Rabu, 28 Februari 2024 telah
dilaksanakan Press Conference Alco Regional Provinsi DKI Jakarta,
yang diikuti oleh seluruh Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi DKI Jakarta.
Dalam Press Conference ini dilaksanakan pemaparan kinerja Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara regional DKI Jakarta periode sampai dengan 31 Januari 2024. Pada
kesempatan kali ini, Kanwil DJKN DKI Jakarta diwakili oleh Didik Haryanto,
Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi, sebagai salah
satu narasumber bersama dengan perwakilan dari unit Kementerian Keuangan
lainnya di wilayah DKI Jakarta.
Didik Haryanto menyampaikan
bahwa realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sampai dengan Sampai
dengan 31 Januari 2024, Penerimaan PNBP mencapai Rp 37,05 triliun atau 15,7
persen dari target APBN 2024, naik 50,06 persen dari periode yang sama
pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini bersumber dari Penerimaan SDA, Bagian Laba
BUMN, PNBP Lainnya, dan Pendapatan BLU yang mengalami peningkatan. Sementara itu, disampaikan
bahwa kinerja Perpajakan sampai dengan 31 Januari 2024 mencapai
Rp 102,70 Triliun atau mengalami penurunan 8,62 persen dari periode yang sama
di tahun sebelumnya. Disampaikan pula pada kesempatan yang sama bahwa sampai
dengan 31 Januari 2024, Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp 1,47 Triliun
atau sebesar 5,32 persen dari target APBN 2024.
Kinerja APBN Regional Provinsi
DKI Jakarta secara keseluruhan sampai dengan 31 Januari 2024 pada Provinsi DKI
Jakarta menunjukkan kinerja yang positif. Pertumbuhan ekonomi yang konsisten
dan inflasi yang cenderung terkendali memperkuat stabilitas ekonomi DKI Jakarta
dan ketahanan ekonomi yang tinggi dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah
yang kuat menjadikan DKI Jakarta sebagai salah satu kota dengan ekonomi yang
paling stabil di Indonesia. APBD DKI Jakarta 2024 menjadi instrumen penting
dengan program strategis dan meningkatkan pendapatan daerah dalam mewujudkan
visi dan misi pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk membangun kota bertaraf
internasional yang maju, lestari, dan berkelanjutan. Dengan pengelolaan yang
efektif dan efisien, APBD diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang
inklusif. Peran APBN di DKI Jakarta menunjukkan kondisi yang tumbuh positif di
semua aspek pendapatan negara. Belanja negara dengan tetap berfokus pada
kesejahteraan masyarakat dan penguatan pondasi ekonomi pasca pandemi Covid-19
di tengah instabilitas global. Kekuatan fiskal DKI Jakarta
memberikan pondasi yang kokoh bagi perekonomian Jakarta menghadapi segala
tantangan global. Kondisi fiskal yang kokoh ini tidak lepas dari peran APBN
maupun APBD yang terus diupayakan dapat berkontribusi nyata pada kesejahteraan
masyarakat dan penguatan sektor-sektor ekonomi.
Selengkapnya dapat disaksikan kembali melalui kanal youtube Kantor Wilayah DJPB DKI Jakarta.