Banjarmasin- Selasa, 02 Oktober 2018
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Banjarmasin menyelenggarakan sosialisasi dan workshop guna menindaklanjuti hasil
revaluasi Barang Milik Negara (BMN) 2017-2018 bertempat di Hotel Tree Park. Dalam
kegiatan tersebut KPKNL Banjarmasin mengundang 118 satuan kerja (satker) yang
memiliki BMN tidak ditemukan.
Kegiatan dibuka oleh Kepala KPKNL
Banjarmasin Abdul Malik. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan betapa
pentingnya sinergi antara Satuan Kerja (satker) sebagai Kuasa Penguna Barang
yang memiliki tugas utama melakukan inventarisasi dan KPKNL sebagai Pengelola
Barang yang bertugas melakukan penilaian. Fokus utama kegiatan tidak lanjut hasil revaluasi ini terkait 1.558
NUP barang tidak ditemukan. Hal tersebut sebagai
bentuk persiapan pemeriksaan BPK RI, untuk memastikan tindak lanjut Revaluasi
BMN Tahun 2017-2018 dilaksanakan secara optimal.
Selanjutnya,
acara di isi oleh Arie Nugroho, Pegawai Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara KPKNL
Banjarmasin. Arie menjelaskan kembali cara mengisi Form Pendataan, dikarenakan
Pemeriksaan Pendahuluan BPK masih
menemukan kesalahan dalam pengisian form pendataan serta data kondisi bangunan
pada form pendataan tidak sesuai kenyataan di lapangan. Arie juga memberi
penjelasan tambahan tentang klasifikasi barang tidak ditemukan. Barang tidak
ditemukan bukan semata-mata berarti fisik barang tidak dapat ditemukan atau
ditelusuri barangnya, tetapi mungkin disebabkan sembilan penyebab lainnya.
Inti acara Sosialisasi dan Workshop
Tindak Lanjut Revaluasi BMN 2017-2018 adalah personal asistensi dari pegawai
KPKNL Banjarmasin. Tersedia 4 desk yang dipandu oleh Eko Saptono, Arie Nugroho,
Faisal Arif Herdianto dan Nanda Mu’tia Rani, setiap satker dipanggil untuk
menindaklanjuti Barang Tidak Ditemukan, menelusuri dan memberikan penjelasan
penyebab barang tidak ditemukan, agar adanya kesepemahaman status barang
tersebut antara KPKNL dan Satker. Harapan kedepannya hasil pemeriksaan BPK
terhadap hasil revaluasi BMN di wilayah Kalimantan Selatan clear, tidak ada temuan-temuan lagi (Nining Nur Taslimah).