Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kilas Peristiwa DJKN
Munggahan di Kanwil DJKN Kalbar
N/a
Selasa, 01 Juli 2014 pukul 08:16:13   |   595 kali

“Lalai menjalankan Kewajiban maka tiada penebus sampe akhir hayat,” demikian kutipan untaian tausyiah yang disampaikan Ustadz Agus Ahmad Ridwan (AA Ridwan) dalam acara munggahan menyambut datangnya bulan ramadhan. Acara yang diadakan pada hari Kamis, tanggal 26 Juni 2014 di aula Kanwil DJKN Kalbar tersebut dihadiri seluruh pejabat/staff pada Kanwil dan KPKNL Pontianak serta sebagian dari KPKNL Singkawang, yang hadir dalam acara pengambilan Sumpah/Jabatan Pejabat lelang Kelas I. Selanjutnya,  dalam tausyiahnya Ustadz AA Ridwan menyampaikan bahwa sungguh ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa, kenapa dinamakan bulan yang sangat  istimewa, antara lain sebagaimana bunyi hadits:

Rasulullah Saw bersabda: “Ketika datang malam pertama dari bulan ramadhan seluruh setan dibelenggu dan seluruh jin diikat. Semua pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang terbuka.  Semua pintu surga dibuka, hingga tidak ada satupun pintu yang tertutup. Lalu tiap malam datang seorang menyeru: “wahai orang yang mencari kebaikan kemarilah, wahai orang yang mencari keburukan menyingkirlah, hanya Allahlah yang bisa menyelamatkan dari api neraka” (HR Tirmidzi).

Rasulullah Saw bersumpah, tidak ada bulan yang paling baik bagi orang beriman kecuali bulan ramadhan, dan tidak ada bulan yang paling buruk bagi orang munafik kecuali bulan ramadhan.  Pada bulan itu orang beriman telah menyiapkan diri untuk berkonsentrasi dalam beribadah, sebaliknya orang munafik sudah bersiap diri untuk menggoda dan melalaikan orang beriman dari beribadah. (HR Imam Ahmad)
Lebih lanjut disampaikan bahwa Keistimewaan Bulan Ramadhan itu adalah diantara nya  :
1. Pada bulan tersebut diwajibkannya puasa Ramadhan. Puasa Ramadhan merupakan rukun yang keempat dari rukun-rukun Islam dan merupakan pondasi Islam yang agung berdasarkan firman Allah ta’ala:
“Maka barangsiapa diantara kalian menemui bulan Ramadhan maka wajib baginya untuk berpuasa”. (Al Baqarah: 185),
selanjutnya : Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam : Islam dibangun di atas 5 pondasi (rukun) : Persaksian bahwasanya tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali hanya Allah dan bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan melaksanakan haji ke Baitullah.(Muttafaqun ‘Alaihi)
2. Pada bulan tersebut diturunkan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan (kesesatan) kepada cahaya (petunjuk), menunjuki manusia kepada jalan kebenaran dan bimbingan yang mulia, serta akan menjauhkan manusia dari jalan yang menyimpang dan penuh kesesatan. Dengan Al Qur’an tersebut juga akan memberikan bashirah (ilmu) pada perkara-perkara agama dan dunia mereka dengan jaminan mereka akan mendapatkan kebahagiaan dan kemenangan baik yang disegerakan di dunia ataupun ditunda di akhirat kelak. Allah ta’ala berfirman “Bulan Ramadhan yang telah diturunkan di dalamnya Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai penjelas dari petunjuk dan pembeda. (Al Baqarah: 185)


3. Pada bulan tersebut dibuka pintu-pintu Al Jannah karena banyaknya amalan-amalan shalih yang disyariatkan pada bulan Ramadhan yang akan memasukkan pelakunya ke dalam Al Jannah. Dan pada bulan tersebut ditutup pintu-pintu An Naar karena sedikitnya orang yang berbuat maksiat dan dosa-dosa yang akan memasukkan pelakunya ke dalam An Naar. Pada bulan tersebut para setan dibelenggu dan diikat sehingga kekuatannya menjadi lemah untuk bisa menyesatkan orang-orang yang taat dan memalingkan mereka dari amalan yang shalih. Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam bersabda

“Jika telah datang bulan Ramadhan dibukalah pintu-pintu Al Jannah dan ditutuplah pintu-pintu An Naar dan para setan dibelenggu”. (HR. Bukhari, Muslim, An Nasa’i).
Pada bulan tersebut Allah ta’ala memiliki hamba-hamba yang akan dibebaskan dari An Naar. berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Sesungguhnya Allah tabaraka wata’ala setiap kali saat berbuka memiliki hamba-hamba yang berhak untuk dibebaskan dari An Naar, yang demikian itu terjadi pada setiap malam”. (HR. Ibnu Majah, Ahmad,)
4. Pada bulan tersebut Allah Ta’ala melimpahkan ampunan kepada orang-orang yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan keimanan yang jujur dan mengharapkan pahala di sisi Allah ta’alaberdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah Ta’ala maka dia akan diampuni dari dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaqun ‘Alaihi).”
5. Pada bulan tersebut disunnahkan untuk melaksanakan ibadah shalat tarawih dalam rangka mengikuti sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda “Barangsiapa yang menegakkan shalat malam (tarawih) pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah Ta’ala maka dia akan diampuni dari dosa-dosanya yang telah lalu.(Muttafaqun ‘Alaihi).
6. Pada bulan tersebut terdapat satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan dan barangsiapa yang dia menghidupkan malam tersebut maka dia akan mendapatkan ampunan dari Allah ta’ala, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “
Sesungguhnya bulan ini (Ramadhan) telah datang kepada kalian. Dan terdapat di dalamnya satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Barangsiapa yang diharamkan dari mendapatkan malam tersebut maka sungguh dia telah diharamkan dari kebaikan seluruhnya dan tidaklah diharamkan dari mendapatkan kebaikan malam tersebut kecuali mereka yang memang diharamkan untuk mendapatkannya.(HR. Ibnu Majah). Dan juga sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: ”Barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah Ta’ala maka dia akan diampuni dari dosa-dosanya yang telah lalu.(Muttafaqun ‘Alaihi)
7. Bahwasanya ibadah puasa Ramadhan yang dilakukan pada tahun ini dan tahun sebelumnya akan menghapuskan dosa-dosa kecil yang dilakukan di antara keduanya dengan syarat dia harus menjauhi dosa-dosa besar, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:”Shalat-shalat yang lima waktu, shalat Jum’at yang satu ke Jum’at yang berikutnya, dan puasa Ramadhan yang satu ke Ramadhan berikutnya akan menghapuskan dosa-dosa kecil di antara keduanya jika ia meninggalkan dosa-dosa besar. (HR. Muslim, Ahmad).
Untuk menyambut datangnya tamu istimewa yakni bulan ramadhan, pertama-tama kita mempersiapkan diri, persiapan itu diantaranya :
• Bersuka cita, bergembira dan senang. Karena Ramadhan adalah karunia Allah atas hamba-hamba-Nya;
• Menjaga hati terhadap kaum muslimin khususnya, dan dengan sesama manusia. Yakni saling mengikhlaskan kesalahan diantara sesama muslim, jangan sampai ada kebencian dan permusuhan antara kita dan saudara muslim kita, termasuk dalam lingkup pertemanan di kantor. Diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy'ari Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
"Sesungguhnya Allah menilik pada malam nishfu (pertengahan) Sya'ban,
lalu mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang
cekcok/permusuhan terhadap saudaranya." (HR. Ibnu Majah)

• Bertekad untuk mengisi bulan Ramadhan tahun ini dengan sebaik-baiknya;
• Bertawakal kepada Allah. Karena tidak sekejap mata pun kebaikan akan dapat kita lakukan tanpa taufiq dan pertolongan dari-Nya;
• Bertobat kepada Allah atas segala dosa. Karena ibadah dan amal shaleh hanya mampu dikerjakan dengan hati yang bersih dan jiwa yang kuat, dan dosa membuat hati menjadi kotor, serta jiwa menjadi lemah;
Sehingga dengan persiapan yang baik , diharapkan  ramadhan kali ini menjadi ramadhan yang terbaik yang bisa dijalani detik demi detiknya. Kewajiban melaksanakan perintah puasa ramadhan itu hanya bagi orang-orang yang beriman, itupun masih dibatas hanya yang telah akil baligh, berakal, serta sehat fisik/psikis, namun demikian wajib bagi para orang tua untuk membiasakan dan mendidik anak berlatih beribadah puasa, sebagaimana halnya wajib dalam mendidik/melatih sholat, oleh karenanya anak-anak walau belum ada kewajiban menjalanakan ibadah puasa, tapi sebuah keutamaan apabila diajarkan untuk ikut berpuasa.
Pada saat memasuki bulan ramadhan, maka untuk memaksimalkan nilai ibadah, perlu memperhatikan :
1. Tentang Ibadah sahur :  agar diupayakan makan sahur, karena di dalam nya terkandung keberkahan, dan diutamakn agar sahur  dilaksanakan pada waktu akhir waktu  menjelang subuh;
2. Menyegerakan Berbuka Puasa, utamanya dnegan kurma dan air putih;
3. Memperbanyak membaca Al quran;
4. Memperbanyak Shodaqoh;
5. Memperbanyak sholat qiyamul lail/Tarawih;
6. Iktikaf dimasjid, utama nya di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan.
Acara munggahan tersebut selanjutnya diakhiri dengan acara saling berjabat tangan  memafaakan di antara para Pejabat/staff dan ditutup dengan ramah tamah (Teks:Tarwoto/Foto: Egi)

Foto Terkait Kilas Peristiwa
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini