Kepala
Kanwil DJKN Jawa Barat, Tavianto Noegroho menghadiri Acara seminar REFLEKSI
PELAKSANAAN APBN TA. 2019 DAN APBN TA. 2020 ANTARA HARAPAN DAN TANTANGAN di
Aula Kantor Wilayah Perbendaharaan Jawa Barat Jalan Diponegoro No. 59 Bandung
(Senin 28/10/2019). Seminar ini dihadiri para nara sumber dari Pemprov. Jawa Barat
dan Akademisi dari Universitas Padjadjaran serta nara sumber dari internal
Kemenkeu di Wilayah Jawa Barat yaitu : Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea
& Cukai (DJBC) Jawa Barat, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan
(DJPbn) Jawa Barat, Kepala Bidang DP3 mewakili Kepala Kanwil Direktorat
Jenderal Pajak (DJP) I Jawa Barat dan Kepala Kanwil Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara (DJKN) Jawa Barat. Seminar ini membahas pelaksanaan APBN Tahun
2019 dan APBN Tahun 2020 dan merupakan salah satu dari rangkaian hari Oeang RI
ke 73.
Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sangat penting posisinya dalam
perekonomian nasional karena merupakan faktor penggerak pertumbuhan Ekonomi.
Target pertumbuhan Ekonomi diatas 5% bergantung pada multiplier effect yang
ditimbulkan terutama dari belanja pemerintah, demikian disampaikan oleh
Saefullah Nasution selaku Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Barat. Dalam
kesempatan pemaparan dari masing-masing Kanwil, Tavianto memaparkan Peran DJKN
dalam APBN 2020 antara lain tentang kontribusi DJKN dalam sebagian Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) lainnya melalui pendapatan Pengelolaan Barang Milik
Negara (BMN) meliputi pemanfaatan dan
pemindahtanganan BMN, pendapatan jasa meliputi pendapatan bea lelang,
pendapatan biaya pengurusan piutang dan lelang. DJKN juga berperan dalam Pendapatan Kekayaan Negara Dipisahkan (KND).
Menteri Keuangan sebagai pemegang saham (ultimate shareholder) Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), sedangkan Menteri BUMN sebagai kuasa pemegang saham dan pembina BUMN.
Penatausahaan kekayaan negara pada BUMN dan setiap perubahannya dilaksanakan
oleh Menteri Keuangan c.q. DJKN c.q. Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan, pembentukan
Lembaga Manajement Aset Negara (LMAN) yaitu Badan Layanan Umum (BLU) yang
berada dibawah DJKN dan bagaimana peran LMAN dalam pembangunan Infrastrukstur,
dan yang terakhir kemudian dipaparkan mengenai Asuransi BMN.
Dengan
adanya kegiatan ini diharapkan agar seluruh jajaran Kementerian Keuangan dapat
memperkenalkan kepada masyarakat tentang profil APBN 2020 dan juga
memperkenalkan peran dari masing-masing eselon I terhadap APBN tersebut. (Teks/Foto
: Bidang KIHI)