Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kilas Peristiwa DJKN
Bedah Buku DJKN: Menghemat Uang melalui Hemat Sampah
Aditya Agung Kandias
Rabu, 26 Oktober 2022 pukul 14:38:25   |   242 kali

Jakarta – Sampah seringkali menjadi isu lingkungan yang terus diupayakan solusi penanganannya. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi pemicu berbagai hal yang tidak diinginkan, seperti rusaknya lingkungan, penyebaran penyakit, bau yang tidak sedap, hingga penghambat dari upaya pelestarian lingkungan. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian Kepatuhan Internal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Nafidz Zikra dalam Bedah Buku DJKN “Hemat (Sampah) Pangkal Kaya” yang dilakukan secara daring pada Selasa (25/10). Menurutnya, melalui buku ini penulis mencoba membuka wawasan kita akan cara yang elegan mengubah sampah menjadi lebih bernilai ekonomis. Melalui jargon Agar Cuan Lestari, penulis mengajak kita untuk secara simpatis dan terhormat menjaga lingkungan melalui pengendalian sampah di masa kini. 

 

            Melalui prinsip Cleanomic, penulis ingin menebar dampaknya untuk melakukan usaha sosial yang dapat membantu menjaga lingkungan secara mandiri sekaligus tetap stabil secara ekonomi. Gagasan menghemat sampah merupakan gerakan sosial yang menitikberatkan pada optimalisasi aset yang dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga produksi sampah dapat diminimalisir. “Dari sampah yang semakin terhematkan inilah yang akan menjadi sumbangsih terhadap lingkungan agar lebih lestari”, tuturnya.

 

            Buku yang ditulis oleh pasangan Denia Isetianti dan Aldy Madikanto ini dibedah oleh dua narasumber, yakni Silvi Rahmayenti Hasibuan dari KPKNL Padang Sidimpuan dan Muhammad Zein Hazimy dari KPKNL Kendari. Buku ini menceritakan tentang pengalaman penulis dalam upaya mengurangi dan mengelola sampah dengan cara lebih selektif dalam membeli dan mengkonsumsi barang, tidak membeli barang yang bukan kebutuhan/tidak impulsif, hingga akhirnya dari upaya mengelola pola konsumsi tersebut dapat memberikan manfaat secara finansial di rumah tangga.

 

            Yang harus diubah untuk memelihara lingkungan adalah mindset dan cara hidup (lifestyle) kita. Dalam buku tersebut dijelaskan beberapa prinsip yang diterapkan oleh penulis dalam melakukan penghematan sampah, salah satunya adalah prinsip zero waste yaitu gaya hidup minimalis yang mengupayakan untuk hanya membeli barang yang memang benar-benar diperlukan dan tidak membeli barang yang tidak urgent untuk dibeli. Berdasarkan data statistik, produksi sampah rumah tangga di Indonesia mencapai 178.000 ton per hari. Dari jumlah sebanyak itu, hanya sekitar 30-40% sampah saja yang diangkut oleh pengelola sampah, sisa nya pada akhirnya mencemari tanah, air dan lingkungan. Untuk itulah dengan prinsip zero waste, diharapkan produksi sampah pun bisa ditekan.

 

Pengematan sampah memberikan dampak yang signifikan terhadap penghematan finansial. Penulils memberikan gambaran upaya yang dilakukannya dalam mengelola sampah sekaligus dapat memberikan nilai tambah secara ekonomis. Penulis melakukan pengumpulan sampah, lalu sampah tersebut dibersihkan agar dapat meningkatkan harga jual. Lalu dari hasil penjualannya akan diberikan kepada yang membutuhkan. Upaya tersebut harapannya dapat memberikan contoh ke masyarakat dan membangun kesadaran bahwa dari sampah pun kita bisa mendapatkan manfaat ekonomi.

 

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang membahas seputar bagaimana mengubah mindset dalam pola konsumsi serta kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut. “Perjalanan untuk mengelola sampah adalah perjalanan panjang, jangan pernah lelah untuk mencoba dan mencari ilmu, jika kita tidak tahu kita tidak akan peduli, jika tidak peduli kita tidak akan berubah” tutur pembedah sebagai pesan penutup kepada seluruh peserta.

Foto Terkait Kilas Peristiwa
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini