Manado – Memperingati lahirnya Pancasila, Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Utara melaksanakan upacara. Bertempat di Gedung Keuangan Negara Lantai VI, upacara bendera dilaksanakan.

Upacara peringatan hari lahir Pancasila diawali dengan membacaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Teks Pancasila.

Kepala Kanwil DJKN Sulutenggomalut Ferdinan Lengkong selaku pembina upacara membacakan sambutan Menteri Keuangan dengan membacakan Hari Lahir Pancasila tahun 2018 yang jatuh di tengah-tengah bulan suci ramadhan.

“Di bulan penuh berkah ini, berpuasa berarti belajar dan melatih diri untuk menjadi pribadi yang semakin kuat tidak hanya dari segi fisik semata, namun juga dari segi emosional, hati, dan pikiran,” ungkap Ferdinan mengutip sambutan Menteri Keuangan.

Dengan tema "KITA PANCASILA, BERSATU, BERBAGI, BERPRESTASI” upacara berlangsung dengan khidmat dihadiri oleh para pejabat, pegawai Kementerian Keuagan Wilayah Provinsi Sulawesi Utara,

Lebih lanjut, Ferdinan membacakan bahwa Peringatan hari lahir Pancasila tahun ini merupakan momentum untuk menegaskan komitmen bersama untuk membangun kemandirian bangsa. Sebuah momentum yang tepat bagi kita untuk naik level bukan hanya sekedar ritual seremonial perayaan tahunan namun menjadi langkah nyata dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan, maupun kemasyarakatan.

Secara garis besarnya bahwa hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonessia yang ke-73 dan Pancasila menjadi bintang pemandu bangsa Indonesia selama 73 tahun. Pancasila sudah bertahan dan tumbuh di tengah deru ombak ideologi-ideologi lain yang berusaha menggesenya.

Ferdinan mengungkapkan selama 73 tahun Pancasila sudah menjadi rumah kita yang ber-bhineka Tunggal Ika dan Insya Allah sampai akhir zaman Pancasila akan terus mengalir di denyut nadi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila adalah berkah yang indah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita, melalui perenungan, pergulatan pemikiran dan kejernihan batin para Founding Fathers Indonesia. Pancasila pertama kali diuraikan secara jelas oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945 kemudian dituangkan  dalam Piagam  Jakarta  pada tanggal 22 Juni 1945 dan dirumuskan secara final pada tanggal 18 Agustus 1945.

Sebagai bangsa yang majemuk yang terdiri dari atas 714 suku dengan lebih dari 1.100 bahasa lokal  yang hidup di lebih dari 17.000 pulau semangat persatuan  merupakan pilar utama dalam kehidupan berbagsa dan bernegara. Kita harus terus menerus bersatu memperkokoh semangat Bhineka Tunggal Ika. Kita harus bersatu dalam upaya kita untuk mernjadi bangsa yang kuat bangsa yang besar dan bangsa pemimpin.

Semangat berbagi antara anak bangsa untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa juga merupakan sebuah keharusan. Kita harus berbagi dengan memperkuat etos kepedulian, welas asih, dan saling menghargai dengan penuh empati.

“Bulan Suci Ramadhan  yang penuh berkah  ini harus kita manfaatkan sebagai momentum untuk memperkuat etos peduli dan berbagi. Semangat gotong royong yang merupakan budaya luhur bangsa harus kita pupuk sebagai sumber energi besar Indonesia untuk menggapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Ferdinan.

Peringatan hari lahir Pancasila di setiap tanggal 1 Juni ini harus kita manfaatkan sebagai momen pengingat, momen pemacu dan momen aktualisasi nilai-nilai Pancasila. Marilah kita terus amankan warisan mulia para Founding Fathers ini untuk  kemajuan bangsa dan sekaligus juga menjadi sumbangsih Indonesia kepada masyarakat dunia.

Di akhir sambutan Ferdinan menyampaikan kepada seluruh peserta upacara untuk bersama-sama mengamankan Pancasila dalam keseharian kita, semangat bersatu, berbagi dan berprestasi akan meneguhkan derap langkah kita dalam membawa Indonesia menuju negara yang maju dan jaya.

Selamat Hari Lahir Pancasila, kita bersatu, kita berbagi, kita berprestasi.

Di akhir upacara tersebut ditutup dengan menyanyikan bersama lagu Garuda Pancasila dengan dipandu oleh salah seorang Staf Sekretariat Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Utara.