Kamis (25/5) Kantor Wilayah DJKN Kalimantan
Barat menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Mental dan Agama (Bintalnas)
Muslim Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Barat di Aula Kanwil DJKN Kalimantan
Barat yang diikuti oleh seluruh pegawai yang beragama islam. Acara diawali
dengan pembukaan dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ibu Siti Maghfirotun
dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Ibu Titik Wijayanti, Kepala
Bidang Penilaian Kanwil DJKN Kalimantan Barat dengan tema “Mencintai Bumi
sebagai Wujud Ibadah”.
Di awal ceramahnya, Ibu Titik menjelaskan bahwa
beberapa bulan terakhir ini kita sedang mengalami cuaca panas yang sangat
ekstrim, Dimana suhu panas/heatwave tertinggi mencapai 37 derajat
celcius, hal ini sangat fatal apabila dialami oleh para lansia yang akan
berakibat pada kematian. Kondisi seperti ini diperkirakan terjadi sampai dengan
bulan Agustus. Begitu juga saat ini yang dialami oleh negara tetangga kita
yaitu negara bagian Malaysia (Penang, Kedah dan Selangor) dimana mereka
mengalami krisis air yang diakibatkan dari menurunnya debit air sungai. Selanjutnya
beliau juga menjelaskan tentang sampah yang sangat tidak terkendali. Dimana
sampah kantong plastik dan sampah sedotan plastik sangat tinggi. Begitu juga
dengan sampah makanan dimana Indonesia masuk dalam 5 Negara besar penghasil
sampah makanan.
Ada beberapa surah di dalam Al-Qur’an dan Hadist
yang melatarbelakangi atau menjadi dasar bagi kita untuk waspada atau lebih
mencintai bumi kita, diantaranya surah Al-Hijr ayat 19 yang artinya “Kami telah
menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan
padanya segala sesuatu menurut ukuran”, surah Ar Ruum ayat 41-42 yang artinya
“Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” dan surah Al Isro ayat 26-27
yang artinya “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan”. Tidak
hanya dijelaskan didalam Al-Qur’an saja, bumi juga dijelaskan didalam hadist
diantaranya Hadist Riwayat Abu Dawud dan Thirmidzi yang artinya “Rahmatilah
(sayangilah) yang ada dibumi niscaya kalian akan dirahmati oleh Dzat yang ada
dilangit”, Hadist Riwayat Ahmad yang artinya “Rasulullah SAW melarang boros air
meskipun untuk wudhu dan di sungai yang mengalir”, Hadist Riwayat Ahmad
lainnya “Jika hari kiamat telah tegak sedang di tangan seorang di antara
kalian terdapat bibit pohon, jika ia mampu menanamnya maka lakukanlah” selanjutnya
Hadist Riwayat Anas “Rasulullah SAW Ketika wudhu dengan takaran air 1 Mud dan
mandi dengan takaran 1 Sha. (I Mud = 2 telapak tangan laki laki dewasa; 1 Sha’
= 4 Mud)”, Hadist Riwayat Thirmidzi “Sesungguhnya Allah baik dan menyukai
kebalikan, bersih dan menyukai kebersihan, murah hati dan senang kepada
kemurahan hati, karena itu bersihkanlah halaman rumahmu”, dan terakhir Hadist
Riwayat Al Bazzar yang artinya “ Ada 7 hal yang akan mengalir pahalanya bagi
seorang setelah meninggal: mengajarkan ilmu, mengalirkan sungai, menggali
sumur, menanam pohon, membangun masjid, mewakafkan mushaf Al-Quran dan
meninggalkan anak yang akan memohonkan ampunan baginya setelah matinya”.
Dari beberapa surah dan hadist tadi dapat digambarkan bahwa betapa
banyak fasilitas yang telah Allah berikan untuk dipergunakan bagi kebutuhan
hidup manusia, maka sudah seharusnya kita menjaga dan melestarikan alam ciptaan
Allah dan selalu bersyukur dengan semua karunia yang telah Allah berikan kepada
kita. Kita umat islam diajarkan untuk tidak berbuat kerusakan pada alam,
memelihara lingkungan, berbuat yang terbaik bagi umat manusia. "Mari kita
renungkan, selama beberapa tahun terakhir sudah berapa banyak musibah yang
telah kita alami, seperti gempa, banjir, kebakaran hutan, kekeringan semua itu
selalu datang silih berganti", ujar Bu Titik. Adalah suatu kenyataan,
bahwa keadaan lingkungan alam di negeri kita ini sudah mengalami kerusakan yang
sangat parah dan mengkhawatirkan, karena ulah perbuatan manusia. Kalaulah
keadaan alam ini dirusak terus menerus maka kehancuran tinggal menunggu
waktunya saja.
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan antara lain dalam hidup
sebaiknya kita janganlah boros baik harta maupun makanan, mengurangi sampah
plastik, sampah makanan, sampah kemasan. "Marilah kita budayakan untuk
menanam pohon yang merupakan salah satu ikhtiar kita dalam menjaga kelestarian
alam kita kembali. Niatkan hati kita yang baik untuk bumi kita tercinta, selalu
konsisten dan istiqomah", pungkas beliau.
(Penulis : Hilda
Evimelia/Bidang KIHI Kanwil DJKN Kalbar)