Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Mengenal Bangunan Bersejarah, Rumah Tjong A Fie
Muhammad Faniawan Asriansyah
Kamis, 29 Juni 2023   |   8167 kali

        Terdapat banyak cerita sejarah di Indonesia yang cukup unik. Hal ini terlihat pada bangunan bersejarah Indonesia yang sangat beragam dan memiliki cerita yang menakjubkan. Bangunan bersejarah tersebut banyak dijadikan sebagai tempat wisata yang wajib dikunjungi saat datang ke kota-kota di Indonesia, seperti Kota Medan yang memiliki beberapa tempat atau bangunan tua bersejarah, salah satunya adalah Rumah Tjong A Fie. 

        Nama Tjong A Fie sendiri berasal dari seorang pengusaha, kapitan dan banker sukses dari Tiongkok. Tjong A Fie merupakan perantau dari Provinsi Guandong, Tiongkok. Dalam perjalanannya, Tjong A Fie sempat singgah ke Malaysia dan berakhir di tanah Sultan Deli. Tjong A Fie datang ke pelabuhan Deli saat berusia 20 tahun dengan membawa uang yang sangat sedikit. Tjong A Fie merantau ke Tanah Deli mengikuti kakaknya yang terlebih dahulu pindah ke Sumatera. Ketika Tjong A Fie tiba dipelabuhan, beliau melakukan pekerjaan serabutan hingga akhirnya berhasil memiliki perkebunan luas dan kemudian mengembangkan perkebunannya hingga ke Sumatera Barat. Beliau memiliki lebih dari 10 ribu pekerja, Tjong A Fie dikenal sebagai seorang yang sangat dermawan dan dekat dengan masyarakat pribumi dan Tionghoa kota Medan, sehingga beliau disegani oleh masyarakat. Sebagai dermawan, ia sering membantu warga yang kurang mampu, ia sangat mengormati warga muslim, bahkan berperan serta dalam mendirikan tempat ibadah, yakni Mesjid Raya Al-Mashum dan Mesjid Gang Bengkok.

        Bangunan rumah Tjong A Fie terletak di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara. Rumah Tjong A Fie ini dibangun pada tahun 1895 dan berdiri pada tahun 1900 yang telah berfungsi sebagai Museum kediaman Tjong A Fie dan menjadi salah satu tempat wisata yang dikunjungi oleh wisatawan. Rumah ini dibuka untuk umum pada 18 Juni 2009 untuk memperingati ulang Tahun Tjong A Fie yang ke-150.

        Meskipun sudah berusia ratusan tahun, bangunan ini masih terlihat kokoh. Isi ruangan seperti kursi, meja, guci, telepon, piano dan lainnya masih tertata rapi. Pada pintu utama rumah ini terdapat tulisan aksara kanji. Pada dinding rumah dipenuhi foto-foto Tjong A Fie dan keluarganya, serta dokumen-dokumen masa lalu yang menggambarkan potongan-potongan sejarah Kota Medan. Semua ruangan di Rumah Tjong A Fie terlihat bersih dan terawat. Sekitar delapan puluh persen isi rumah ini masih original. Rumah Tjong A Fie ini sendiri memiliki empat ruang tamu dan tiga kamar tidur, yakni ruang khusus untuk menerima Sultan Deli, selain itu terdapat juga ruangan untuk tamu Belanda dan Tionghoa serta satu ruangan untuk tamu umum.

        Sebuah surat wasiat juga terpasang di Rumah Tjong A Fie yang berisi lima pesan, yaitu meminta keturunannya untuk memberikan sedekah kepada orang miskin tanpa memilih golongan bangsa serta memberi sedekah kepada yang sakit dan bagi yang tidak mampu menghidupi diri sendiri. Tjong A Fie sendiri lahir di Mexian, Guandong pada 1860 dan wafat pada tahun 1921, dimakamkan dikawasan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sumatera utara.

       Rumah Tjong A Fie yang kini diberi nama Museum Tjong A Fie pada tahun 2015 ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Provinsi Sumatera Utara dan kini menjadi objek wisata sejarah. Ratusan wisatawan mengunjungin tempat ini setiap harinya. Tidak hanya wisatawan lokal, Rumah Tjong A Fie ini juga sering dikunjungi oleh wisatawan luar Provinsi Sumatera Utara hingga wisatawan mancanegara.

(Penulis : EY)

https://id.wikipedia.org/wiki/Tjong_A_Fie

https://ksmtour.com/informasi/tempat-wisata/sumatera-utara/tjong-a-fie-mansion-tempat-wisata-bersejarah-di-medan.html

https://investor.id/national/319374/rumah-peninggalan-tjong-a-fie-melihat-sejarah-kota-medan-dari-sisi-berbeda

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini