Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Bandung > Artikel
Sudut Pandang Dalam Menyikapi Uang
Sovi Soviati
Jum'at, 06 Oktober 2023   |   475 kali

Setiap orang punya pengalamannya sendiri terhadap Uang dan Ekonomi, contohnya seorang anak dari buruh tani danseorang anak dari pialang saham sukses di Manhattan tak hanya memiliki jalan hidup yang berbeda mereka juga memiliki sudut pandang yang berbeda dalam melihat risiko dan keuntungan ketika berurusan dengan pengalokasian uang. Hal yang sama juga berlaku pada orang kaya dengan pengalaman hidup yang berbeda. Kita semua berpikir bahwa kita tahu bagaimana cara Dunia bekerja, padahal kita hanya merasakan secuil dari realitas yang terjadi disekeliling dunia.


Uang bukan hanya sebagai kebutuhanuntuk memenuhi transaksi jual beli saja, tetapi bisa dijadikan sebagai alat pengontrol emosi. Seseorang yang memiliki uang yang cukup banyak akan mudah untuk membeli hal-hal diluar kebutuhan seperti hobi mengoleksi sepatu, membeli perangkat elektronik, dan lain sebagainya. Keinginan yang mudah untuk dimiliki itu akan membuat diri sendiri bahagia. Namun, jika seseorang memiliki uang yang berkecukupan, orang tersebut akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terlebih dahulu baru memikirkan apakah barang yang menjadi keinginannya bisa dibeli atau tidak. Meskipun begitu, selama diri sendiri masih bersyukur, maka kehidupan yang dijalani akan tetap bahagia.


Uang yang dimiliki oleh seseorang diperoleh melalui kerja keras yang sudah dilakukan selama ini. Tanpa adanya  kerja keras yang disertai dengan tekad yang kuat, maka seseorang akan sulit untuk mencapai tingkat tertinggi dalam suatu profesi, sehingga uang yang dimilki akan sulit bertambah. Itulah mengapa alasannya kalau seseorang lebih sibuk bekerja karena ingin memperoleh uang yang lebih banyak, namun bekerja keras untuk memperoleh uang yang banyak memang tidak salah selama selalu memperhatikan kondisi kesehatan tubuh.


Pernah ga sih kamu berpikir, ”buat peliharaan kok mau sampai keluar uang yang ga sedikit ya?” atau “ untuk fan girling boyband idola bisa ya ngeluarin uang yang ga sedikit?”. Ternyata dengan membelanjakannya uang untuk fan girling dan peliharaan membuat seseorang itu makin bersemangat untuk bekerja dan mencari uang, jadi bisa beli merchandise dan lainnya lagi. Sebagai manusia rasa tidak pernah puas sudah menjadi bagian dari diri manusia, namun ketamakan dan keserakahan dapat menghancurkan seseorang. Salah satu faktor yang membuat kita hidup konsumtif adalah karena kita membandingkan hidup dengan orang lain. Keinginan akan lebih sedikit apabila kamu tidak memperdulikan apa yang orang lain pikir tentang kamu. Maka tentukan nih rasa puas kamu,bisa aja sih kita mengandalkan keuntungan dari investasi buat jadi kaya. Tapi,kita kan enggak tahu pastinya kapan dan berapa profit yang bakal kita dapat.


Jadi, seperti kata Filosofi Teras, fokus dengan hal-hal yang bisa kamu kontrol. Contohnya dengan Frugality (Sederhana dan Hemat) merasa cukup dan gak perlu beli-beli yang ga kita butuhdan menabung. Jangan sampai kamu mengambil keputusan buruk yang mengancam hal-hal yang kamu sudah punya untuk hal yang kamu tidak perlu atau sebetulnya ga perlu-perlu banget.

 

Sumber:

Morgan Housel. (2021). The Psychology Of Money. Tanggerang Selatan: PT. Bentara  

Aksara Cahaya

 

Penulis : Sovi Soviati

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini