Hati nurani dapat didefinisikan sebagai bagian dari jiwa manusia yang menyebabkan penderitaan mental dan perasaan bersalah saat menentang dan perasaan senang dan damai sejahtera saat tindakan, pikiran dan perkataan sesuai dengan sistem nilai yang dianut .Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai “hati nurani” di dalam seluruh Perjanjian Baru adalah suneidēsis, yang berarti “kesadaran moral” atau “pengetahuan moral.” Hati nurani bereaksi saat tindakan, perbuatan dan perkataan seseorang sesuai , atau bertentangan dengan, sebuah standar mengenai benar dan salah.
Hati nurani adalah suatu proses kognitif yang menghasilkan
perasaan dan pengaitan secara rasional berdasarkan pandangan moral atau sistem
nilai seseorang. Hati nurani berbeda dengan emosi atau pikiran yang muncul
akibat persepsi indrawi atau refleks secara langsung, seperti misalnya
tanggapan sistem saraf simpatis.
Kesadaran dan Hati Nurani
Kesadaran diri manusia adalah kesanggupan manusia untuk
mengenal dirinya sendiri dan oleh karena itu berefleksi tentang dirinya
sendiri. Di dalam diri manusia terjadi penggandaan yakni tidak hanya manusia
berperan sebagai objeknya namun juga berperan sebagai subjek. Hati Nurani
merupakan penghayatan tentang baik buruk berhubungan dengan tingkah laku
konkret kita.
Pembinaan Hati Nurani
Hati nurani yang dididik dan dibentuk dengan baik,
dapat memberikan penyuluhan tepat dalam hidup moral kita. Pendidikan hati
nurani yang paling baik adalah dalam lingkungan keluarga. Pendidikan hati
nurani disertai dengan seluruh pendidikan moral jauh lebih kompleks sifatnya
jika dibandingkan dengan pendidikan akal budi yang telah tersistem di
lingkungan sekolah.
Fungsi Hati Nurani
Fungsi hati nurani adalah sebagai pegangan, pedoman
atau norma untuk menilai suatu tindakan, apakah tindakan itu baik atau buruk.
Pegangan atau peraturan-peraturan konkret di dalam kehidupan sehari-hari dan
menyadarkan manusia akan nilai dan harga dirinya. Sikap kita terhadap hati
nurani adalah menghormati setiap suara hati yang keluar dari hati nurani kita.
Mendengarkan dengan cermat dan teliti setiap bisikan hati nurani.
Mempertimbangkan secara masak dan dengan pikiran sehat apa yang dikatakan hati
nurani dan melaksanakan apa yang disuruh hati nurani.
Macam-Macam Hati Nurani
Hati Nurani Retrospektif Memberi penilaian tentang perbuatan-perbuatan yang telah berlangsung di masa lampau. Hati Nurani Prospektif Melihat ke depan dan menilai perbuatan-perbuatan kita yang akan datang.
Pembedaan antara hati nurani
retrospektif dan hati nurani prospektif ini bisa menampilkan kesan seolah- olah
hati nurani hanya menyangkut masa lampau atau masa depan. Padahal, hati nurani
dalam arti yang sebenarnya justru menyangkut perbuatan yang sedang dilakukan
kini dan disini. Hati nurani terutama berbicara dalam suatu orientasi ke masa lampau atau suatu
orientasi ke masa depan: ke perbuatan yang sudah berlangsung atau ke perbuatan
yang akan berlangsung lagi.
Sifat Hati nurani
Hati nurani bersifat
personal artinya selalu berkaitan erat dengan pribadi bersangkutan. Hati nurani
akan berkembang juga bersama dengan perkembangan seluruh kepribadian kita. Ada
alasan lain lagi untuk mengatakan bahwa hati nurani bersifat personal artinya
hati nurani hanya berbicara atas nama saya. Hati nurani hanya memberi
penilaiannya tentang perbuatannya sendiri.
Penulis : Fahmi Fauzi Indarto, Bidang KIHI
Sumber . Bahan ajar Etika Profesi II Universitas Semarang, http.//Repo.unand.ac.id