Rapat Kerja Nasional Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
(Rakernas DJKN) telah dibuka oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Isa
Rachmatarwata pada Rabu, 18 Juli 2018. Seluruh Pejabat Eselon II DJKN Kantor
Pusat dan Daerah, didampingi oleh Pejabat Eselon III dan/atau Pejabat Eselon IV
ujung Timur hingga Barat Indonesia turut menghadiri agenda tersebut. Tak hanya
itu, kegiatan yang bertemakan Pembaharuan Proses Bisnis dan Penguatan Budaya
Organisasi ini juga turut mengundang pihak lain di luar DJKN, antara lain
Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional, Commercial HR Director Danone Waters Indonesia (PT. Tirta
Investama), dan Corporate Deputy Director of Personnel Care, Control and
Development.
Hadirnya para tamu tersebut untuk memenuhi undangan kegiatan
Rakernas DJKN Tahun 2018 di Bandar Lampung merupakan kehormatan dan kebanggan tersendiri bagi
Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu yang telah terpilih menjadi tuan rumah Rakernas Tahun 2018, yang untuk pertama kali diselenggarakan di luar Pulau Jawa dan Bali. Sebagai bentuk ungkapan terima kasih dan
bangga, pembukaan acara Rakernas DJKN 2018 diawali
dengan tarian khas Lampung yang biasa ditampilkan untuk menyambut para tamu kehormatan, diiringi
alat musik tradisional Lampung, Talo Balak. Tarian khas tersebut biasa disebut
Tari Sigeh Pengunten.
Tarian ini dibawakan langsung oleh pegawai pada Kanwil DJKN
Lampung dan Bengkulu serta KPKNL Bandar Lampung. Sebanyak sembilan orang
pegawai DJKN Lampung dan Bengkulu berlatih dengan sungguh-sungguh, menyelami
makna penyambutan tamu yang diekspresikan dalam bentuk gerakan tarian selamat
datang.
Tari Sigeh Pengunten merupakan tarian khas daerah Lampung,
dengan ciri gerakan yang tenang dan mengalir. Titik Nurhayati, pejabat
fungsional pamong budaya madya seni tari pada Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPTD) Taman Budaya Provinsi Lampung yang dipercaya untuk melatih tari para
pegawai DJKN Lampung dan Bengkulu menjelaskan, ciri khas tarian Lampung adalah
tenang dan mengalir. Hal ini dapat dilihat dari tarian sigeh pengunten ini.
“Tarian Sigeh Pengunten sendiri telah menjadi tari penyambutan identitas Provinsi
Lampung sejak bulan Mei 1989. Tarian klasik ini mempunyai gerakan yang
sederhana. Namun, disitulah terdapat nilai seni yang tinggi, dimana setiap
gerakan harus dapat dilakukan dengan hati agar dapat diekspresikan dan sampai
ke dalam hati yang menyaksikan tarian ini”, ujarnya.
Beliau menambahkan, dahulu tidak semua orang dapat menarikan tarian sigeh pengunten ini. Misalnya di masyarakat Saibatin, yang diperbolehkan menari Sigeh Pengunten adalah para anak batin (anak keturunan penyimbang). Berbeda dengan dahulu, saat ini tarian tersebut boleh dilakukan oleh masyarakat umum. Tarian ini sendiri menggambarkan masyarakat Lampung yg ramah, kekeluargaan, supel, menerima tamu dengan penuh suka cita dan keterbukan. Interaksi dalam musyawarah yang disepakati bersama melahirkan kesenian tari yang hingga saat ini menjadi tradisi dalam masyarakat Lampung.
Sama seperti makna dalam tarian Sigeh Pengunten, jajaran DJKN
Lampung dan Bengkulu sebagai tuan rumah menyambut hangat para peserta Rakernas
2018. Selamat datang di Lampung. Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu fan jajaran siap sukseskan
Rakernas Tahun 2018. (Bid. KIHI)