Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Sudahkah Kamu Mengenali Gaya Komunikasimu?
Henny Purwanti
Senin, 29 Januari 2024   |   416 kali

Pernahkah kamu merasa sulit dalam berkomunikasi?

 Apakah kamu sulit dalam menyampaikan pendapat atau ide-ide?

Setiap individu memiliki gaya berkomunikasi yang berbeda-beda dan hal tersebut sangat berkaitan dengan karakter masing-masing individu. Gaya komunikasi yang baik akan dapat menguatkan pesan yang kita sampaikan. 

Apa itu Gaya Komunikasi?

Menurut (Suranto, 2011), gaya komunikasi adalah seperangkat perilaku antarpribadi yang digunakan untuk peristiwa tertentu. Gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang digunakan untuk mendapatkan sebuah tanggapan tertentu dalam situasi tertentu. Gaya komunikasi digunakan sesuai dengan maksud atau tujuan dari sender dan harapan dari receiver.

Menurut (Cangara, 2008), gaya komunikasi memiliki beberapa tipe yaitu antara lain:

1. Gaya Komunikasi pasif

Seseorang yang memiliki gaya komunikasi pasif berusaha untuk tidak terlibat dengan konflik dan cenderung untuk tidak membela dirinya sendiri. Jika dalam suatu perkumpulan, mereka seringkali tidak mengungkapkan pendapat atau perasaannya akan suatu hal dan mengikuti tuntutan atau kemauan orang lain.

Individu dengan gaya komunikasi pasif berkarakter cenderung tidak percaya diri, mudah percaya dengan orang lain, sulit mengenali diri sendiri, dan sulit mengambil keputusan sendiri.

2. Gaya Komunikasi Agresif

Orang dengan tipe ini cenderung kurang dihormati oleh sekitar karena tidak memiliki empati dan terlalu mengkontrol orang lain. Selain itu, egois karena memaksakan orang lain untuk mengikuti kemauannya dan sering mengkritik. Perilaku agresif ini berasal dari perasaan rendah diri seseorang yang dilampiaskan dengan mendominasi kekuasaan. Mereka dengan tipe ini ketika dilingkungan kerja atau sehari-hari akan sering melakukan manipulative bertujuan untuk mengikuti apa kemauannya.

3. Gaya Komunikasi Pasif-Agresif

Tipe ini akan cenderung sering menggunakan sakarsme dan penolakan serta manipulative. Berbeda dengan komunikasi agresif yang mendominasi dan menonjol, tipe ini lebih tidak berdaya dan terlihat tidak memiliki masalah dengan sekitarnya, tetapi pada kenyataannya di belakang ia merasa kesal dengan orang-orang tertentu.

4. Gaya Komunikasi Asertif

Orang-orang dengan tipe ini merupakan mereka yang dapat menghormati dan menghargai sekitarnya, berbeda dengan gaya komunikasi pasif yang sulit mengambil keputusan, tipe ini cenderung percaya dan berani dalam mengambil keputusan keputusan di hidupnya serta bertanggung jawab akan segala perbuatannya.

Tipe ini akan menghargai berbagai pendapat yang berbeda darinya dan tidak memaksa, ia tidak egois, melainkan sangat mendengarkan orang lain dan mencari solusi bersama-sama, sehingga tidak ada yang merasa tersakiti. Sehingga gaya komunikasi ini berusaha untuk tetap menyampaikan informasi secara tepat dengan tidak melupakan untuk selalu menghargai dan tidak menyinggung.

 

Untuk lembaga atau organisasi, kira-kira gaya komunikasi apa ya yang cocok?

Dari pembahasan diatas, tentu saja Gaya Komunikasi Asertif menjadi salah satu gaya komunikasi yang cocok diterapkan dilingkungan lembaga atau organisasi, tetapi gaya ini juga seharusnya dapat dimiliki oleh setiap individu.

Dengan gaya komunikasi arsetif, hubungan antar rekan kerja akan harmonis dan terbentuknya suasan kerja yang nyaman. Pemimpin dengan gaya komunikasi ini pun akan berusaha mendengar para pegawainya dan tidak berprilaku memaksakan atau egois. Sehingga, gaya komunikasi arsetif memudahkan kita dalam berkomunikasi dengan orang lain yang memiliki karakter dan sudut pandang berbeda.

 

 

Penulis:

Della Lukita Sari (Mahasiswa magang pada Bidang KIHI Kanwil DJKN DKI Jakarta) - Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Pancasila

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini