Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Bandung > Artikel
TIPS BIJAK BELANJA BARANG BRANDED UNTUK PENGIDAP KANKER (KANTONG KERING)
Sovi Soviati
Senin, 31 Oktober 2022   |   565 kali

Dalam memenuhi setiap kebutuhan, kita perlu mempertimbangkan keuangan yang tersedia di dompet kita. Jangan sampai kebutuhan yang mesti dipenuhi membuat dompet kita menjerit histeris. Dan jangan pula kita melakukan puasa senin kamis demi terpenuhinya suatu kebutuhan. Atau bahkan karena kurangnya budget yang kita punya mengakibatkan barang yang kita beli mudah rusak hingga harus membelinya lagi.

Aku pernah menghadapi semua situasi di atas, hingga aku menghabiskan ratusan ribu untuk membeli beberapa sepatu dalam satu tahun yang sama. Padahal bisa saja saat itu aku membeli yang ori dengan harga yang tidak jauh berbeda namun bertahan lama seperti sepatu produksi salah satu brand asal Bandung yang seharga 100.000 rupiah saja namun dapat bertahan lebih dari dua tahun lamanya.

Berikut tips yang biasa aku lakukan dan bisa menjadi referensi bagi teman-teman dalam berbelanja:

1.      Cari terlebih dahulu barang yang teman-teman butuhkan di situs market place atau Mbah Google

Dalam hal ini, teman-teman perlu melihat berbagai macam brand yang menyajikan barang yang dibutuhkan oleh teman-teman. Dan dalam hal ini, aku sarankan untuk memilih brand lokal dari daerah asal teman-teman supaya ongkos pembelian lebih terjangkau untuk cara pembelian dan pengiriman apapun.

2.      Wajib memilih fitur “Mall” atau “Brand” jika berbelanja di market place

Hal ini sangat penting, sebab dengan menggunakan fitur tersebut kita tidak kesulitan mencari barang yang original dengan kualitas barang yang tidak perlu dipertanyakan lagi.

3.      Pilih brand lokal atau luar negeri yang memiliki harga miring dengan rating diatas 4.8

Penting ketika kita melihat brand mana yang dipilih. Biasanya brand lokal yang kurang tersorot oleh media mainstream cenderung memiliki harga yang relatif di bawah pasar harga brand yang sebenarnya terlebih jika brand tersebut masih rintisan. Jika memilih brand dari luar negeri, usahakan untuk memilih brand dari negara-negara Asia seperti China sebab harganya yang sudah pasti sangat miring mengingat kurs yang tidak terlalu jauh. Dan yang paling penting adalah rating yang sangat memuaskan dengan jumlah pembelian yang tinggi, sebab jika rating dan pembelian sangat tinggi dijamin barang akan amat sangat memuaskan.

4.      Manfaatkan seluruh diskon yang ada termasuk diskon paket

Dengan memanfaatkan seluruh diskon yang ada, kita bukan hanya mendapat harga yang terjangkau sesuai pasarnya namun kita akan mendapat yang jauh lebih murah bahkan dompet pun akan ikhlas jika membelinya. Bahkan aku pernah membeli buku seharga 25.000 rupiah saja dengan harga pasar yang mencapai angka 105.000 rupiah berkat diskon paket dan original langsung dari website toko buku resmi.

5.      Gunakan paylater untuk memancing diskon

Pastikan dalam menggunakan paylater kita melihat tujuan yang dimaksud serta melihat kesanggupan diri kita dalam membayar paylater tersebut. Tidak semua diskon yang tersedia bisa kita gunakan untuk pembayaran yang kita inginkan sehingga perlu memancingnya dengan menggunakan paylater. Tapi Jangan Lupa Untuk Bayar!

Dalam melaksanakan semua ini, yang paling utama adalah kesadaran kita untuk berbelanja sesuai dengan kebutuhan. Terlebih tips ini amat sangat tidak asing bagi mereka yang menjalankan gaya hidup Frugal Living yang mengutamakan aspek kebutuhan jangka panjang dalam berbelaja. Dengan mengutamakan kebutuhan dibanding keinginan tentu akan terus menjaga stabilitas kesehatan dompet kita bahkan disaat merasa missqueen sekalipun.


Penulis: Sovi Soviati

Sumber:

Sibuea, P. (2022, Juni 07). Frugal Living, Gaya Hidup yang Patut Ditiru Oleh ASN. Retrieved from Kementrian Keuangan Republik Indonesia: https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/15091/Frugal-Living-Gaya-Hidup-yang-Patut-Ditiru-Oleh-ASN.html

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini