Samarinda,
Banjir yang melanda kota
Samarinda sejak hari Sabtu (08/06) malam, belum kunjung surut. Terlihat luapan
air yang masih menggenangi beberapa titik ibukota Kalimantan Timur ini.
Banjir disebabkan oleh luapan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Sungai Karang Mumus. Data dari Pemerintah Kota Samarinda melalui Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan sedikitnya 5 kelurahan di 3
kecamatan dan lebih dari 20.000 jiwa terdampak oleh banjir. Atas bencana ini, Pemkot
Samarinda menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari, terhitung dari
hari Sabtu malam saat terjadinya banjir.
Pegawai Kanwil DJKN Kalimantan Timur dan Utara turut
menjadi korban dari bencana banjir ini. Adalah Koko Riantoko, Kepala Subbagian
Keuangan dan Ari Gunawan, pelaksana pada subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga
(TURT), yang harus mengikhlaskan rumah dan barang-barang berharga milik mereka terendam
air akibat terjangan banjir.
Sebagai bagian dari keluarga besar Kanwil DJKN
Kaltimtara, pegawai lain pun tak tinggal diam. Didorong oleh rasa solidaritas
dan kebersamaan, seluruh pegawai ikut membantu memberikan dana bantuan bagi
kedua pegawai tersebut. Tidak berhenti sampai di situ, para pegawai juga
berinisiatif untuk membantu proses evakuasi barang-barang milik Koko Riantoko
dan Ari Gunawan di kediaman masing-masing. Ini merupakan langkah yang cukup
berani, mengingat banjir yang masih cukup tinggi menggenangi tempat kediaman
kedua pegawai tersebut. Dipimpin oleh Surya Hadi selaku Kepala Kanwil DJKN
Kaltimtara dengan dibantu oleh beberapa pegawai lain, proses evakuasi secara
mandiri pun dimulai.
Evakuasi dilakukan di hari yang berbeda. Evakuasi pertama
dilakukan di kediaman Koko Riantoko di Perumahan Bengkuring pada hari Selasa
(11/06) siang. Daerah Bengkuring menjadi salah satu lokasi terparah dan terlama
tergenang banjir. Evakuasi ini berhasil menyelamatkan beberapa benda berharga
dalam rumah Koko, seperti mesin jahit, karpet, dan sepeda. Sementara itu,
evakuasi di kediaman Ari Gunawan di Perumahan Griya Mukti Sejahtera dilakukan
di hari berikutnya pada Rabu (12/06) lalu. Dibandingkan dengan banjir di
kediaman Koko, banjir di lokasi Ari bermukim lebih tinggi, di mana
ketinggiannya mencapai dada orang dewasa, sehingga dibutuhkan perahu karet
untuk menuju lokasi evakuasi. Evakuasi pertama berhasil menyelamatkan dokumen
berharga milik Ari berupa sertifikat dan ijazah.
Evakuasi tahap kedua dilanjutkan pada hari Kamis (13/06)
sore, dengan membawa serta bantuan berupa makanan siap saji yang diperuntukkan
bagi masyarakat yang menjadi korban banjir Samarinda di sekitar daerah
Perumahan Griya Mukti Sejahtera. Bantuan tersebut diserahterimakan melalui
petugas BPBD setempat. Pada evakuasi
kali ini, berkat kerja sama para pegawai yang saling bahu-membahu, mereka bahkan
berhasil menyelamatkan sepeda motor milik Ari melalui perahu karet. Proses
evakuasi pun berakhir dengan sukses, dengan kegembiraan yang tidak hanya
dirasakan oleh Koko dan Ari yang mendapatkan kembali barang-barang berharganya,
tetapi juga oleh para pegawai lain yang turut berbahagia karena bisa ikut
membantu meringankan beban kedua anggota keluarga Kanwil DJKN Kaltimtara yang
terdampak oleh banjir.
Indahnya ketika slogan
Kanwil DJKN Kaltimtara “Kompak Maju” tidak hanya berhenti menjadi slogan di
penghujung apel pagi, namun berbuah menjadi aksi nyata… (Bellisa/KIHI Kaltimtara)