Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Sesuai Ekspektasi, Realisasi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2022 Tunjukkan Tren Positif
Ayutia Nurita Sari
Senin, 23 Mei 2022   |   1993 kali

Manado – Pemulihan ekonomi Indonesia tahun 2022 terus terjaga seiring membaiknya kondisi fundamental domestik. Kinerja perekonomian nasional menunjukkan pemulihan dan tren positif di tengah kasus harian Covid-19 yang rendah. Realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun 2022 turut menunjukkan hasil sesuai ekspektasi. Berbagai leading indikator ekonomi, baik dari sisi konsumsi maupun produksi, masih menunjukkan tren pemulihan.

Pada Kofernsi Pers APBN Kita Edisi April, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan bahwa kinerja ekonomi di berbagai provinsi menguat seiring dengan terkendalinya pandemi. Semua pulau di Indonesia mencatatkan pertumbuhan positif di awal tahun 2022.

“Tidak hanya Pulau Jawa saja yang menunjukkan pertumbuhan di atas 5 persen, tetapi Sulawesi juga menunjukkan pertumbuhan yang sama yakni mencapai 53 persen. Bahkan pertumbuhan ekonomi Maluku dan Papua mencapai 1075 persen,” tutur Menkeu pada Senin.

Realisasi APBN hingga April 2022 mencatatkan surplus Rp1031 triliun atau 58 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Kondisi surplus terjadi karena pendapatan negara tercatat Rp853,6 triliun dan belanja negara mencapai Rp7505 triliun. Keseimbangan primer dari APBN per April 2022 juga tercatat surplus hingga Rp2209 triliun. Karena kondisi surplus tersebut, pembiayaan turun menjadi Rp1427 triliun.

Menkeu menilai bahwa APBN akan terus melaksanakan konsolidasi dan reformasi fiskal demi menjaga APBN yang sehat dan berkelanjutan. Kondisi surplus tersebut akan digunakan menjadi shock absorber dari guncangan yang terjadi, baik karena pandemi maupun sekarang yang bergeser menjadi guncangan dari sisi komoditas.

“Jadi instrumen APBN sebagai stabilizer atau shock absorber atau countercyclical. APBN selalu menjadi instrumen utama dan pertama yang diandalkan rakyat dan perekonomian,” kata Menkeu.

Dari sisi konsumsi, Menkeu menjelaskan bahwa dari mobilitas masyarakat, terlebih jika melihat di kuartal kedua di mana ada Idul fitri, mobilitas masyarakat melonjak tinggi. Google Mobility Index menunjukkan angka 185 persen kenaikannya. Sedangkan dari sisi produksi, Purchasing Managers' Index (PMI) Indonesia melanjutkan ekspansi didukung keberlanjutan pemulihan ekonomi yang semakin kuat. Pertumbuhan konsumsi listrik industri sebesar 98 persen dan bisnis sebesar 102 persen juga menunjukkan kuatnya aktivitas dunia usaha.

“Ini semuanya dari sisi produksi maupun dari sisi konsumsi dan optimisme masyarakat itu adalah hal yang positif,” tutur Menkeu.

Sementara untuk Realisasi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN) hingga 13 Mei 2022 mencapai sebesar Rp8079 triliun atau 1773 persen dari alokasi Rp45562 triliun. Secara lebih rinci, realisasi sisi penanganan kesehatan sebesar Rp1521 triliun utamanya digunakan untuk pembayaran klaim pasien sebesar Rp116 triliun dan insentif tenaga kesehatan Rp159 triliun, serta insentif perpajakan kesehatan sebesar Rp12 triliun, dan penanganan Covid melalui dana desa sebesar Rp0,8 triliun.

“Untuk pemulihan ekonomi dengan ekonominya sudah mulai kuat, tentu ini kita harapkan akan peranan APBN menjadi jauh lebih menurun karena kegiatan ekonomi masyarakat dan dunia usaha sudah mulai pulih,” pungkas Menkeu. (ayu/wdp)

Simak Konferensi Pers APBN Kita selengkapnya di tautan berikut: https://www.youtube.com/watch?v=uvt-vCyhOtc

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini