Kita hidup di dunia yang
penuh dengan distraksi. Dari luar, arus informasi begitu deras, dari dalam
tujuan dan keinginan kita pun tak terbatas. Akibatnya, produktivitas kita
menurun. Kita sibuk, namun tidak menghasilkan apa-apa. Kunci untuk menghadapi
ini semua sebenarnya sangat sederhana: fokus. Fokus pada hal yang sedikit,
fokus pada hal-hal yang penting, fokus pada hal-hal yang berdampak. Ini akan
menyederhanakan hidup kita dan memudahkan kita mencapai tujuan yang benar-benar
penting dalam hidup kita.
Arus informasi yang begitu
deras menciptakan kecanduan tanpa kita sadari. Kita merasakan dorongan untuk
mengecek media sosial seperti WhatsApp, Facebook, Instagram, dan juga Email. Pada
saat kita melakukannya, tubuh kita mengeluarkan endorfin - hormon yang memicu
perasaan lega dan nyaman. Beberapa menit kemudian, dorongan itu pun muncul
kembali. Kita pun mengecek dan merasa lega. Siklus ini berlangsung terus
menerus hingga akhirnya menciptakan kecanduan dalam diri kita.
Ratusan channel TV, siaran
Youtube, berita di internet, status sosmed, berbagai iklan dan penawaran -
semua berusaha mendapatkan perhatian kita. Kita mengalami banjir informasi
sehingga akhirnya kelimpungan, kewalahan, kebingungan. Kita pun menjadi begitu
mudah terdistraksi. Seakan-akan kehilangan kemampuan alami kita untuk fokus.
Kita menjadi sibuk
mengonsumsi dan menyerap informasi, juga sibuk berkomunikasi. Akibatnya, kita
kehilangan waktu untuk berkreasi. Kita gagal mencipta karya. Kalaupun mencipta,
kita menciptakan karya-karya yang dangkal - karya yang seadanya.
Pablo Picaso mengatakan: “Without great solitude no serious work is
possible” - Kita tidak akan
menghasilkan sebuah karya yang serius - karya yang hebat tanpa mau menyepi dan
menyendiri. Dampak lainnya adalah berkurangnya kadar kebahagiaan kita.
Aktivitas menyepi yang direncanakan akan meningkatkan kadar kebahagiaan
seseorang.
Sesekali, rasakanlah betapa
tenangnya hidup tanpa distraksi dan interupsi. Matikan koneksi internet Anda.
Simpan gadget Anda. Berbincanglah dengan pasangan, anak-anak atau kawan-kawan
Anda. Diiringi secangkir teh hangat atau harumnya kopi. Anda akan merasakan
hidup yang sebenarnya.
Berikut cara agar kita dapat
mengurangi distraksi?
1. Batasi arus informasi yang
memapar diri Anda.
2. Batasi jumlah waktu Anda
untuk memproses komunikasi (chat, email dsb).
3. Lepaskan keinginan untuk
selalu "update" di sosmed Anda.
4. Matikan semua notifikasi.
Mengurangi distraksi adalah
kunci untuk fokus. Berikut tips lain yang dapat Anda lakukan untuk fokus
adalah:
1. Rapikan meja kerja dan hal
berantakan lainnya.
2. Pelankan ritme anda, nikmati
apa yang anda kerjakan.
3. Ikuti alirannya. Sadari
bahwa kita tidak bisa mengendalikan semuanya. Ikuti dan manfaatkan apapun yang
terjadi di sekitar Anda. Nikmati hidup sepenuhnya dengan suka dukanya,
kekacauan dan keindahannya.
4. Berlatih hadir utuh di sini
saat ini.
5. Lepaskan keinginan untuk
mengendalikan.
6. Sederhanakan hidup Anda.
7. Praktikkan single-tasking,
bukan multi-tasking. Kerjakan satu hal satu waktu.
8. Pisahkan waktu untuk
mengonsumsi informasi, berkomunikasi dan berkreasi. Ketiganya tidak dapat
dilakukan bersamaan.
9. Berlatihlah untuk membaca
secara mendalam, bukan hanya membaca di permukaan. Lakukan riset. Nikmati
proses ini untuk mendongkrak kualitas diri kita.
Penulis: Budi Sahputra Ketaren (Pelaksana Subbag TURT)