Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Bengkulu > Artikel
Manfaat Budidaya Anthurium Jenmanii
Lailatul Laraswati Mukharromah
Kamis, 31 Agustus 2023   |   2144 kali


Tumbuhan merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang merupakan bukti dari kekuasaan Allah, sebagaimana disebutkan dalam surah Taha ayat 53, Allah berfirman:

ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ مَهْدًۭا وَسَلَكَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلًۭا وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءًۭ فَأَخْرَجْنَا بِهِۦٓ أَزْوَٰجًۭا مِّن نَّبَاتٍۢ شَتَّىٰ (٥٣)

“(Tuhan) yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu, dan menjadikan jalan-jalan di atasnya bagimu, dan yang menurunkan air (hujan) dari langit. “Kemudian Kami tumbuhkan dengannya (air hujan itu) berjenis-jenis aneka macam tumbuh-tumbuhan."

Peranan tumbuhan sangat penting bagi kehidupan di bumi karena tumbuhan menghasilkan Oksigen (O2) dan menyerap Karbondioksida (CO2) serta polutan lainnya sehingga mengurangi dampak dari efek rumah kaca dan gangguan iklim. Terlebih,  kualitas udara sekitar kita di era industrialisasi saat ini sudah mengalami penurunan. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, salah satunya dengan menanam tanaman hias di pekarangan rumah sebagai penghasil oksigen.

Selain kegunaannya yang dapat memperbaiki kualitas udara di sekitar rumah, tanaman hias juga bermanfaat meningkatkan kesehatan mental. Sekarang ini berkebun dianggap sebagai self healing, sebagaimana dilansir sebuah jurnal yang terbit tahun 2021 di Inggris dengan, 6.914 responden  untuk menganalisis alasan seseorang berkebun dirumah. Berdasarkan penelitian tersebut, berkebun di rumah dinilai bisa memberikan manfaat kesehatan psikologis dan fisik. Manfaat ini biasanya di dapat saat seseorang pergi piknik atau tamasya ke lingkungan hijau di luar rumah. Dalam penelitian juga disebutkan, berkebun memiliki kaitan dengan peningkatan kesejahteraan dan penurunan stres. Orang yang berkebun memiliki penurunan tingkat depresi hingga 13 persen, mengurangi tingkat stres hingga 16 persen, dan bisa meningkatkan energi sebesar 12 persen.

 

Budidaya anthurium

        

            Dari banyaknya keragaman jenis tanaman hias, Anthurium menjadi salah satu yang banyak digemari. Tanaman yang masuk dalam keluarga Araceae ini masih berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer semacam aglaonema, philodendron, keladi hias, dan alokasia. Secara umum, anthurium dibedakan menjadi dua, yaitu jenis anthurium daun dan jenis anthurium bunga. Di Indonesia sendiri Anthurium daun lebih diminati daripada Anthurium bunga. Salah satu spesies yang banyak diburu penggemar tanaman hias adalah Anthurium blonpandii atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama Anthurium jenmanii.

Keunikan anthurium daun atau yang lebih dikenal dengan Anthurium jenmanii terletak pada karakteristik bentuk dan tekstur daun. Ada yang memiliki bentuk daun yang memanjang, melebar, atau memiliki urat-urat daun yang tampak tegas. Habitat asli tanaman Anthurium berada di hutan hujan tropis Amerika Selatan. Hal ini tentunya mendukung budi daya Anthurium jenmanii di Indonesia yang memiliki iklim yang serupa. Perbanyakan tanaman ini tidaklah sulit, dapat dilakukan secara generatif/biji, setek batang, maupun kultur jaringan. Syarat tumbuh tanaman Anthurium jenmanii, antara lain.

1.     Kebutuhan Cahaya

Untuk mendapatkan cahaya yang sesuai, pembudidayaan yang dilakukan pada daerah dataran rendah membutuhkan bangunan dengan atap naungan paranet 60-70 persen. Untuk dataran sedang menggunakan naungan paranet 50 persen. Sedangkan untuk dataran tinggi cukup digunakan atap paranet 25 persen. Jika cahaya terlalu banyak, daun akan menguning dan kering. Sebaliknya, jika cahaya kurang, daun akan pucat dan tangkainya cenderung memanjang.

2.     Kebutuhan Suhu

Suhu lingkungan yang optimal berkisar antara 18º--31º C. Kondisi ini akan membantu membentuk klorofil sehingga warna daun menjadi lebih hijau dan mengkilap. Jika suhu siang terlalu tinggi pada lingkungan tanaman, perlu ditambah kipas angin untuk menurunkan suhu.

3.     Kelembapan

Kelembapan udara yang cocok untuk pertumbuhan si raja daun ini berkisar antara 60-80 persen agar tampil prima. Kelembaban udara yangn terlalu kering dapat menyebabkan daun menguning dan kering.

4.     Sirkulasi Udara

Perlu diingat bahwa keluarga araceae ini membutuhkan sirkulasi udara yang baik agar dapat tumbuh dengan kesehatan yang baik. Oleh karena itu, penempatan tanaman ini sangat penting dan harus memperhaikan sirkulasi udara sekitar.

5.     Media tanam

Media tanam merupakan tempat untuk tumbuhya tanaman. Syarat media tanam yang baik, yaitu keasaman (pH) media tanam netral 6—7, poros dan steril terbebas dari hama penyakit. Di habitat aslinya, Anthurium tumbuh secara epifit dengan menempel pada pepohonan yang membusuk. Maka, media dasar yang cocok untuk budi daya tanaman ini adalah batang pakis yang telah ditebang dan dicacah hingga terbentuk potongan-potongan serat. Sifat media pakis ini adalah ringan dan mampu menahan air dengan baik. Bila disiram air, kondisi media pakis mampu mempertahankan kelembapan yang tidak jenuh air dan sangat cocok untuk pertumbuhan Anthurium. Sekam bakar, sekam mentah, daun bambu, dan kaliandra juga dapat digunakan sebagai campuran.

6.     Perawatan

Penyiraman dilakukan dengan alat semprot, dikenakan ke seluruh bagian tanaman, dan dilakukan 2-3 hari sekali atau dengan melihat kondisi cucaca dan media. Intinya, media dijaga agar tidak terlalu lembap dan tidak terlalu kering. Untuk pemupukan bisa dilakukan 6 bulan sekali dengan pupuk slow release karena tanaman ini tidak memerlukan banyak pupuk. Kelebihan dosis pupuk juga dapat menyebabkan daun-daun pada tanaman menguning dan berguguran. Agar tanaman tampil dengan prima, pastikan bahwa tanaman tidak terserang hama dan penyakit dengan penggunaan pestisida, insektisida untuk hama serangga dan fungisida untuk hama jamur patogen.


Anthurium Jenmanii jenis mangkok

Daya Tarik Anthurium jenmanii

Dibandingkan dengan jenis anthurium yang lain, Anthurium jenmanii dipandang memiliki karakteristik yang lebih menonjol dengan karakter daun yang lebih tebal, kaku, dan serat daun yang bertekstur lebih keluar atau menonjol. Di kalangan penggemar Anthurium jenmanii, varian yang populer atau banyak peminatnya antara lain. 

1.     Anthurium jenmanii kobra

Keunikannya terletak pada bentuk daun di mana lekukannya menyerupai tudung kepala ular kobra dengan guratan urat daun yang tegas.

2.     Anthurium  jenmanii mangkuk

dengan karakteristik bentuk daun membulat dan cekung yang menyerupai bentuk mangkuk.

3.     Anthurium Jenmanii varigata

Keunikannya ada pada corak warna daun. Ada yang putih, kuning bahkan saat ini ada yang berwarna merah dan pink. Jadi, di atas warna dasar daun jenmanii yang berwarna hijau, muncul  warna lain yang menyebar di atasnya. Munculnya variasi warna pada daun tersebut merupakan hasil dari mutasi gen terkait degradasi pigmen sehingga memiliki corak berwarna berbeda dengan warna asli daun. Kelainan ini pada akhirnya terlihat estetis sehingga digemari para penghobi tanaman hias.

 

        Anthurium jenmanii varigata

Perbanyakan Anthurium jenmanii

Secara konvensional perbanyakan tanaman anthurium dilakukan melalui generatif/biji dan bagian vegetatif tanaman, yaitu anakan maupun stek batang. Biji diperoleh dengan penyerbukan menyilangkan bunga jantan dan bunga betina. Tanaman ini memiliki 2 macam bunga, yaitu bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan ditandai oleh adanya benang sari, sedangkan bunga betina ditandai oleh adanya cairan lendir yang menutupi permukaan kepala putik (stigma) apabila sudah masak.

Persilangan antarinduk terpilih dengan karakter yang bagus dapat menghasilkan hibrida atau kultivar yang lebih unggul dan menarik minat pasar. Bahkan, dari satu tongkol (spandix) indukan dapat menghasilkan biji anthurium yang menghasilkan banyak kultivar dengan karakter tanaman yang berbeda. Oleh karena itu, jenmanii disebut juga tanaman dengan seribu wajah.

Untuk perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu stek batang dan stek mata tunas. Stek batang dilakukan dengan memotong bagian bonggol tanaman (batang) dengan menyertakan 1–3 akar, kemudian ditanam pada medium tumbuh yang telah disiapkan. Sementara perbanyakan dengan mata tunas adalah memisahkan mata tunas pada cabang yang tumbuh (rumpun), kemudian menanam mata tunas pada media tumbuh.

Manfaat menanam tanaman hias

Tanaman anthurium Jenmanii memiliki nilai ekonomi yang tinggi, meskipun sempat kolaps pasca booming tahun 2006 silam. Namun, antusiasme pecinta tanaman hias terhadap anthurium jenmanii tak pernah surut karena di pasaran muncul hibrida-hibrida baru hasil persilangan petani anthurium serta penyelenggaraan kontes anthurium oleh komunitas di berbagai kota seperti di Surakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Jakarta. Permintaan anthurium jenmanii perlahan kembali meningkat. Pemasaran dapat dilakukan dengan memanfaatkan media online baik itu marketplace maupun media sosial dengan harga bervariasi, yaitu harga terendah berkisar antara puluhan ribu hingga tertinggi jutaan rupiah bergantung ukuran, jenis, dan warnanya.

Dapat disimpulkan bahwa banyak sekali manfaat yang diperoleh dari menanam tanaman hias. Selain kehadirannya yang dapat mempercantik lingkungan pekarangan dengan memberikan nuansa dan kesan alami, menanam tanaman hias juga memberikan berbagai manfaat dari berbagai aspek, untuk kesehatan, nilai tambah ekonomi termasuk bernilai ibadah dengan sedekah oksigen yang dihasilkan oleh tanaman hias sebagaimana tersebut pada paragraf awal. Hal ini sesuai dengan Hadits Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, dari Jabir bin Abdullah bin Amru bin Haram raḍiyallāhu 'anhu- ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ‘Tiada seorang muslim yang menanam pohon atau tumbuhan lalu dimakan oleh seseorang, hewan ternak, atau apa pun itu, melainkan ia akan bernilai sedekah bagi penanamnya,’” (HR Muslim).  Wallahu a'lam bishawab. 

*Penulis dan foto: Ryan Tiarno


 

Referensi:

https://balithi-ppid.pertanian.go.id/index.php/news/view/966

https://jogjabenih.jogjaprov.go.id/read/ea74fa7082caa5eba89489f0074898eb976f5bd845df34e2dd236be6e875c4013205

http://jemani-klaten.blogspot.com/2013/10/syarat-hidup-anthurium.html

 

 

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini