Keuangan, kita berusaha mewujudkan hal tersebut melalui

pengelolaan keuangan negara yang lebih baik. Sesuai dengan temaperingatan HORI pada tahun ini, yaitu “Kemenkeu Melayani Lebih Baik.”

Di samping memperingati Hari Oeang ke-77, Upacara pada hari ini juga sekaligus dalam rangka memperingat Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2023, Tema Hari Sumpah Pemuda ke-95 tahun ini adalah Bersama Majukan Indonesia. Makna dari tema tersebut adalah

bangsa Indonesia yang heterogen dengan keberagaman suku, bahasa, budaya maupun agama, justru menjadi sumber kekuatan untuk memajukan Indonesia.

Lebih lanjut, Hadi menyampaikan bahwa “Di momentum yang sangat baik ini, kita perlu kembali mengambil semangat para pemuda yang telah berikrar untuk persatuan Indonesia bahkan sebelum Indonesia Merdeka. Tekad yang kuat dan menggetarkan jiwa tersebut perlu kita teladani bersama dan kita jadikan inspirasi dalam menghadirkan karya yang mampu mempersatukan Indonesia.”

Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) sendiri diperingati pada tanggal 30 Oktober setiap tahunnya, Peringatan ini merujuk pada tanggal berlakunya Oeang Republik Indonesia (ORI) secara sah, yakni pada 30 Oktober 1946 pukul 00.00. ORI merupakan mata uang pertama yang dimiliki Indonesia, karena pemerintah kala itu memandang perlunya menetapkan mata uang sendiri sebagai lambang negara merdeka. Oleh sebab itu, ORI ditetapkan menjadi mata uang sekaligus alat pembayaran yang sah di wilayah Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan tanggal 29 Oktober 1946.