Bandung – Sebagai salah satu bentuk komitmen pimpinan
dan para pegawai dalam meraih predikat zona integritas (ZI) menuju wilayah birokrasi
bersih dan melayani (WBBM) , Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan Kick-off
Pembangunan ZI Menuju WBBM, Rabu 31 Januari 2024.
Bertempat di Aula Kanwil DJKN Jawa Barat, kegiatan ini
dihadiri oleh seluruh pegawai dan pejabat Kanwil DJKN Jawa Barat. Dalam
sambutannya Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Hukum dan Informasi selaku Ketua
Tim Pembangunan ZI WBBM Kanwil DJKN Jawa Barat Budi Setiabudi menyampaikan
berdasarkan screening Biro Organta dan TPK, Kanwil DJKN Jawa Barat akan
diusulkan kembali untuk mengikuti penilaian ZI-WBBM pada tahun 2025,
berdasarkan hal itu maka sejak Januari 2024 ini Kanwil DJKN Jawa Barat sudah
mulai melakukan pembangunan ZI WBBM.
“Terdapat beberapa poin penting yang harus kita lakukan
mulai Januari tahun 2024 ini, yaitu membentuk tim kerja dan rencana kerja yang
harus segera ditetapkan, memastikan seluruh kegiatan pada lembar kerja tetap
terlaksana dan terdokumentasi dengan lengkap, melanjutkan program pembangunan
zona integritas yang telah dilakukan dan yang terpenting memastikan kegiatan
monitoring dan evaluasi periodik dilakukan secara tertib” ujar Budi.
Meskipun tidak dilaksanakan evaluasi dan penilaian terhadap
pembangunan ZI WBBM di tahun 2024, dalam arahannya Kepala Kanwil DJKN Jawa
Barat Tavianto Noegroho menegaskan, predikat WBBM dapat tercapai dengan adanya komitmen
bersama dan komitmen terhadap integritas dari seluruh punggawa Kanwil DJKN Jawa
Barat. Lebih lanjut Tavianto menyampaikan bahwa komitmen bersama untuk dapat
melaksanakan program kerja yang berdampak kepada pengguna layanan, dapat
menjadi landasan bagi seluruh pegawai dalam pembangunan zona integritas menuju
WBBM. “Sejalan dengan arahan Dirjen Kekayaan Negara, Integritas harus menjadi perhatian
bagi kita, dan momen ini menjadi tepat untuk kita kembali menanamkan nilai
integritas kepada diri kita ” ucap Tavianto.
“Rencana kerja sebaiknya tidak hanya memaparkan timeline dan
cek list pemenuhan dokumen dalam Lembar evaluasi, tapi harus bisa
menjabarkan apa output-nya serta outcame (dampak) dari kegiatan
yang akan kita laksanakan” lanjut Tavianto. Oleh karena itu Tavianto
menginstruksikan agar setiap bidang pengungkit dapat menyampaikan kerangka
acuan kerja yang jelas serta dapat memperhitungkan output dan outcame bagi organisasi khususnya pengguna layanan.
Seremoni pencanangan pembanginan ZI WBBM secara simbolis
dilanjutkan dengan penyerahan SK Tim Pembangunan ZI WBBM oleh Kepala Kanwil
DJKN Jawa Barat selaku pengarah kepada Ketua Tim Pembangunan ZI WBBM dan kepada
seluruh Ketua Bidang Pengungkit. Acara ditutup dengan foto bersama oleh seluruh
pejabat dan pegawai Kanwil DJKN Jawa Barat. (Informasi)