Bandung - Kepala Kantor Wilayah DJKN Jawa Barat Nuning, Sri Rejeki Wulandari
yang saat ini menjabat sebagai Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa
Barat memimpin pelaksanaan konferensi pers (konpers) bersama jajaran Kementerian
Keuangan Jawa Barat, Rabu (16/01/2019).
Hadir dalam konpers kali ini para pejabat tertinggi Kementerian Keuangan di
wilayah Jawa Barat, yaitu Kepala Kanwil DJKN Jawa Barat, Kepala Kanwil DJP Jawa
Barat I, Kepala Kanwil DJP Jabar III, Kepala Kanwil DJBC Jawa Barat, Kepala
Kanwil DJPB, dan Kepala Balai Diklat Keuangan Cimahi.
Dalam konpers yang digelar di Gedung Keuangan Negara Bandung dan dihadiri
jajaran media lokal dan nasional yang memiliki biro perwakilan di Jawa
Barat ini, Nuning dalam sambutannya menyampaikan gambaran umum kinerja
perekonomian dan pelaksanaan APBN tahun 2018 di Jawa Barat dan rencana aksi
tahun 2019, serta program unggulan Kementerian Keuangan dalam rangka mencapai
tujuan pembangunan nasional.
Setelah memberikan kata sambutan, Nuning memberikan kesempatan kepada
Kepala BDK Cimahi, dan para Kepala Kanwil DJP, DJBC dan DJPBN Jawa Barat untuk secara
bergantian memaparkan pelaksanaan APBNP 2018, memaparkan
capaian kinerja dan rencana aksi tahun 2019, serta program unggulan pada
masing-masing instansi dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional.
Kepala BDK Cimahi, Endang Widajati menyampaikan program unggulannya
berupa Kemenkeu Learning Centre (KLC). KLC merupakan laman
yang disediakan oleh Kementerian Keuangan untuk mendukung program corporate
university yang dikelola oleh BPPK, yang dapat diakses oleh seluruh
pegawai Kementerian Keuangan maupun oleh masyarakat luas melalui gawai
masing-masing. Terdapat 8 katagori utama dalam pengelolaan pembelajaran, yaitu
Anggaran, Bea dan Cukai, Fiskal, Kekayaan Negara, Pajak, Pengembangan SDM,
Perbendaharaan, dan Perimbangan Keuangan. Balai Diklat Keuangan Cimahi adalah unit
vertikal dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) yang merupakan supporting unit pada Kementerian
Keuangan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kanwil DJP I Jawa Barat, Yoyok Setyatomo
menyampaikan realisasi pendapatan negara dari pepajakan di Jawa Barat mencapai
Rp85,516 trilyun, atau 92,82% dengan pertumbuhan positif dari total target
yang ditetapkan. Realisasi ini masih bisa ditingkatkan lagi di tahun 2019,
apalagi ada peraturan baru soal pajak terkait e-commerce yang diharapkan dapat
menyumbang penerimaan pajak yang cukup besar.
Sedangkan Kepala Kanwil DJBC Jawa Barat, Syaifullah Nasution menyampaikan bahwa
Kanwil DJBC Jawa Barat berhasil melakukan 2.268 penindakan selama 2018 yang
diantaranya berupa penggagalan penyelundupan narkotika dan obat-obatan ilegal.
Capaian tersebut bahkan menjadi rekor penindakan pengawasan fisik terbesar di
Jawa Barat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Adapun perkiraan
kerugian negara yang berhasil diselamatkan dari tindakan tersebut yakni Rp27,95
milyar dengan nilai barang Rp111 milyar.
Paparan di akhiri oleh Nuning,
selaku Kepala Kanwil DJKN jawa Barat yang menyampaikan salah satu program
nasional Kementerian Keuangan pada DJKN yang telah dan masih akan dilanjutkan
pada tahun 2019 yaitu pelaksanaan penilaian kembali (revaluasi) Barang Milik
Negara (BMN) berupa aset tetap. “Revaluasi BMN Aset Tetap mempunyai manfaat
yang strategis dan fundamental, yaitu pembaruan nilai aset sesuai kondisi dan
nilai pasar, pembangunan basis data BMN yang lebih baik, serta mengidentifikasi
BMN yang belum termanfaatkan secara optimal,” tutur Nuning.
Konpers perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Barat ini merupakan kali
kedua yang dilakukan secara lintas unit Eselon I Kementerian Keuangan yang
berada di Jawa Barat, sekaligus menjadi tonggak sinergi komunikasi antar unit
Kementerian Keuangan di Jawa Barat. Dengan semangat sinergi saat mengawali
kerja pada tahun 2019, diharapkan kinerja jajaran Kementerian Keuangan pada
tahun 2019 akan semakin lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. (naskah/foto
: Bidang KIHI Kanwil DJKN Jawa Barat)