Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kilas Peristiwa DJKN
Mewujudkan Cyber Teacher Indonesia
N/a
Senin, 26 Mei 2014 pukul 09:19:32   |   545 kali

Padang – Revolusi informasi yang melanda di dunia telah membuat batasan ruang publik dan ruang privat menjadi kabur.  Masyarakat dibanjiri dengan informasi dan harus melakukan sensor sendiri. Untuk itu, humas (hubungan masyarakat) di instansi pemerintah diharapkan mampu menjadi cyber teacher. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Freddy H Tulung saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Bakohumas (Badan Koordinasi kehumasan) Pemerintah, jumat (23/5/2014) di Grand Inna Muara, Padang. “Humas instansi pemerintah, saya harapkan dapat menyumbang dan membuat content informasi yang edukatif untuk masyarakat,” tuturnya.

Freddy yang juga ketua umum Bakohumas Pemerintah mengatakan Kementerian Kominfo akan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) humas di instansi pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut,. Salah satunya adalah membuat bimtek semacam ini. Kualitas SDM yang bagus akan mampu menciptakan content-content informasi yang bermutu baik dari segi isi maupun kualitasnya.

Sebelumnya, Direktur Kemitraan Komunikasi Kementerian Kominfo selaku Ketua Pelaksana Bakohumas Pemerintah melaporkan bahwa bimtek kali ini mengambil materi Teknik Penulisan, Advetorial dan Penerbitan Media Internal. Tujuan acara ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman teknis penulisan untuk meningkatkan pelayanan informasi kepada publik. Acara diikuti oleh perwakilan humas instansi pemerintah se-Indonesia.

Wartawan Media Indonesia Ono Sarwono, membuka acara inti, dengan menyampaikan materi siaran pers. Ia menjelaskan bahwa siaran pers harus mengandung nilai berita, angle dan judul yang menarik serta lengkap. Ono juga mengungkapkan bahwa kelemahan siaran pers di instansi pemerintah adalah seringkali mengambil angle seremonial. “Cari angle yang menarik, kecuali seremonial tadi menarik,” tegasnya.

Dalam menulis advetorial, penyajian harus menarik. Hal ini dapat dilakukan dengan gaya menulis features, reportase yang lebih mendalam dan diperindah dengan wawancara atau testimoni. Jebakan utama dalam advetorial adalah sering berlebihan menampilkan pejabatnya daripada informasi yang ingin disampaikan. Hal ini disampaikan Kepala Divisi Pemberitaan Media Indonesia Abdul Kohar dalam memberikan materi advetorial.

Kepala Divisi Publishing Media Indonesia Budiana membagi ilmu mengenai media cetak internal. Untuk membuat media cetak internal yang bagus, budiana menyarankan untuk membuat penampilan yang menarik dengan gambar dan grafis. Gaya penulisan juga perlu diperhatikan agar membuat pembaca enjoy. (johan-humas)

 

Foto Terkait Kilas Peristiwa
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini