Bandung – Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sangga Buana YPKP Bandung menyelenggarakan seminar
akuntansi pada Kamis (3/5) dengan menghadirkan Kepala Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (Kanwil DJKN) Jawa Barat, Nuning Sri Rejeki Wulandari sebagai
narasumber utama. Pada kesempatan ini, Nuning membawakan materi terkait Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat yang secara khusus menggarisbawahi peran Barang Milik
Negara dalam Neraca Pemerintah.
Acara yang diselenggarakan di Aula
Universitas Sangga Buana YPKP Bandung ini dihadiri juga oleh Wakil Rektor, Dekan, Kepala Program Studi Akuntansi serta civitas
academika Universitas Sangga Buana YPKP dengan total peserta yang hadir kurang
lebih 300 mahasiswa dan undangan. Kegiatan ini diliput oleh beberapa media
eletronik dan cetak yaitu : TVRI Jawa Barat, Kompas TV, Bandung TV, Sangga
Buana TV, Radio Ardan, Surat Kabar Harian Republika, dan Harian Mangle.
Dalam paparannya, Nuning
secara tegas menyatakan bahwa Barang Milik Negara (BMN) bukan hanya sebagai
penghias neraca pemerintah. Kekayaan negara berupa BMN menurut Nuning merupakan
bagian dari aset tetap dalam komposisi neraca pemerintah. Menurut Laporan BMN
dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2017 (unaudited), nilai total total aset
yang dikelola DJKN adalah sebesar 6.879 triliun rupiah. Aset kelolaan DJKN tersebut
terdiri dari BMN, investasi pemerintah, dan aset lainnya. Jumlah tersebut mencapai
88% nilai total aset pemerintah. Nuning juga mengajak para mahasiswa dan kalangan civitas akademika
Universitas Sangga Buana YPKP Bandung untuk membangun kembali rasa cinta
terhadap negara Indonesia. “Jangan terpaku memandang sesuatu dari sudut
negatif, namun ciptakan semangat yang positif untuk kejayaan negeri tercinta”
demikian tutur Nuning lebih lanjut.
Acara seminar
akuntansi ini ditutup dengan pelaksanaan simulasi lelang oleh Tim KPKNL Bandung. Saat mengakhiri acara, seluruh peserta menyanyikan lagu laskar pelangi untuk menggugah
semangat merajut mimpi demi Indonesia lebih baik. (naskah : tantri, foto
: okto Bidang KIHI)