Pernahkah kamu merasa sulit dalam
berkomunikasi?
Apakah kamu sulit dalam menyampaikan pendapat
atau ide-ide?
Setiap individu memiliki
gaya berkomunikasi yang berbeda-beda dan hal tersebut sangat berkaitan dengan
karakter masing-masing individu. Gaya komunikasi yang baik akan dapat
menguatkan pesan yang kita sampaikan.
Apa itu Gaya Komunikasi?
Menurut (Suranto, 2011),
gaya komunikasi adalah seperangkat perilaku antarpribadi yang digunakan untuk
peristiwa tertentu. Gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi
yang digunakan untuk mendapatkan sebuah tanggapan tertentu dalam situasi
tertentu. Gaya komunikasi digunakan sesuai dengan maksud atau tujuan dari sender
dan harapan dari receiver.
Menurut (Cangara, 2008), gaya
komunikasi memiliki beberapa tipe yaitu antara lain:
1. Gaya Komunikasi pasif
Seseorang yang memiliki gaya
komunikasi pasif berusaha untuk tidak terlibat dengan konflik dan cenderung
untuk tidak membela dirinya sendiri. Jika dalam suatu perkumpulan, mereka
seringkali tidak mengungkapkan pendapat atau perasaannya akan suatu hal dan
mengikuti tuntutan atau kemauan orang lain.
Individu dengan gaya komunikasi
pasif berkarakter cenderung tidak percaya diri, mudah percaya dengan orang
lain, sulit mengenali diri sendiri, dan sulit mengambil keputusan sendiri.
2. Gaya Komunikasi Agresif
Orang dengan tipe ini cenderung
kurang dihormati oleh sekitar karena tidak memiliki empati dan terlalu
mengkontrol orang lain. Selain itu, egois karena memaksakan orang lain untuk
mengikuti kemauannya dan sering mengkritik. Perilaku agresif ini berasal dari
perasaan rendah diri seseorang yang dilampiaskan dengan mendominasi kekuasaan. Mereka
dengan tipe ini ketika dilingkungan kerja atau sehari-hari akan sering
melakukan manipulative bertujuan untuk mengikuti apa kemauannya.
3. Gaya Komunikasi Pasif-Agresif
Tipe ini akan cenderung sering
menggunakan sakarsme dan penolakan serta manipulative. Berbeda dengan
komunikasi agresif yang mendominasi dan menonjol, tipe ini lebih tidak berdaya
dan terlihat tidak memiliki masalah dengan sekitarnya, tetapi pada kenyataannya
di belakang ia merasa kesal dengan orang-orang tertentu.
4. Gaya Komunikasi Asertif
Orang-orang dengan tipe ini
merupakan mereka yang dapat menghormati dan menghargai sekitarnya, berbeda
dengan gaya komunikasi pasif yang sulit mengambil keputusan, tipe ini cenderung
percaya dan berani dalam mengambil keputusan keputusan di hidupnya serta
bertanggung jawab akan segala perbuatannya.
Tipe ini akan menghargai berbagai
pendapat yang berbeda darinya dan tidak memaksa, ia tidak egois, melainkan
sangat mendengarkan orang lain dan mencari solusi bersama-sama, sehingga tidak
ada yang merasa tersakiti. Sehingga gaya komunikasi ini berusaha untuk tetap
menyampaikan informasi secara tepat dengan tidak melupakan untuk selalu
menghargai dan tidak menyinggung.
Untuk lembaga atau organisasi,
kira-kira gaya komunikasi apa ya yang cocok?
Dari pembahasan diatas,
tentu saja Gaya Komunikasi Asertif menjadi salah satu gaya komunikasi yang
cocok diterapkan dilingkungan lembaga atau organisasi, tetapi gaya ini juga
seharusnya dapat dimiliki oleh setiap individu.
Dengan gaya komunikasi
arsetif, hubungan antar rekan kerja akan harmonis dan terbentuknya suasan kerja
yang nyaman. Pemimpin dengan gaya komunikasi ini pun akan berusaha mendengar
para pegawainya dan tidak berprilaku memaksakan atau egois. Sehingga, gaya
komunikasi arsetif memudahkan kita dalam berkomunikasi dengan orang lain yang
memiliki karakter dan sudut pandang berbeda.
Penulis:
Della Lukita Sari (Mahasiswa magang pada Bidang
KIHI Kanwil DJKN DKI Jakarta) - Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Pancasila