Pasti
akhir-akhir ini kalian pada sering dengar lagu dengan lirik “Wong ko ngene kok
dibanding-bandingke, saing-saingke, yo mesti kalah” kan? Penggalan salah
satu lirik lagu berbahasa jawa yang berjudul “ojo dibandingke” ini dipopulerkan
oleh Abah Lala. Penggalan lirik lagu ini kurang lebih mempunyai arti “Orang
seperti ini kok dibanding-bandingin sih? Disaing-saingin? Ya pasti kalah dong”.
Nah menurut penggalan lirik tersebut, tentunya enggak ada orang yang seneng
dibanding-bandingin ya kan. Orang tersebut selalu merasa bakal kalah kalau
dibandingkan dengan orang lain.
Jadi apa korelasi lagu ini dengan judul artikel yang penulis angkat kali
ini? Penulis ingin mengangkat salah satu ungkapan jawa, yakni “sawang sinawang”
dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. “Sawang sinawang” berasal dari kata
“sawang” dalam bahasa Jawa yang berarti “lihat”. Jika diartikan dalam satu
ungkapan maka “sawang sinawang” merupakan perilaku untuk tidak membandingkan
kehidupan pribadi dengan kehidupan orang lain, karena apa yang dilihat atau
dipandang dari kehidupan orang lain belum tentu seindah kenyataannya. Atau
singkatnya artinya mirip sama lagu “Ojo dibandingke” yang mempunyai arti
“Jangan dibandingin” hmmmm… lumayan nyambung kan ya jadinya lirik lagu “ojo
dibandingke” ini dan ungkapan Jawa “sawang sinawang” ini hmmm menarik.
Penulis tertarik mengangkat judul artikel ini karena dalam real
life sehari-hari masih banyak sekali orang yang selalu menggunjingkan
dan membandingkan kehidupan pribadinya dengan kehidupan orang lain. Segala
sesuatu yang dilihat dari orang lain selalu dianggapnya lebih baik dari
kehidupan pribadinya. Hal ini berimbas menjadi timbulnya suatu perasaan dengki,
iri serta tidak pernah bersyukur terhadap nikmat yang telah Tuhan
berikan. Pasti dari circle kalian juga ada yang seperti
ini kan? Entah dari keluarga, saudara, teman, maupun rekan kantor.
Padahal apa yang kita lihat dari kehidupan orang lain yang tampak lebih
sukses, kaya, atau bahagia belum tentu kehidupannya lebih “enak” dari kita.
Bukan tidak mungkin mereka yang kita anggap lebih mempunyai kehidupan yang
“enak” dari kita itu mempunyai beban masalah yang lebih berat dari kita.
Kebanyakan orang terkecoh hanya dengan penampilan seseorang di luar saja. Kita
tidak tau seberat apa masalah dalam hidup orang lain itu, sebesar apa tanggung
jawabnya, bagaimana dia memperoleh kesuksesan itu dengan mati-matian dan segala
bentuk perjuangan lainnya. Mungkin saja ketika melihat kehidupan orang lain
yang lebih bahagia dari kita, mungkin itu karena orang itu pandai menutupi kesedihannya,
selalu bersyukur, dan bersabar.
Jadi disini penulis ingin memberikan sedikit tips agar kita bisa dapat menerapkan dan mengimplementasikan perilaku “sawang sinawang” dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari, check this out:
Perasaan selalu bersyukur adalah cara yang paling tepat untuk selalu berpikir positif, dan tidak menimbulkan rasa dengki atau iri. Pada dasarnya bersyukur adalah sesuatu hal yang sederhana namun tidak mudah untuk dipraktikkan. Kebanyakan orang ketika mendapatkan hal-hal yang tidak sesuai keinginannya selalu muncul perasaan dan pikiran negatif. Agar tidak berpikir demikian, ubahlah semua pikiran dan perasaan negatif itu dengan rasa syukur.
2. Jadikan kesuksesan yang sudah diterima orang lain menjadi motivasi kalian.
Perasaan iri melihat orang lain sukses lebih dulu, mungkin bisa saja
dirasakan hampir setiap orang. Mengetahui hal tersebut membuat kita menjadi
ragu dengan perjuangan yang telah dilakukan. Mestinya kita bisa melihatnya
secara positif tentang kesuksesan yang orang lain raih. Hal ini akan memberikan
dampak yang baik pada kita, akan timbul semangat agar lebih termotivasi juga
untuk bisa meraih kesuksesan. Oleh karena itu, tidak perlu merasa iri, lelah,
atau putus asa. Tetaplah termotivasi agar bisa menjadikannya sebagai pendorong
untuk diri sendiri agar lebih semangat dalam meraih kesuksesan.
3. Percaya bahwa rezeki sudah diatur oleh Tuhan dan tidak mungkin tertukar.
Bicara soal rezeki, tentunya semuanya berasal dari nikmat Tuhan dan
sudah diatur oleh Tuhan. Tuhan sudah menjamin rezeki setiap hambanya, ada yang
ditipkan Tuhan dengan rezeki lebih, ada juga yang sebatas cukup. Namun yang
harus dilakukan adalah tetap berusaha karena rezeki tidak datang dengan
sendirinya. Rezeki tidak hanya bersifat materi atau harta saja, kesehatan dan
kebahagiaan orang juga termasuk dalam rezeki yang harus kita syukuri.
Dalam kehidupan sebagai manusia tentunya kita selalu dihadapkan dalam
berbagai masalah dan cobaan. Masalah dan cobaan sendiri bermacam-macam, ada
yang berupa harta yang kurang, diberi sakit, kelaparan dan musibah-musibah
lainnya. Namun, jika kita tetap bersabar dan mampu melewati semua ujian itu,
maka tentunya hidup kita akan menjadi lebih tenang. Kita harus percaya bahwa
semua jalan dari Tuhan adalah skenario paling terbaik dalam hidup ini.
Ini nih
menurut penulis tips yang paling ampuh nih, save the best for the last haha!
Daripada kalian sibuk memperhatikan kehidupan orang lain, mending kita fokus
aja ya kan pada diri sendiri. Fokus terhadap diri sendiri dapat dimulai dengan
menentukan tujuan hidup yang jelas, fokus pada satu titik, terus berkomitmen
dan berusaha keras memperbaiki hidup diri sendiri, dan jangan lupa berdoa.
Nah,
mungkin sekian saja tulisan singkat dari penulis kali ini. Dari penulisan
diatas kita jadi tau nih apa sih itu “sawang sinawang” dalam kehidupan itu.
Jadi, enggak usah lagi deh kita membanding-bandingkan kehidupan pribadi dengan
kehidupan orang lain ya kawan-kawan. Semoga tulisan singkat ini bisa bermanfaat
bagi kalian semua juga ya!