Semarang - Dalam rangka menjalankan amanah KMK Nomor 590/KMK.01/2016 tentang Pedoman Dialog Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan, pada hari Rabu  (9/10/2019), Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta mengadakan Rapat Dialog Kinerja Organisasi (DKO) Triwulan III Tahun 2019 sekaligus menindaklanjuti KMK 577/KMK.01/2019 dilakukan pembahasan prioritas risiko dalam Rapat Mitigasi Risiko.

DKO merupakan komunikasi formal antara pemilik peta strategi dengan pejabat dan pegawai di unit kerjanya untuk mendiskusikan pencapaian strategis, kinerja, risiko, dan rencana aksi organisasi yang dilaksanakan secara terstruktur dan berkala.

Rapat dihadiri oleh para Kepala KPKNL, Kepala Bagian Umum dan para Kepala Bidang, serta para Kepala Seksi di lingkungan Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta dan KPKNL. Rapat dipimpin oleh Kepala Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta Mahmudsyah yang didampingi oleh Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Hukum dan Informasi Edy Suyanto.

Mahmudsyah menyampaikan apresiasi kepada semua KPKNL yang telah bekerja keras untuk mencapai target yang ditetapkan dalam Kontrak Kinerja 2019. Meskipun capaian sampai dengan triwulan III 2019 masih terdapat IKU Merah/Kuning namun Mahmudsyah optimis sisa tiga bulan ke depan Kanwil dan KPKNL akan mampu mengejar dan mengubah IKU Merah/Kuning menjadi Hijau. Mahmudsyah berpesan agar para pejabat/pegawai tidak melakukan hal-hal yang membuat Inspektorat Bidang Investigasi (IBI) Itjen Kemenkeu datang ke unit kerja. Para pejabat/pegawai harus bekerja dengan berpedoman pada Kode Etik dan Kode Perilaku PNS di Lingkungan Kementerian Keuangan.

Dalam rapat DKO kali ini, dibahas beberapa agenda utama yakni mengenai peta strategis dan status masing-masing sasaran strategis, ikhtisar capaian kinerja, dan evaluasi triwulan III tahun 2019, penjelasan masing-masing IKU dan current issues. Edy Suyanto menyampaikan bahwa Nilai Kinerja Organisasi (NKO) Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta pada triwulan III tahun 2019 mencapai 102,72% dengan rincian dari 12 IKU terdapat 1 IKU Merah dan 2 IKU Kuning. Adapun dua KPKNL yang mendapat NKO tertinggi sampai dengan Triwulan III 2019 berturut-turut adalah  KPKNL Tegal dengan NKO 106,69%, kemudian KPKNL Surakarta dengan NKO 103,70%.

Capaian Kanwil dan KPKNL yang masih merah pada target IKU utilisasi kekayaan negara. Berbagai upaya, tips, and trik telah dilakukan namun target IKU utilisasi ini berpotensi tidak tercapai karena arestasi pelimpahan wewenang dalam pengelolaan BMN belum diturunkan ke Kanwil dan KPKNL sehingga terdapat potensi Penetapan Status Penggunaan (PSP) dengan nilai ± 42 triliun yang sudah dimohonkan ke Kantor Pusat DJKN.

Pada kesempatan yang sama juga dibahas Laporan Pemantauan Risiko Triwulan III 2019. Profil Risiko yang ada pada Kanwil antara lain banyaknya lelang TAP, tidak konsistennya realisasi penarikan dana dengan rencana, koreksi dan revisi revaluasi BMN yang diselesaikan tidak tepat waktu, terdapat selisih jumlah penerimaan PNDS dan biaya administrasi PPN antara laporan kinerja piutang negara dan data pada aplikasi.

Diskusi dan tanya jawab berlangsung seru hingga menjelang magrib acara rapat baru selesai.

(Penulis/ Fotografer: Bidang KIHI Kanwil DJKN Jateng DIY)