Cirebon – Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi
Jawa Barat menyelenggarakan Rapat Koordinasi pada hari Kamis (28/11/2019)
bertempat di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya
Pabean C Cirebon dengan mengundang para pimpinan unit eselon 2 (Kantor Wilayah)
Kementerian Keuangan di wilayah Jawa Barat, Bupati Cirebon, dan para Kepala
Kantor unit vertikal Kementerian Keuangan di kota Cirebon. Rapat Koordinasi
ini dilaksanakan sebagai sarana sinergi antar unit Eselon I Kantor Kementerian
Keuangan yang berkantor di wilayah Provinsi Jawa Barat karena banyak Kegiatan/Issue yang dalam
penyelesaiannya harus dilakukan lintas unit Eselon I agar hasil yang dicapai
maksimal dan memuaskan. Selain itu, kegiatan ini diselenggarakan sebagai tindak
lanjut dari arahan Menteri Keuangan agar tidak ada sekat pembatas diantara Kementerian
Kuangan karena seyogyanya kita adalah satu keluarga Kementerian Keuangan.
Dalam rapat koordinasi yang bertemakan “Program Sinergi Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Barat untuk Indonesia Maju”, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Barat, Saefullah, menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk dibahas dalam kegiatan tersebut yaitu 5 program kerja prioritas yang disampaikan Presiden dalam Pidato Pelantikan. Program yang pertama adalah Pembangunan SDM yang mengacu pada SDM yang berkerja keras, dinamis, terampil, menguasai iptek; untuk mencapai kondisi tersebut, kita perlu menerapkan cara-cara baru melalui inovasi. Program yang kedua adalah Pembangunan Infrastruktur dengan mendukung pembangunan Infrastruktur agar bisa menghubungkan kawasan produksi dan kawasan distribusi juga mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat. Program yang ketiga dan keempat adalah Penyederhanaan segala bentuk kendala regulasi dan Penyerdehanaan birokrasi dengan menerbitkan UU Cipta Layanan Kerja dan UU Pemberdayaan UMKM serta memotong eselonisasi dan menggantikannya dengan Jabatan Fungsional yang menghargai keahlian/kompetensi. Program yang terakhir adalah Transformasi Ekonomi yang intinya adalah kita harus bertransformasi dari ketergantungan pada SDA menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa.