Senin (20/3)
Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Barat telah menyelenggarakan kegiatan Tarhib Ramadhan di Aula Kanwil
DJKN Kalimantan Barat yang diikuti seluruh pegawai di Lingkungan Kanwil DJKN
Kalimantan Barat yang beragama islam secara hybrid. Tausiah disampaikan oleh
Ustadz Fatahillah Abrar, S.Ag., M.Si dengan tema “Kebahagiaan Menyambut
Ramadhan”.
Didalam
Al-Qur’an surah Al Baqarah ayat 183 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”. Ditegaskan kepada
orang-orang yang beriman karena hanya orang-orang yang berimanlah yang selalu merespon
dengan kedatangan bulan suci Ramadhan. Sekalipun Allah SWT telah mewajibkan
puasa pada bulan Ramadhan kepada semua orang yang beriman, namun Allah Yang
Maha Bijaksana juga memberikan keringanan kepada orang-orang yang sakit dan
musafir untuk tidak berpuasa pada bulan Ramadhan dan menggantinya pada
hari-hari lain diluar bulan tersebut atau dengan membayar Fidyah, ujar Ustadz
Fatahillah Abrar, S.Ag., M.Si.
Selanjutnya
beliau juga menyampaikan beberapa keutamaan Ramadhan diantaranya yaitu Bulan
Penuh Berkah, Diwajibkan Berpuasa, Pintu Surga Dibuka, Pintu Neraka Ditutup,
Syetan Dibelenggu, Lailatul Qadr, Penghapus Dosa, Waktu yang Mustajab dan
Pembebasan dari Api Neraka.
Dalam
tausiahnya Ustadz Fatahillah Abrar, S.Ag., M.Si menjelaskan bahwa bulan
Ramadhan disebut juga sebagai bulan ibadah. Sebab pada bulan ini kita banyak
melakukan ibadah-ibadah sunnah disamping ibadah wajib yang lainnya. Beliau juga
menjelaskan persiapan apa saja dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan, diantaranya
Persiapan Ilmu, Persiapan Ruh, Persiapan Fisik dan Persiapan Harta. Untuk
menjadi manusia yang bertakwa,
peningkatan kualitas kemanusiaan terjadi di wilayah lahir maupun batin.
Artinya, dengan pemaknaan, pemahaman, ilmu dan tindakan yang seimbang dengan
kehendak Allah SWT dengan hati, akal dan perbuatan seluruh bagian tubuh manusia.
Diterangkan lebih lanjut, puasa Ramadhan tidak hanya menahan lapar dan haus
saja, namun juga meliputi seluruh kenyataan diri kita sebagai makhluk yang
berjasad, berjiwa, dan diberi amanat ilahi untuk mengungkapkan jati diri
kekhalifahan-Nya. Dibulan puasa Ramadhan pula kita harus memperbanyak
sedekah karena bukan lagi berlipat ganda pahala yang akan kita terima tapi tak
terhingga, hanya Allah yang mengetahui seberapa besar pahala yang kita dapatkan
dengan bersedekah di bulan Ramadhan.
(Penulis : Hilda
Evimelia)