Rabu (15/11)
Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Barat telah menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Mental dan Agama
(Bintalnas) Muslim Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Barat di Aula Kanwil DJKN Kalimantan Barat yang
diikuti oleh seluruh pegawai dan PPNPN yang beragama islam. Acara diawali
dengan pembukaan dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ibu Ida Rosanti dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Bintalnas Muslim
Kanwil DJKN Kalimantan Barat Bapak Rohmat. Selanjutnya ceramah yang disampaikan
oleh Ust. Dr. Achmad Jais, S. Ag.,
M. Ag, Dosen IAIN Pontianak dengan tema "Nilai-Nilai Kepemimpinan Rasulullah SAW dan
Praktiknya dalam Kehidupan Sehari-Hari”.
Rasulullah
SAW menunjukkan berbagai nilai kepemimpinan yang luar biasa dalam kehidupan
sehari-hari. Beberapa diantaranya melibatkan keadilan, kesabaran, kejujuran,
kasih sayang dan kepemimpinan berbasis keteladanan. Beliau selalu memberikan
contoh yang baik dalam tindakan dan perkataannya, memimpin dengan bijaksana dan
menempatkan kepentingan umat diatas kepentingan pribadi. Sebagaimanan didalam
Al-Qur’an Surah Al-Ahzab ayat 21 yang artinya : Sungguh, pada (diri) Rasulullah
benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat serta yang banyak
mengingat Allah.
Kejujuran
adalah prinsip yang sangat dipegang teguh oleh Rasulullah. Beliau menjadi
teladan dalam kejujuran dan Amanah, sehingga dikenal sebagai “Al-Amin” atau
orang yang dapat dipercaya. Rasulullah juga menunjukkan kasih sayang kepada
seluruh umat termasuk kepada anak-anak, wanita dan orang-orang yang
membutuhkan.
Adapun
nilai-nilai kepemimpinan Rasulullah SAW yang bisa dipraktikkan dalam kehidupan
sehari-hari adalah : (1) Kepemimpinan Berbasis Keteladanan. Rasulullah SAW
menjadi contoh yang hidup bagi umatnya. Tindakan, perkataan dan sikapnya
senantiasa mencerminkan ajaran islam. Ini menciptakan landasan kuat bagi
otoritasnya. (2). Kepemimpinan Inklusif. Rasulullah membangun hubungan baik
dengan semua lapisan masyarakat tanpa memandang suku, ras atau status sosial.
Dia mengajarkan pentingnya persaudaraan dan kesetaraan diantara umat islam. (3).
Kepemimpinan Berbasis Keadilan. Rasulullah SAW mengedepankan keadilan dalam
segala aspek kehidupan. Beliau menetapkan aturan dan kebijakan yang adil, bahkan
dalam situasi yang sulit sekalipun. (4). Kepemimpinan Partisipatif. Rasulullah
SAW melibatkan umatnya dalam pengambilan keputusan. Dia mendengarkan pendapat
dan masukan dari sahabat-sahabatnya, menciptakan iklim partisipasi dan
keterlibatan dalam komunitas. (5). Kepemimpinan Berbasis Kasih Sayang.
Rasulullah SAW menunjukkan kasih sayang dan perhatian kepada umatnya. Dia
mendengarkan keluhan, memberikan nasihat dan selalu siap membantu mereka yang
dalam kesulitan. (6). Kepemimpinan Berbasis Keberanian. Rasulullah SAW memiliki
keberanian yang luar biasa dalam memperjuangkan kebenaran dan melawan
ketidakadilan. Keberaniannya menjadi inspirasi bagi umat islam. (7). Kepemimpinan
Berbasis Tanggung Jawab. Rasulullah SAW mengajarkan pentingnya tanggung jawab,
baik dalam urusan agama maupun dunia. Beliau memastikan bahwa tugas dan amanah yang
diberikan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Salah
satu contoh keteladanan Rasulullah SAW yang sangat mencolok dalam kepemimpinannya
adalah insiden yang terjadi setelah penaklukkan Mekkah. Pada saat itu, Mekkah
sudah diambil alih oleh pasukan muslim dan Rasulullah SAW memasuki kota suci
tersebut dengan keadaan sangat besar dan mulia. Meskipun memiliki kekuasaan
mutlak untuk membalas dendam atas segala penderitaan yang dialami oleh
Rasulullah SAW dan para sahabtnya selama bertahun-tahun, Rasulullah SAW memilih
sikap yang sangat mulia dan penuh kasih sayang, ujar Ust. Dr.
Achmad Jais, S. Ag., M. Ag mengakhiri ceramahnya.
(Penulis : Hilda
Evimelia/Tim Bidang KIHI Kanwil DJKN Kalbar)