Samarinda, 19 Januari 2024
1. Ditengah dinamika
votalitas perekonomian global. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun
2023 berperan penting sebagai shock absorber dalam upaya meredam dampak
gejolak perekonomian global. Kinerja APBN tahun 2023 yang sehat dan terjaga
kuat, serta momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut, diharapkan dapat
menjadi pijakan kuat bagi APBN dalam rangka mencapai target pembangunan di
tahun 2024 khususnya di wilayah Provinsi Kalimantan Timur.
2. Dengan kerja
keras APBN. Pertumbuhan ekonomi tertinggi Regional Kalimantan dicapai
oleh Kalimantan Timur dengan pertumbuhan 5,29 persen dan diikuti oleh
Kalimantan Utara dengan 4,79 persen. Selain memiliki pertumbuhan ekonomi
tertinggi. Kalimantan Timur juga mendominasi struktur perekonomian Kalimantan
dengan share sebesar 45,90 persen.
3. Realisasi APBN
sampai dengan 31 Desember 2023. Total pendapatan negara yang dihimpun senilai Rp44,12
triliun mencapai 104,97 persen dari target semula Rp42,03 triliun, atau tumbuh
23,27 persen secara YoY. Sedangkan total belanja negara tercatat sebesar
Rp86,15 triliun dari nilai pagu Rp87,27 triliun. Nilai belanja negara tersebut
tumbuh sebesar 58,48 persen dari tahun sebelumnya dengan realisasi sebesar
98,72 persen dari pagu.
4. Pendapatan dan
Belanja negara. Peningkatan pendapatan negara pada umumnya
dipengaruhi oleh penerimaan pajak dari sektor batubara dan pertambangan. Sedangkan
peningkatan belanja Kementerian/Lembaga umumnya didorong oleh masifnya
pelaksanaan pembangunan IKN tahun 2023 yang sebagian besar merupakan belanja
modal. Sementara itu, realisasi TKD digunakan untuk mendukung pemulihan ekonomi
dan pelayanan publik daerah..
5. Deviasi
realisasi penerimaan atas proyeksi bulan Desember 2023 understated sebesar
Rp3.222,95 miliar. Realisasi pajak lebih tinggi Rp.2.217,89 miliar, namun
realisasi Bea dan Cukai lebih rendah Rp120,86 miliar. Sedangkan realisasi
PNBP/hibah lebih tinggi sebesar Rp1.125,92 miliar. Sedangkan realisasi
pengeluaran atas proyeksi bulan Desember 2023 mengalami overstated
sebesar Rp2,57 triliun
6. Hingga 31
Desember 2023, realisasi belanja Kementerian/Lembaga mencapai Rp30,14 triliun
atau 97,23 persen dari pagu sebesar Rp35,12 triliun. Secara detail
diuraikan, belanja K/L mencakup belanja pegawai dengan realisasi Rp3,08 triliun, belanja barang Rp4,43
triliun, belanja modal Rp26,62 triliun, dan belanja bantuan sosial.
7. Dalam upaya
menurunkan tingkat
kemiskinan,
pemerintah melaksanakan kerangka investasi SDM dan sosial ekonomi serta belanja
padat karya pada Kementerian PUPR di Provinsi Kalimantan Timur selama periode
2020-2023. Sepanjang periode tersebut
tren realisasi KRO kerangka investasi SDM, sosial
ekonomi serta belanja padat karya Kalimantan Timur menunjukkan tren yang cukup
signifikan. Pada tahun 2021 total belanja mengalami penurunan sebesar 50 perses dikarenakan Pandemi Covid-19. Tahun
2022 terdapat peningkatan realisasi sebesar 237 persen dari
semula Rp440 milyar menjadi Rp1,49
triliun, dengan sebagian besar alokasi diperuntukkan pada KRO Pendidikan. Sementara pada tahun
2023 realisasi belanja mengalami kenaikan sebesar 71 persen dari semula Rp1,49 triliun menjadi Rp2,55
triliun yang dipicu oleh
peningkatan KRO padat karya.
8. Sementara itu, peran fiskal
dalam peningkatan kualitas SDM di Kalimantan Timur ditunjukkan dengan distribusi Pagu DAK Non Fisik
bidang Pendidikan yang didominasi oleh dana BOS. Sepanjang TA 2022-2023 DAK Non
Fisik bidang pendidikan dibagi menjadi tiga jenis, yakni BOS, BOP PAUD, dan BOP
Kesetaraan. Tahun lalu,
pagu BOS memiliki porsi 85,37persen
dari total DAK Non Fisik, dan telah terealisasi sebesar Rp 898 M (49,6 persen) s.d. Desember 2023.
9. Dari sisi investasi, realisasi investasi di Kalimantan
Timur pada tahun
2023 didominasi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri sebesar Rp36,15 triliun atau sebesar 71,87 persen dari total investasi dan Penanaman Modal Asing sebesar USD
918,63 juta atau 28,13 persen.