Banda Aceh – Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Banda Aceh pada Senin, 5 Maret 2018 mengadakan
Rapat Persiapan Revaluasi Barang Milik Negara (BMN) Balai Wilayah
Sungai Sumatera (BWSS) I yang dihadiri oleh
Perwakilan dari BWSS I di Ruang Rapat
KPKNL Banda Aceh.
BWSS I merupakan satuan kerja (satker) dalam wilayah kerja KPKNL Banda
Aceh yang pada kegiatan Revaluasi BMN tahun 2018 ini mengambil andil ± 80%
target Revaluasi BMN KPKNL Banda Aceh. hal tersebt menjadi dasar dilakukanny
koordinasi dan sinergi dan penanganan yang tepat agar Revaluasi dapat
dilaksanakan dengan optimal. Sinergi dirasa perlu untuk tercapainya kesepahaman
mengenai metode revaluasi/inventarisasi yang mangkus antara kedua pihak saat
pelaksanaan di lapangan.
Sebelum dilaksanakan rapat ini, tim KPKNL dan BWSS I terlebih dahulu
melakukan survei selama 1 (satu) minggu sebagai bentuk pemetaan awal, mitigasi
risiko dan strategi terkait kendala minimnya pendamping yang tersedia dari
pihak BWSS I dalam proses Revaluasi ke depan. Kepala KPKNL Banda Aceh, Gatot
Muharto turun langsung ke lapangan guna proses mitigasi risiko Revaluasi BWSS I
yang kemudian terinspirasi membuat suatu sistem yang akan dapat memudahkan
proses penilaian khususnya bangunan air, SIAP BANG ALI KPKNL Banda Aceh, dimana
simulasi penggunaan sistem direncanakan pada tanggal 6 Maret 2018.
Kepala Seksi Pelayanan Penilaian KPKNL Banda Aceh Denny Setyaji Prabowo, memaparkan komposisi tim
dan target, teknis-teknis di lapangan dan aplikasi, serta pembahasan mengenai
jenis-jenis objek yang akan dinilai.
Tim yang nantinya akan dikerahkan dari KPKNL akan berjumlah ± 3 (tiga)
tim yang terdiri dari 3 (tiga) sampai dengan 5 (lima) orang mengikuti wilayah
persebaran di Kabupaten Aceh Besar, Pidie dan Aceh Utara. Dalam penugasan yang
akan dilaksanakan per 2 (dua) minggu, ditargetkan tiap tim dapat menyelesaikan
± 700 NUP.
Denny kemudian menegaskan pentingnya sinergi dan koordinasi seperti
dalam penjadwalan dan penyiapan lokasi, fasilitas yang memudahkan mobilitas
serta proses mapping dalam pelaksanaan teknis di lapangan
antara pihak BWSS I dan KPKNL agar penugasan dapat dilaksanakan dengan sangkil
dan mangkus. Dalam paparan tersebut juga dijelaskan pada rekan-rekan KPKNL
untuk selalu melakukan rekapitulasi proses secara daring dan melakukan
pemeriksaan silang secara sampling atas penilaian dengan
bantuan aplikasi SIAP BANG dan SIAP BANG ALI KPKNL Banda Aceh.
Pembahasan selanjutnya lebih teknis ke jenis-jenis bangunan yang akan
dinilai dan bagaimana cara mengidentifikasinya, misalnya perbedaan antara
Bangunan Bagi, Bangunan Sadap dan Bangunan Bagi Sadap yang dijelaskan oleh
pihak BWSS Iserta pemetaan dengan lokus tempat objek berada.
Dengan adanya Rapat ini, diharapkan Revaluasi dapat berjalan dengan optimal
melalui sinergi dan koordinasi terbaik yang dapat diberikan oleh KPKNL Banda
Aceh dan BWSS I.
(Narasi: FN, Foto: Saidul Azqa)