Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Bintalnas Muslim Kanwil DJKN Kalimantan Barat Gelar Pengajian Pegawai Bertema “Mencintai Bumi sebagai Wujud Ibadah”
Thaus Sugihilmi Arya Putra
Jum'at, 26 Mei 2023   |   31 kali

Kamis (25/5) Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Barat menyelenggarakan  kegiatan Pembinaan Mental dan Agama (Bintalnas) Muslim Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Barat di Aula Kanwil DJKN Kalimantan Barat yang diikuti oleh seluruh pegawai yang beragama islam. Acara diawali dengan pembukaan dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ibu Siti Maghfirotun dilanjutkan  dengan penyampaian materi oleh Ibu Titik Wijayanti, Kepala Bidang Penilaian Kanwil DJKN Kalimantan Barat dengan tema “Mencintai Bumi sebagai Wujud Ibadah”.

 

Di awal ceramahnya, Ibu Titik menjelaskan bahwa beberapa bulan terakhir ini kita sedang mengalami cuaca panas yang sangat ekstrim, Dimana suhu panas/heatwave tertinggi mencapai 37 derajat celcius, hal ini sangat fatal apabila dialami oleh para lansia yang akan berakibat pada kematian. Kondisi seperti ini diperkirakan terjadi sampai dengan bulan Agustus. Begitu juga saat ini yang dialami oleh negara tetangga kita yaitu negara bagian Malaysia (Penang, Kedah dan Selangor) dimana mereka mengalami krisis air yang diakibatkan dari menurunnya debit air sungai. Selanjutnya beliau juga menjelaskan tentang sampah yang sangat tidak terkendali. Dimana sampah kantong plastik dan sampah sedotan plastik sangat tinggi. Begitu juga dengan sampah makanan dimana Indonesia masuk dalam 5 Negara besar penghasil sampah makanan.

 

Ada beberapa surah di dalam Al-Qur’an dan Hadist yang melatarbelakangi atau menjadi dasar bagi kita untuk waspada atau lebih mencintai bumi kita, diantaranya surah Al-Hijr ayat 19 yang artinya “Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran”, surah Ar Ruum ayat 41-42 yang artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” dan surah Al Isro ayat 26-27 yang artinya “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan”.  Tidak hanya dijelaskan didalam Al-Qur’an saja, bumi juga dijelaskan didalam hadist diantaranya Hadist Riwayat Abu Dawud dan Thirmidzi yang artinya “Rahmatilah (sayangilah) yang ada dibumi niscaya kalian akan dirahmati oleh Dzat yang ada dilangit”, Hadist Riwayat Ahmad yang artinya “Rasulullah SAW melarang boros air meskipun untuk wudhu dan di sungai yang mengalir”, Hadist Riwayat Ahmad lainnya “Jika hari kiamat telah tegak sedang di tangan seorang di antara kalian terdapat bibit pohon, jika ia mampu menanamnya maka lakukanlah” selanjutnya Hadist Riwayat Anas “Rasulullah SAW Ketika wudhu dengan takaran air 1 Mud dan mandi dengan takaran 1 Sha. (I Mud = 2 telapak tangan laki laki dewasa; 1 Sha’ = 4 Mud)”, Hadist Riwayat Thirmidzi “Sesungguhnya Allah baik dan menyukai kebalikan, bersih dan menyukai kebersihan, murah hati dan senang kepada kemurahan hati, karena itu bersihkanlah halaman rumahmu”, dan terakhir Hadist Riwayat Al Bazzar yang artinya “ Ada 7 hal yang akan mengalir pahalanya bagi seorang setelah meninggal: mengajarkan ilmu, mengalirkan sungai, menggali sumur, menanam pohon, membangun masjid, mewakafkan mushaf Al-Quran dan meninggalkan anak yang akan memohonkan ampunan baginya setelah matinya”.

Dari beberapa surah dan hadist tadi dapat digambarkan bahwa betapa banyak fasilitas yang telah Allah berikan untuk dipergunakan bagi kebutuhan hidup manusia, maka sudah seharusnya kita menjaga dan melestarikan alam ciptaan Allah dan selalu bersyukur dengan semua karunia yang telah Allah berikan kepada kita. Kita umat islam diajarkan untuk tidak berbuat kerusakan pada alam, memelihara lingkungan, berbuat yang terbaik bagi umat manusia. "Mari kita renungkan, selama beberapa tahun terakhir sudah berapa banyak musibah yang telah kita alami, seperti gempa, banjir, kebakaran hutan, kekeringan semua itu selalu datang silih berganti", ujar Bu Titik. Adalah suatu kenyataan, bahwa keadaan lingkungan alam di negeri kita ini sudah mengalami kerusakan yang sangat parah dan mengkhawatirkan, karena ulah perbuatan manusia. Kalaulah keadaan alam ini dirusak terus menerus maka kehancuran tinggal menunggu waktunya saja.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan antara lain dalam hidup sebaiknya kita janganlah boros baik harta maupun makanan, mengurangi sampah plastik, sampah makanan, sampah kemasan. "Marilah kita budayakan untuk menanam pohon yang merupakan salah satu ikhtiar kita dalam menjaga kelestarian alam kita kembali. Niatkan hati kita yang baik untuk bumi kita tercinta, selalu konsisten dan istiqomah", pungkas beliau.

 

 

 

(Penulis : Hilda Evimelia/Bidang KIHI Kanwil DJKN Kalbar)

Foto Terkait Kilas Peristiwa
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini