Untuk melakukan
analisis penggunaan tertinggi dan terbaik (Highest and Best Use Analysis)
secara komprehensif perlu dilakukan analisis terhadap analisis ekonomi dan
demografi, analisis pasar atas lokasi lahan, serta analisis empat aspek
persyaratan HBU. Dalam
suatu penilaian HBU terdapat empat kriteria atau persyaratan yang harus
dipenuhi, antara lain :
1)
Diizinkan oleh peraturan yang ada (legal permissible)
2)
Memungkinkan secara fisik (physically) atau aspek
fisik
3)
Layak secara keuangan (finaciallly feasible)
4)
Menghasilkan penghasilan secara maksimum (maximally
productive)
Analisis Penggunaan Tertinggi
dan Terbaik (PTT) Komprehensif bertujuan
mengemukakan pendapat untuk menentukan
penggunaan yang paling layak dan optimal atas tanah berikut bangunan yang
didukung atau dibenarkan oleh peraturan, secara fisik dimungkinkan, layak
secara keuangan, menghasilkan nilai tertinggi. Objek analisis dalam tulisan ini terletak di Kelurahan Kalijudan IX, Kec. Sukolilo (sekarang Kec. Mulyorejo) Kota
Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Objek analisis merupakan Aset Properti pada Pengelola Barang
yang merupakan Aset Eks BPPN di Wilayah Kanwil DJKN Jawa Timur seluas
1.820 m2
dan seluas 2.400 m2. Total luas tanah
untuk dua sertifikat tersebut adalah 4.220 m2.
ANALISIS EKONOMI DAN DEMOGRAFI
Perekonomian Kota Surabaya
tahun 2020 mengalami kontraksi pertumbuhan
sebesar 4,85 Persen dibandingkan tahun 2019. Dari sisi produksi, kontraksi
pertumbuhan terdalam terjadi pada kategori Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar
16,30 Persen dan penyedia Akomodasi dan Makan Minum pertumbuhannya juga
mengalami kontraksi sebesar 10,87 Persen. Struktur perekonomian Kota Surabaya
pada 2020 sebagaimana dikutip dari https://surabayakota.bps.go.id/pressrelease/2021/03/18/236/pertumbuhan-ekonomi--kota-surabaya-2020.html,
masih didominasi oleh Kategori Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 26,92 Persen, diikuti oleh Industri
Pengolahan sebesar 19,37 Persen, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 15,44
Persen, Konstruksi sebesar 9,37 Persen serta Informasi dan Komunikasi sebesar 6
Persen. Peranan lima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Kota Surabaya
mencapai 77,10 Persen.
Suku
bunga pinjaman
Suku
bunga bank dapat digunakan sebagai salah satu indikator tingkat return dari sebuah investasi. Selain itu, juga dapat digunakan yield obligasi Surat utang Negara. Selanjutnya
dalam analisis ini tingkat pengembalian investasi dari pemilik yang ditetapkan
dalam melakukan analisis kelayakan secara keuangan adalah sebesar 6,6643 Persen
(menggunakan harga dan yield wajar obligasi Pemerintah dengan tenor 10 tahun yang
berlaku pada
tanggal 23
April 2021 sebagaimana dikutip dari www.ibpa.co.id).
Data
inflasi Jawa Timur dalam 5 tahun terakhir yakni
3,08 Persen pada 2015 sedangkan 2016 ditekan sebesar 2,74 Persen, dan 2017
adalah 4,04 Persen. Untuk tahun 2018 sebesar 2,86 Persen, tahun 2019 sebesar
2,12 Persen sedangkan pada tahun
2020 laju inflasi Jawa Timur sebesar 1,44 Persen (sebagaimana dikutip
dari https://jatim.bps.go.id/indicator/3/1/1/inflasi-bulanan.html).
Jumlah penduduk Kota
Surabaya dari hasil registrasi pada tahun 2020 sebanyak 2,97 juta jiwa. Kota
Surabaya pada tahun 2020 memiliki laju pertumbuhan penduduk sebesar -0,06
Persen. Sementara itu, rasio jenis kelamin Kota Surabaya pada tahun 2020
sebesar 98,48. Angka ini dapat diinterpretasikan bahwa dalam 100 penduduk
perempuan terdapat 98 hingga 99 penduduk laki-laki. Kepadatan penduduk di Kota
Surabaya tahun 2020 mencapai 9.090 jiwa/km2. Angka kepadatan penduduk tertinggi
terletak di Kecamatan Gubeng sebesar 28.224 jiwa/km2 dan kepadatan terendah di
Kecamatan Benowo sebesar 2.436 jiwa/km2.
Pertumbuhan
industri dan pertambangan migas di Jawa
Timur dan Kawasan Indonesia Timur membuat market pergudangan dan
logistik semakin bagus. Tahun ini market pergudangan dan logistik diperkirakan
akan tumbuh sekitar 16 Persen. Menurut Presiden Direktur PT
Cipta Krida Bahari (CKB) Iman Sjafei, sebagaimana
dikutip dari https://radarsurabaya.jawapos.com/ read/
2020/01/31/177370/industri-tumbuh-pergudangan-dan-logistik-ikut-terdongkrak, Kota Surabaya memiliki posisi yang
startegis untuk ekspansi pergudangan dan logistik. Sebab Kota Surabaya menjadi hub city bagi kawasan Indonesia Timur.
Sebab
itu, pihaknya sengaja mengembangkan kawasan pergudangan dan logistik di
Surabaya. Tujuannya untuk meng-cover
market jasa pelayanan pergudangan dan logistik di Jatim dan Indonesia Timur
yang terus meningkat, seiring pertumbuhan industri pertambangan disini. Meskipun persaingan cukup
ketat, bisnis pergudangan tahun
ini diprediksi bisa tumbuh
16 Persen. Ke
depan, pihaknya akan terus mengembangkan kawasan pergudangan dan logistik
terpadu di Surabaya.
ANALISIS PASAR
Berdasarkan pengamatan, penggunaan
properti di kawasan ini didominasi oleh penggunaan komersial dan
pergudangan,
antara lain kawasan
Komersial, kawasan
Pergudangan,kawasan Pemancingan, Sarana Pendidikan, kawasan Perkantoran, Tempat Ibadah dan Penggunaan Lain (sebagai pemukiman, bangunan kios
retail, dan café/warung
kopi).
Berdasarkan analisis penggunaan
properti di sekitar lokasi objek analisis, dapat dilakukan identifikasi
pengembangan bangunan berupa alternatif penggunaan menjadi pergudangan atau kolam pemancingan dengan pertimbangan bahwa lokasi objek yang berada di sekitar kawasan komersial dimungkinkan
untuk dibangun pergudangan untuk disewakan dengan target pasar pergudangan adalah pelaku usaha yang memerlukan
gudang untuk penyimpanan barang ataupun logistik atau kolam pemancingan mengingat karakteristik
objek analisis yang merupakan tanah rawa sangat cocok untuk dikembangkan
menjadi kolam pemancingan. Hal ini juga didukung dengan adanya kolam pemancingan
untuk umum yang dibuka disekitar objek analisis.
Analisis permintaan properti
dilaksanakan untuk mengetahui permintaan properti di masa yang akan datang
dengan menganalisis permintaan properti saat ini. Berdasarkan pengamatan
disekitar jenis properti yang banyak ditemui adalah properti komersial dengan
bentuk pergudangan, hotel bintang 2 dan kolam pemancingan. Kebutuhan jenis
properti gudang ini dapat dilihat dari beberapa indikator ekonomi dan demografi
Kota Surabaya, antara lain tingkat Pertumbuhan PDRB Kota Surabaya, Sebaran
Angkatan Kerja dan pertumbuhan industri. Sedangkan untuk kolam pemancingan
mengingat animo
masyarakat Indonesia akan olahraga memancing ini sangat tinggi bahkan meningkat
dari tahun ke tahun maka peluang usaha kolam pemancingan ikan ini sangat
terbuka lebar untuk mendapatkan untung besar dan cepat. Tidak terkecuali di
masa pandemi seperti saat ini. Dalam kondisi dimana kondisi perekonomian masih
terasa terpuruk, masyarakat membutuhkan olahraga dan hoby untuk refreshing,
satu diantaranya adalah memancing. Di Kota Surabaya pada khususnya, setelah
adanya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kolam pancing
kembali di serbu oleh masyarakat untuk sekedar melepas stres ataupun juga
memang menyalurkan hobinya. Hasil pengamatan di sekitar objek analisis juga
terdapat beberapa kolam pemancingan yang dibangun oleh warga dan dibuka untuk
umum. Kondisi tanah objek analisis yang merupakan tanah rawa-rawa sangat
potensial untuk dikembangkan kolam pemancingan ditengah permintaan yang cukup
tinggi dari masyarakat dan pehobi.
Penawaran atas properti gudang baik yang dijual ataupun yang
disewakan ataupun dijual disekitar Mulyorejo cukup banyak
ditawarkan melalui situs online. Sebagian besar jenis properti yang ditawarkan adalah
bangunan gudang untuk penyimpanan logistik. Jumlah lantai properti yang
ditawarkan baik penjualan maupun sewa adalah satu atau
dual lantai. Ada juga properti yang ditawarkan dipasarkan
langsung oleh pemilik dengan memasang tanda ataupun plang penjualan ataupun disewakan. Demikian juga
penawaran tanah kolam ikan atau pemancingan di Surabaya dan sekitarnya.
Penawaran properti tersebut dapat ditemukan di situs on line. Untuk properti
gudang dan kolam pemancingan, dokumen kepemilikan dari properti yang ditawarkan berupa
Sertifikat Hak Milik atau Sertifikat Hak Guna Bangunan. Beberapa penawaran properti yang ada
di pasar sudah ditawarkan sejak satu tahun yang lalu namun belum dapat diserap
oleh pasar. Hal ini bisa berarti harga yang ditawarkan terlalu mahal atau
menunjukkan bahwa penawaran properti jenis ini melebihi permintaannya.
Analisis keseimbangan pasar properti dilaksanakan terhadap perkiraan permintaan dan penawaran
di masa yang akan datang untuk menentukan tingkat pemenuhan properti terhadap
permintaan pasar. Untuk gudang, melihat indikator ekonomi dan
demografi Kota Surabaya untuk kebutuhan jenis properti Gudang serta penawaran properti di sekitar
objek analisis, maka dengan jumlah penawaran properti yang
tersedia dengan jumlah tetap dibandingkan dengan jumlah potensi permintaan
properti yang diprediksi meningkat, maka penawaran properti baru dapat memenuhi
kebutuhan permintaan sewa properti Gudang
di sekitar daerah Kelurahan Kalijudan, Mulyorejo. Sedangkan untuk kolam pemancingan karena berdasarkan pengamatan terdapat beberapa kolam pemancingan di dekat lokasi objek. Hasil observasi menunjukkan
bahwa konsumen dari kolam pemancingan tersebut adalah
masyarakat dan pehobi mancing di Kota Surabaya dan sekitarnya. Dengan demikian pilihan pengembangan tanah sebagai kolam pemancingan masih memiliki potensi untuk dikembangkan.
Dengan mempertimbangkan penggunaan
properti di kawasan Mulyorejo, pengembangan sebagai gudang atau kolam
pemancingan dapat
menjadi pilihan utama. Jika dibangun sebagai gudang maka para pengusaha dan pedagang
merupakan segmen yang paling memungkinkan untuk memaksimalkan penggunaan dari
properti. Sementara jika objek
dikembangkan sebagai kolam pemancingan maka target pasarnya adalah investor atau
pelaku usaha perikanan untuk
digunakan sebagai kolam pemancingan. Dengan pertimbangan harga penawaran sewa properti di
sekitar kawasan objek analisis menunjukkan tingkatan pasar properti pada
kelas menengah.
Dengan mempertimbangkan penggunaan
properti disekitar kawasan objek, tingkat permintaan dan penawaran properti
serta target pasar dari objek dapat digambarkan keberadaan kekuatan, kelemahan,
peluang dan tantangan atas objek sebagai berikut:
Tabel : Tabel Analisis SWOT Pasar
FAKTOR
INTERNAL FAKTOR
EKSTERNAL |
STRENGTHS |
WEAKNESESS |
|
Kekuatan 1.
Lokasi
objek di daerah kawasan komersial; 2.
Kemudahan
pencapaian karena berada di dekat jalan MERR Surabaya ( Jalan
Dr. Ir. Soekarno); 3.
Karakteristik fisik tanah rawa-rawa. |
Kelemahan 1.
Karakteristik
lahan yang berupa rawa-rawa; 2.
Bentuk tanah; 3.
Aksesibilitas ke lokasi; 4.
Keluasan tanah yang berkurang. |
OPPORTUNITIES |
S-O |
W-O |
Penawaran sewa properti
disekitar objek analisis didominasi oleh bangunan lama yang kondisinya kurang
terawat. |
Membangun
gudang atau kolam pemancingan dengan model desain yang
diminati oleh pasar. |
Melakukan
redesign lahan serta akses, sehingga menarik
minat bagi calon penyewa. |
THREATS |
S-T |
W-T |
Kondisi umum
perekonomian yang mengalami perlambatan berdampak pada permintaan yang
stagnan. |
Melakukan
pendekatan kepada pengusaha industri serta kalangan pelaku bisnis dengan mempromosikan keberadaan gudang atau kolam pemancingan yang siap untuk disewakan. |
Memberikan
diskon sewa lebih murah dari para
pesaing . |
ANALISIS ASPEK LEGALITAS
Objek analisis memiliki dokumen kepemilikan berupa 2 (dua) Sertifikat Hak Milik seluas 1.820 m2 dan Sertifikat Hak Milik seluas 2.400 m2 . Zoning
adalah pembagian suatu wilayah yuridiksi menjadi beberapa bagian sesuai
peruntukan tanah dan persyaratan bangunan tertentu. Dasar hukum dan ketentuan
peraturan yang mengatur masalah zoning
di kota Surabaya diantaranya yaitu Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12
Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034. Objek analisis yang berada di
Kelurahan Margorejo, Kecamatan Wonocolo berdasarkan Pusat Pengembangan
Lingkungan yang diatur dalam Pasal 19 huruf a Perda Kota Surabaya Nomor 12
Tahun 2014 masuk dalam pusat lingkungan pada Unit Pengembangan II. Rencana pemerintah kota
Surabaya terhadap Unit Pengembangan II
Kertajaya
adalah untuk Permukiman, Pendidikan, Perdagangan dan jasa, Perkantoran, Kesehatan dan pariwisata. Berdasarkan
analisis aspek legalitas :
1.
Objek analisis termasuk dalam
kawasan peruntukan perdagangan dan jasa sesuai rencana pengembangan kota
Surabaya dan sebagai pusat pelayanan lingkungan berdasarkan rencana penetapan
pusat layanan yang meliputi permukiman, sarana pendidikan, sarana perdagangan
dan jasa, perkantoran, kesehatan
dan pariwisata.
2.
Pemanfaatan ruang atas objek
analisis dengan luas tanah sesuai sertifikat sebesar 1.820 m2 dan 2.400 m2 meliputi :
§ luas
dasar bangunan dapat dibangun
sebesar 50 Persen-75 Persen sesuai peraturan (KDB
bisa 100 Persen apabila bangunan eksisting);
§ Jumlah
lantai yang dapat dibangun bisa
lebih dari 1 lantai (maksimal diperbolehkan 11 lantai).
Hasil analisis dari aspek legalitas adalah :
1. Alternatif
penggunaan tanah sebagai gudang,
mungkin untuk dikembangkan,
karena memenuhi aspek legalitas mengingat objek analisis memiliki zoning
sebagai perdagangan dan jasa (Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun
2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034).
2. Alternatif
pengembangan tanah sebagai kolam
pemancingan mungkin
dilakukan karena memenuhi aspek legalitas mengingat objek analisis memiliki
zoning sebagai perdagangan dan jasa (Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12
Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034).
ANALISIS ASPEK FISIK
1.
Analisis Fisik Atas Tanah
a. Lokasi
Lokasi objek analisis berada di Kelurahan Kalijudan IX, Kec. Sukolilo (sekarang Kec. Mulyorejo) Kota
Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Kelurahan Kalijudan merupakan salah satu
kelurahan yang masuk di Kecamatan Mulyorejo.
Jalan
MERR Surabaya
merupakan adalah sebuah jalan
lingkar sepanjang 10,98 km yang
menghubungkan antara daerah Kenjeran, Surabaya
dengan Tambak Sumur,
Sidoarjo,
Jawa Timur. Jalan ini melintasi
bagian timur wilayah Kota
Surabaya serta bagian timur laut wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Jalan lingkar ini menjadi jalan penghubung antara Jembatan Nasional Suramadu
dan Pelabuhan Tanjung Perak
dengan Bandara Internasional Juanda
via Jalan Tol Waru-Juanda. Disepanjang jalam MERR Surabaya terdapat
pusat perdagangan, hotel, aparteman
dan Kampus yang ada di Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya. Tersedia juga
fasilitas infrastruktur yang memadai yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,
baik yang bermukim disekitar jalan tersebut maupun dari luar wilayah Kelurahan Kalijudan.
b. Karakteristik
Lahan
1. Objek
analisis terdiri dari dua dokumen
kepemilikan yang terletak dalam satu hamparan tanah dengan bentuk trapesium dan
segitiga dengan lebar mengerucut kebelakang,
sehingga perlu pengaturan
pendirian bangunan sesuai dengan bentuk tanah.
2. Topografi
dan kontur lahan objek analisis adalah bergelombang dengan elevasi lebih rendah dari jalan di depannya.
3. Ukuran lahan objek analisis adalah 1.820 m2 dan 2.400 m2..
4. View, bila
menghadap ke jalan di depan objek analisis akan terlihat view tanah kosong dan
gudang.
5. Jenis
tanah, objek analisis memiliki jenis tanah darat mentah karena masih memerlukan pengolahan lahan.
c. Infrastruktur,
Utilitas dan Layanan Publik
Fasilitas-fasilitas umum yang
terdapat di sekitar objek analisis diantaranya adalah sarana pendidikan berupa Universitas
Arilangga Kampus C, Universitas Muhammadiyah Surabaya, dan SMK Negeri 45 Surabaya. Perkantoran
yang berada disekitar objek analisis adalah Puskesmas Mulyorejo, Kantor
Kecamatan Mulyorejo, dan Kantor Kelurahan Mulyorejo. Tempat ibadah yang berada
disekitar objek
analisis terdapat Masjid Salman
Alfarisi.
d. Aksesibilitas
Jalan Dr. Ir. H. Soekarno (Jalan MERR
Kalijudan) yang menjadi akses menuju lokasi objek analisis memiliki lebar jalan
± 10 meter (dua jalur) sedangkan jalan akses menuju lokasi objek analisis masih
berupa jalan tanah dengan lebar ±4 meter. Jalan MERR Kalijudan dilalui oleh Bus Suroboyo dan bus angkutan
umum. Bus Suroboyo yang melewati
MERR Kalijudan adalah trayek R5/R6 arah Kenpark, untuk angkutan umum yang
melewati MERR Kalijudan adalah Jalur LK arah Manukan Kulon, Jalur 01 arah
Kalimas Barat, Jalur T2 arah Kenjeran. Objek analisis juga dapat diakses dengan
menggunakan KRD Komuter. Jarak jalan MERR Kalijudan ke Stasiun
Gubeng berjarak 4.447
meter, dengan waktu perjalanan 58
menit.
2.
Analisis Pengembangan Lahan
Memperhatikan karakteristik
penggunaan bangunan di sekitar objek analisis dan karakteristik lahan objek analisis
maka alternatif pengembangan lahan yang dapat dilakukan adalah:
1. Membangun bangunan gudang, dengan
memperhatikan bentuk tanah yang
mengecil (mengerucut) ke belakang
dan kondisi tanah
yang merupakan lahan rawa perlu dilakukan pengurukan dan pematangan lahan;
2. Membuat kolam pemancingan dengan membangun
bangunan-bangunan sederhana diatasnya sebagai tempat para pemancing serta
fasilitas-fasilitas umum seperti toilet, dan lahan parkir.
3.
Analisis SWOT Aspek Fisik
Dengan mempertimbangkan kondisi fisik
tanah dan bangunan dari objek analisis, tingkat permintaan dan penawaran
properti serta target pasar dari objek dapat digambarkan keberadaan kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan atas objek sebagai berikut :
Tabel
Analisis SWOT Aspek Fisik
FAKTOR
INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL |
STRENGTHS |
WEAKNESESS |
|
Kekuatan ·
Terletak
di lokasi yang strategis dan mudah dijangkau ·
Jalan
di depan dua arah dengan lebar jalan dan tempat parkir yang ideal ·
Berada di kawasan komersial |
Kelemahan ·
Karakteristik lahan yang berawa-rawa ·
Bentuk tanah ·
Keluasan lahan yang berkurang
|
OPPORTUNITIES |
S-O |
W-O |
Penawaran
sewa properti disekitar objek analisis didominasi oleh bangunan lama yang
kondisinya kurang terawat. |
·
Membangun bangunan dengan desain sesuai
permintaan pasar
|
Melakukan pengolahan lahan dan redesign tata letak bangunan dan
merapihkan lingkungan sekitar untuk memenuhi permintaaan pasar properti
sesuai kebutuhannya |
THREATS |
S-T |
W-T |
Kondisi
umum perekonomian yang mengalami perlambatan berdampak pada permintaan yang
stagnan. |
Melakukan promosi yang menarik sehingga mampu
menjaring investor |
Membangun bangunan baru untuk mengantispasi
penyerobotan lahan
|
ANALISIS ASPEK KEUANGAN
Analisis aspek keuangan
dilakukan terhadap alternatif penggunaan yang memenuhi persyaratan aspek
legalitas dan aspek fisik untuk mengetahui kelayakan secara keuangan atas
alternatif penggunaan lahan.
1.
Analisis
Proyeksi Laba Rugi dan Arus Kas
Alternatif
1 mengembangkan lahan
menjadi gudang
a) Analisis
Investasi Awal (Initial Outlay)
Perkiraan total biaya
investasi untuk melakukan pembangunan
gudang dengan luas lantai bangunan 1.000 m2
adalah sebesar Rp2.217.500.000.
b) Analisis
Pendapatan
Asumsi yang digunakan oleh tim dalam menyusun proyeksi
pendapatan dalam analisis laba rugi dan arus kas antara lain:
1) Sumber
pendapatan hanya berasal dari sewa gudang.
2) Jumlah
gudang yang disewakan adalah 1 unit.
3) Tingkat
okupansi gudang
diasumsikan 100 Persen sejak tahun pertama setelah pembangunan.
4) Tarif
sewa gudang
untuk tahun pertama sebesar Rp400.000.000,-
5) Penyesuaian
tarif sewa gudang
ditetapkan naik 6,6643 Persen tiap 5 tahun.
c) Analisis
Beban
Tim
menetapkan asumsi bahwa seluruh biaya dan beban operasi selama masa sewa
menjadi tanggung jawab dan dibebankan seluruhnya kepada penyewa.
Alternatif
2 mengembangkan lahan
menjadi kolam tempat pemancingan
a) Analisis
Investasi Awal (Initial Outlay)
Perkiraan total biaya
investasi untuk melakukan pengembangan
lahan sebagai kolam pemancingan dengan luas kolam 1.600 m2 dan bangunan prasarana 100 m2
adalah sebesar Rp365.000.000
b) Analisis
Pendapatan
Asumsi yang digunakan dalam
menyusun proyeksi pendapatan dalam analisis laba rugi dan arus kas antara lain:
1) Sumber
pendapatan hanya berasal dari sewa kolam
pemancingan harian.
2) Jumlah
kolam pemancingan
yang disewakan adalah 1 unit.
3) Tingkat
okupansi kolam pemancingan diasumsikan 100 Persen sejak tahun pertama setelah
pembangunan.
4) Tarif
sewa kolam pemancingan untuk
hari biasa adalah Rp.30.000/OH dan untuk hari sabtu dan minggu Rp.40.000/OH
5) Penyesuaian
tarif sewa kolam pemancingan ditetapkan
naik 6,6643 Persen tiap 5 tahun.
d) Analisis
Beban
Tim
menetapkan asumsi bahwa seluruh biaya dan beban operasi selama masa sewa
menjadi tanggung jawab dan dibebankan seluruhnya kepada penyewa.
2.
Analisis
Kelayakan Proyek
Alternatif
1 mengembangkan lahan
menjadi gudang
Berdasarkan
analisis proyeksi laba rugi dan arus kas atas alternatif penggunaan berupa bangunan gudang 1
lantai, didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Net
Present Value (NPV) sebesar Rp657.263.220,65
b. Internal
Rate of Return (IRR) sebesar 12,55 Persen, lebih besar dibandingkan
dengan biaya kapital (cost of capital)
sebesar 6,6643 Persen.
c. Payback
Period terjadi pada tahun ke-6.
Alternatif
2 mengembangkan lahan
menjadi kolam tempat pemancingan
Berdasarkan
analisis proyeksi laba rugi dan arus kas atas alternatif penggunaan berupa kolam pemancingan,
didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Net
Present Value (NPV) sebesar Rp1.032.134.925,24
b. Internal
Rate of Return (IRR) sebesar 51,77
Persen, lebih besar dibandingkan dengan biaya
kapital (cost of capital) sebesar 6,6643 Persen.
c. Payback
Period terjadi pada tahun ke-2.
Berdasarkan
indikator kelayakan proyek dari 2 alternatif penggunaan tersebut di atas, maka
baik alternatif pengembangan lahan untuk
gudang dan kolam pemancingan menghasilkan nilai NPV
positif dan memiliki tingkat IRR yang lebih besar daripada biaya kapital (cost of capital) sehingga memenuhi
persyaratan kelayakan aspek keuangan.
ANALISIS ASPEK PRODUKTIVITAS MAKSIMAL
Analisis aspek produktivitas
maksimal dilakukan dengan analisis terhadap alternatif penggunaan yang memenuhi
persyaratan aspek legalitas, aspek fisik, dan aspek keuangan untuk mengetahui
alternatif penggunaan yang menghasilkan produktivitas maksimal. Analisis
produktivitas maksimal dilakukan untuk menentukan alternatif penggunaan yang
memberikan nilai tanah tertinggi.
Berdasarkan analisis data yang
dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
INDIKATOR KELAYAKAN |
GUDANG |
KOLAM PEMANCINGAN |
NPV |
Rp657.263.220,65 |
Rp1.032.134.925,24 |
Payback
Periode |
6 |
2 |
Disc Payback
Periode |
8 |
3 |
IRR |
12,55 Persen |
51,77 Persen |
Dengan memperhatikan 2
alternatif di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan lahan untuk kolam pemancingan akan
menghasilkan NPV yang lebih besar, IRR yang lebih tinggi, dan Payback Period yang lebih cepat daripada
alternatif modifikasi penggunaan sebagai gudang.
DAFTAR
PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kota Surabaya, 2021.Kota Surabaya Dalam Angka 2021
https://jatim.bps.go.id/indicator/3/1/1/inflasi-bulanan.html).
Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034