Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kilas Peristiwa DJKN
DJKN Adakan Bukber dan Santuni 40 Anak Yatim dan Piatu Yayasan Darussalam An-Nur
Bend Abidin Santosa
Selasa, 05 Juni 2018 pukul 11:08:32   |   716 kali

Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) menyelenggarakan acara buka bersama sekaligus memberikan santunan anak yatim dari Yayasan Panti Asuhan Darussalam An-Nur Tangerang pada Senin, (05/06) di aula Kantor Pusat DJKN. Acara ini diselenggarakan oleh Bintal DJKN berkolaborasi dengan DJKN Muda dan Bagian Kepegawaian DJKN.  Rangkaian acara tersebut diisi dengan sholat ashar berjamaah, pembacaan ayat suci Al quran, ceramah Islam yang diisi oleh Ustadz H. Zen Rofiq Fachruddin serta acara terakhir buka bersama dan sholat maghrib berjamaah.


Acara dibuka Sekretaris DJKN Dodi Iskandar yang menyampaikan bahwa hidup ini jangan selalu mementingkan soal dunia, tetapi harus diimbangi antara duniawi dan akhirat. “Hidup itu jangan disibukkan dengan selalu bekerja, sampai akhirnya lupa untuk memperbaiki akhlak sebagai bekal untuk akhirat kelak,” pesannya. Dodi juga berharap agar dengan mengikuti acara tersebut pegawai bisa menambah wawasan mengenai pengetahuan keagamaan.

Selanjutnya acara diisi dengan ceramah agama Islam oleh Ustadz H. Zen Rofiq Fachruddin dengan tema “Keistimewaan yang diberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW”. Ustadz Zen menjelaskan Bulan ramadhan itu adalah bulan yang berat bagi umat yang menjalankannya terutama umat yang tidak rajin beribadah, seperti halnya menjalankan puasa di bulan ramadhan akan ada banyak godaan yang menghampiri.


Ia menceritakan tentang bagaimana Nabi Muhammad SAW menangis pada saat melakukan israj mi’raj, beliau memikirkan umatnya. Perjalanan malam nabi dan diangkatnya dia ke langit untuk bertemu langsung dengan Allah dan menerima perintah kewajiban salat di lima waktu. “Nabi Muhammad di bawa ke Baitul Maqdis dengan menunggangi Buraq, lalu bertemu dengan malaikat Jibril. Nabi Muhammad bersama malaikat Jibril bertemu dengan Nabi Adam yang disambut dengan mendoakan kebaikan,” ungkapnya.


Kemudian, lanjutnya, Nabi Muhammad SAW dibawa ke langit kedua bertemu dengan Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Yahya bin Zakaria. Mereka juga menyambut dan memberikan doa kebaikan sampai beliau Baginda Rosulullah dibawa ke langit ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim dan Allah memberikan wahyu kepadanya dengan mewajibkan salat 50 waktu sehari semalam.


Kemudian Nabi Muhammad turun dan bertemu dengan Nabi Musa, lalu Nabi Musa berkata “Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan karena umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. Aku pernah mencoba Bani Israel dan menguji mereka'’, sehingga Allah berfirman: 'Wahai Muhammad! Sesungguhnya aku fardukan lima waktu sehari semalam. Setiap salat fardu dilipatgandakan dengan sepuluh kali lipat. Maka itulah 50 salat fardu. Begitu juga barangsiapa yang berniat, untuk melakukan kebaikan tetapi tidak melakukanya, niscaya akan dicatat baginya satu kebaikan. Jika dia melaksanakannya, maka dicatat 10 kebaikan baginya. Sebaliknya barangsiapa yang berniat ingin melakukan kejahatan, tetapi tidak melakukannya, niscaya tidak dicatat baginya sesuatu pun. Lalu jika dia mengerjakannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan baginya'’.

Pada kesempatan terakhir, Ustadz Zen Rofiq Fachruddin kembali mengingatkan untuk beribadah pada malam Lailatul Qadar digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. “Dan jadikan bulan Ramadhan sebagai hadiah dari Allah, hadiah untuk umat akhir zaman. Bulan untuk perbanyak doa kepada Allah, dan menjadi tempat berlomba-lomba mencari pahala,” pesannya. (Arum/arve/edited-Humas DJKN)

Foto Terkait Kilas Peristiwa
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini