Jakarta – Kepala Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Kanwil DJKN) DKI Jakarta Hady
Purnomo bersama Direktur Supervisi Asset Management Division PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk Nixon L.P.
Napitupulu melakukan penandatanganan Memorandum
of Understanding (MoU) tentang Pelaksanaan Lelang Eksekusi Agunan Kredit pada
Kamis (24/8) di Fairmont Hotel Jakarta.
Pembukaan acara penandatanganan MoU secara resmi
ditandai dengan pemukulan gong oleh Nixon. MoU atau Nota Kesepahaman ini
dimaksudkan untuk mempercepat dan mengoptimalkan pelaksanaan eksekusi hak
tanggungan (HT) dengan mekanisme lelang terutama melalui e-auction. Sebagaimana diungkapkan oleh Nixon, “ BTN sedang belajar
lelang secara online atau e-auction
dan prosedur yang harus dipahami oleh pegawai Bank BTN mengenai e-auction. Agar tidak salah, perlu bantuan dari DJKN, bagaimana mengubah mindset proses
lelang yang terjadi selama ini dari lelang konvensional ke e-auction”.
Bank BTN masih tetap fokus obyek di bisnis
perumahan dan konstruksi yang mendukung perumahan baik landed house maupun high rise
building. Namun, di sisi lain terjadi
penurunan kualitas kredit, Non Performing
Loan (NPL) naik cukup pesat terutama KPR non subsidi. Untuk itu, perlu ada
terobosan penyelesaian kredit bermasalah. Untungnya kredit BTN proyek untuk
perumahan sehingga dapat diselesaikan melalui mekanisme penjualan atau melalui lelang.
Menurut Nixon, solusi e-auction
dipandang sebagai cara mempercepat administrasi lelang. Bagaimana memasarkan
dan mensosialisasikan rumah-rumah lelang, BTN akan bantu. Saat ini, BTN sedang
membuat terobosan untuk refinancing bagi
calon pemenang lelang. Pembiayaan ini diberikan sebagai pancingan bagi peminat
lelang yang tidak memiliki uang cash di muka.
Nixon berharap dengan kerja sama yang baik dengan
Kanwil DJKN DKI Jakarta kredit bermasalah dapat diselesaikan melalui lelang dan
memberikan efek jera bagi debitur BTN yang tidak mau membayar kredit. Bisnis
lelang dapat tumbuh dengan baik, angka TAP turun dan Ibu-ibu tidak hanya gemar investasi
emas pegadaian namun juga menjadi peserta lelang rumah NPL.
Selanjutnya Hady Purnomo yang baru dilantik sebagai
Kepala Kanwil DJKN DKI Jakarta 21 Agustus lalu ini menyambut baik sinergi BTN
dengan Kanwil DJKN DKI Jakarta dalam rangka pelayanan lelang dan penyelesaian
NPL. “DJKN selalu menyempurnakan proses bisnis pelayanan lelang. Beberapa lalu telah melakukan revisi
peraturan dan regulasi terkait lelang. Yang terbaru PMK 27/PMK.06/2016 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Lelang” ujar Hady.
Lebih lanjut Hady bertutur bahwa sesuai arahan
Menteri Keuangan ‘DJKN harus lelang
e-auction’. Tahun 2017 dan 2018 diharapkan lelang semua melalui e-auction. Tahun 2017 sudah targetkan
lelang e-auction minimal sebesar 60%.
Ke depan di tahun 2018 diharapkan di Kanwil DJKN DKI Jakarta lelang sudah
semuanya secara e-auction. Untuk
pencapaian target lelang DJKN memiliki Roadmap
5 tahunan yang naik 20% setiap tahun. Hady menegaskan agar upaya-upaya yang
dilakukan KPKNL dapat bersinergi dengan Bank BTN guna pencapaian target
bersama.
Lelang HT dan fidusia hanya dapat dilaksanakan jika
obyek HT tidak tersangkut perkara pengadilan. Seluruh perkara se-Indonesia
hampir 4000 perkara dan hampir 80% perkara dari lelang HT. Frekuensi lelang
berpengaruh pada frekuensi gugatan. “Kami tidak berharap gugatan muncul, tapi perlu
diantisipasi dari frekuensi lelang yang dilakukan akan terjadi gugatan”. Oleh karena itu Hady berharap agar upaya-upaya
dan mitigasi yang dilakukan dapat meminimalisir adanya gugatan.
“Aset yang akan dilelang, pihak BTN agar dapat
memverifikasi dan menggolongkan aset free
and clear, melakukan mitigasi resiko atas obyek lelang untuk mengurangi
permasalahan, melakukan pemasaran sebelum lelang dilakukan, dan memilih menggunakan
e-auction” tutur Hady. “Kami akan
sangat mengapresiasi jika semua lelang BTN menggunakan e-auction. Akan sangat memudahkan calon peserta lelang BTN,
memperluas pemasaran dan meningkatkan kompetensi penawaran serta menjadi
peserta lelang”. Hady menekankan agar kerja sama yang dilakukan dapat
memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Target BTN tercapai dan target
Kanwil DJKN Jakarta juga tercapai.
“Dari MoU ini selain merumuskan beberapa strategi
untuk mencapai target lelang juga dirumuskan Timeline berapa frekuensi lelang dan berapa prediksi hasil yang
akan dicapai dari pokok lelang sampai dengan akhir Desember ini. Kami punya goal capaian sampai akhir Desember 2017
sehingga jelas dan terukur kontribusi BTN atas hasil pelayanan lelang. Semoga
kerja sama dapat ditingkatkan dan di beberapa periode perlu dilakukan evaluasi
2 atau 3 bulan ke depan atas timeline
perencanaan target yang telah disusun dan dicapai bersama” pungkas Hady.
Selain penandatanganan MoU, acara juga diisi dengan
pengenalan dan pendalaman materi mengenai lelang berupa pemaparan current issue di bidang lelang dan
mitigasi resiko lelang oleh Kepala Bidang Lelang Harmani Sri Mumpuni dan Kepala
KPKNL Jakarta II Kurnia Ratna Cahyanti, kapita selekta KPKNL terkait
pengetahuan lelang HT dan fidusia serta penayangan video simulasi e-auction oleh Kasi Pelayanan
Lelang dari KPKNL Jakarta II, III dan IV, pemaparan materi potensi lelang oleh
Surasta selaku Head Area Bank BTN
serta focus group discussion dengan
tema permasalahan hukum lelang HT oleh para Kepala KPKNL Jakarta I s.d. V. (Teks
/Foto: Asya)