Generasi milenial merupakan generasi yang lahir sudah mengenal
teknologi. Anak-anak milenial memiliki banyak peluang untuk lebih maju dan
sangat kreatif dalam memanfaatkan teknologi dibandingkan dengan generasi
sebelumnya. Kelebihan yang dimiliki oleh generasi milenial tentunya sangat
banyak seperti memiliki wawasan yang luas dan selalu ingin tahu, kreatif,
inovatif, terbiasa dengan multi tasking,
fleksibel dalam menghadapi perubahan dan lain sebagainya.
Namun, selain memiliki banyak keunggulan, generasi milenial juga
memiliki banyak kekurangan dan risiko yang dihadapi di kehidupan masa depan.
Risiko sendiri menurut Soekarta adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu
peristiwa. Banyak risiko yang timbul dari lingkungan dan gaya hidup generasi
milenial yang dapat menimbulkan kemungkinan berakibat buruk terhadap kehidupan
yang akan datang. Untuk mengurangi terjadinya risiko tersebut, perlu adanya
sebuah manajemen risiko untuk mengelola risiko pada tingkat yang masih bisa
diterima.
Dalam menurunkan level risiko, terdapat sejumlah metode dasar/opsi
manajemen risiko sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam
hidup, seperti mengurangi kemungkinan terjadinya risiko, menurunkan dampak
terjadinya risiko, membagi (sharing)
risiko, menghindari risiko, dan menerima risiko. Berikut
kemungkinan-kemungkinan risiko yang bisa terjadi di kehidupan milenial beserta
manajemen risikonya.
1. Risiko Keuangan
Dibandingan generasi sebelumnya, generasi milenial cenderung kurang
dalam hal pengelolaan keuangan berdasarkan hasil riset yang pernah dilakukan.
Risiko yang mungkin timbul dari gaya pengelolaan keuangan generasi milenial
adalah tidak adanya tabungan atau investasi. Kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Penyebab risiko tidak adanya tabungan atau investasi yang mungkin
dialami oleh generasi milenial banyak disebabkan oleh pola pikir yang mendorong
generasi milenial untuk menghabiskan uang untuk experience seperti liburan ke tempat eksotis atau nongkrong di
café-café istagramable, konsumtif
terhadap barang bergerak seperti mobil atau elektronik, tidak menganggap
penting investasi, tidak takut berutang untuk memenuhi kebutuhan tersier, dan
kurangnya pengetahuan terhadap pengelolaan keuangan.
Manajemen risiko yang bisa dilakukan oleh generasi milenial agar
risiko tidak adanya tabungan atau investasi tidak terjadi adalah mencegah terjadinya
risiko tersebut dengan menyisihkan sebagian pendapatan yang semula dialokasikan
untuk kebutuhan experience dan
konsumsi tersier untuk investasi dan dana darurat. Apabila risiko tersebut tidak
dapat dihindari setidaknya generasi milenial masih dapat menurunkan dampak
terjadinya risiko tersebut.
Sebagai generasi milenial, manfaatkan teknologi dan media sosial untuk menambah pengetahuan tentang pengelolaan keuangan dan pentingnya berinvestasi untuk masa depan.
2. Risiko Bermedia Sosial
Semakin majunya sebuah teknologi maka semakin banyak pula tantangan
yang dapat terjadi. Lahir di era teknologi yang semakin canggih, generasi
milenial mendapatkan pengaruh teknologi di sisi positif dan negatif. Risiko yang
mungkin timbul dari teknologi dan media sosial adalah risiko kejahatan media
sosial dan risiko ketergantungan media sosial.
Banyak orang yang menggunakan sosial mengubah karakter dan
penampilannya, mendapatan pelecehan seksual, serta menjadi korban cyber bullying karena tidak memenuhi
standar orang-orang yang ada di sosial media. Kejadian tersebut merupakan
risiko kejahatan yang timbul dari menggunakan media sosial yang tidak bijak
sehingga menimbulkan dampak terhadap sisi psikologis seseorang.
Selain itu, banyaknya kemudahan yang ditawarkan oleh media sosial
untuk menjalin sebuah komunikasi dengan orang lain membuat banyak orang lupa
dan tidak percaya diri untuk berinteraksi dengan orang di dunia nyata. Banyak
orang yang menjadi malas untuk mengerjakan tugas, bekerja, atau belajar karena
sudah ketergantungan dengan media sosial.
Ketepatan penggunaan teknologi dan media sosial menjadi hal yang perlu di pahami oleh generasi milenial untuk menghindari adanya dampak dari risiko menggunakan media sosial. Agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial harus hati-hati dalam memberikan informasi pribadi, saring sebelum sharing, dan mengetahui bahwa media sosial adalah cerminan dari diri kita.
3. Risiko Kesehatan
Generasi milenial merupakan generasi yang dekat dengan kemudahan dan
kecanggihan teknologi. Pola hidup yang serba mudah dan santai dapat menyebabkan
milenial terbiasa untuk tidak melakukan aktivitas fisik. Kebiasaan seperti
membaca dan menonton sambil berbaring, seharian duduk di depan komputer,
bermain gadget dapat menimbulkan risiko berupa kesehatan menurun dan mudahnya
terserang penyakit.
Selain itu, penggunaan media sosial yang menciptakan gaya hidup yang
harus sesuai dengan standar pengguna media sosial menciptakan tekanan dan beban
pikiran pada generasi milenial. Tekanan dan juga pengaruh cyber bullying yang diterima mengakibatkan generasi milenial
mendapatkan dampak risiko kesehatan mental dan depresi.
Untuk mencegah terjadinya kedua hal tersebut, maka generasi milenial
harus mengelola waktu dengan baik menggunakan teknologi dan waktu istirahat,
membuat jadwal olahraga, serta memiliki kesadaran emosional untuk mengurangi
dampak dari risiko kesehatan.
Setelah mengetahui sejumlah risiko yang sangat mungkin terjadi
beserta manajemen risikonya, risiko tersebut dapat diminimalkan dan diturunkan
dampaknya pada tingkat yang masih bisa diterima.
Penulis: Faranisa Haqi Rohmah Pelaksana Seksi KI di Kanwil DJKN Kalimantan Timur dan Utara
Sumber
https://www.akseleran.co.id/blog/generasi-milenial/
http://avrist.com/lifeguide/2020/01/31/pengelolaan-keuangan-milenial-dan-gen-z-generation-gap/
https://ajaib.co.id/pelajari-5-metode-dasar-manajemen-risiko-ini/
https://binus.ac.id/malang/2020/08/pengaruh-media-sosial-pada-generasi-muda/
https://www.cigna.co.id/health-wellness/anak-muda-dan-kesehatan-mental
https://rsupsoeradji.id/problem-kesehatan-remaja-milenial/