Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Idul Adha, Daging Kambing, Hipertensi dan Kolestrol?
Ferry Andika Harmen
Kamis, 29 Juni 2023   |   725 kali

Alhamdulillah idul adha telah menghampiri kita, hari raya dan kegembiraan bagi kaum muslimin. Dalam pikiraan beberapa orang “pesta daging”

Kemudian sering kita dengar entah itu celutukan atau nasehat dari orang, “hati-hati makan daging kambing, awas nanti tensinya naik lho”, “kurangi sedikit makan dagingnya nanti kolesterol ama tensi lho”, Benarkah daging kambing menyebabkan tensi menjadi naik? Benarkah kalau makan daging kolesterol akan meningkat? Berikut sedikit pembahasan mengenai kaitan daging dengan tekanan darah?

Sekilas tentang darah tinggi (hipertensi)

Kata hipertensi atau tekanan darah tinggi sudah tidak asing lagi di masyarakat. Ini adalah penyakit yang banyak menimpa masyarakat, dahulunya sering diderita oleh orang yang berumur tua, namun sekarang yang mudapun bisa terkena hipertensi. Ya, karena penyakit ini memang penyakit pola hidup walaupun ada juga pengaruh genetik sedikit. Pola hidup di zaman modern bisa menjadi penyebab utama banyaknya penyakit ini. Pola makan yang salah, seperti makanan instan, makanan olahan dengan minyak dan makanan dengan pengawet. Kemudian pola aktivitas, dengan berbagai kemajuan teknologi, tubuh dimanjakan dan jarang bergerak apalagi berolahraga. Dan yang paling penting adalah pikiran dan ketenangan,pola hidup di zaman modern penuh dengan tekanan dan stressor. Semua hal inilah yang menjadi penyebab utama penyakit hipertensi.

Umumnya tekanan darah normal pada saat istirahat adalah 100–140 mmHg untuk sistolik (bacaan atas) dan 60–90 mmHg untuk diastolik (bacaan bawah). Dikatakan hipertensi jika terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih. Hipertensi digolongkan menjadi hipertensi primer (esensial) dan hipertensi sekunder. Kebanyakan (sekitar 90–95%) hipertensi adalah golongan hipertensi primer, yaitu penyebabnya belum diketahui secara pasti, hanya beberapa perkiraan dan analisa. Sedangkan hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya diketahui misalnya masalah ginjal, arteri, jantung atau sistem endokrin. 

Mengenal daging kambing dan daging sapi

Kebanyakan kekhawatiran muncul ketika makan daging, terutama daging kambing karena kata mereka kolesterol dan lemak bisa naik. Daging kambing memang paling banyak yang dikomsumsi oleh kaum muslimin ketika idhul adha, karena kambing adalah hewan qurban yang paling banyak. Kemudian daging kambing yang paling banyak jenis olahan masakannya dibanding daging yang lain.

Akan tetapi perlu diketahui menurut beberapa penelitian, justru daging kambing memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang lebih rendah dibanding daging yang lain. kandungan lemak rata-rata pada kambing adalah 20%, sedangkan pada sapi adalah 25 %. Angka lemak pada domba justru paling tinggi, yaitu 30%. Sedangkan untuk kolesterol, daging kambing juga yang paling rendah. kadar kolesterol kambing hanya 5-39mg/100 gr, sedangkan sapi adalah 42-78 mg/100 gr. Jadi daging kambing berdasarkan teori, memiliki resiko yang lebih rendah dibanding yang lainnya. Terlebih lagi beberapa ahli menyarankan mengkonsumsi daging kambing yang masih muda, di mana kadar lemak dan kolesterolnya lebih rendah, dagingnyapun lebih lunak dan kenyal serta gurih di lidah.

Kemudian yang perlu diperbaiki dari pemikiran masyarakat juga, bahwa ketika makan daging kambing, maka  langsung berpikir mengenai bahaya dan efek sampingnya. Padahal daging kambing mengandung gizi yang banyak. Apalagi orang Indonesia termasuk yang jarang memakan daging. daging kambing juga mengandung beberapa vitamin dan mineral, terutama pada daging kambing muda yang berusia di bawah satu tahun. Kandungan di dalamnya meliputi zat besi, seng, protein, dan vitamin B12.

Daging bisa meningkatkan tekanan darah?

Tidak diragukan lagi memang terkadang memakan daging bisa meningkatkan tekanan darah. Kenyataan sering kita temui, ketika idhul adha setelah mengkonsumsi daging terus-menerus, banyak yang mengeluhkan keluhan tekanan darah yang tinggi seperti pusing dan tegang di kepala. Ketika tekanan darah diukur, memang meningkat.

Akan tetapi tidak semua yang mengkonsumsi daging terutama daging kambing, otomatis tekanan darah menjadi naik. Mereka yangmempunyai riwayat tekanan darah tinggi yang terkadang naik tekanan darahnya ketika mengkonsumsi daging kambing. Naiknya tekanan darah karena memang energi yang dihasilkan dari daging kambing yang dikonsumsi tersebut sangat tinggi. Kita misalkan, Sebagai contoh bila daging kambing sebesar 100 gr, ketika diolah menjadi gulai kalorinya bisa meningkat, begitu uga ketika diolah menjadi sate, kalori bisa meningkat lebih lagi. kalori ini yang nantinya akan diubah menjadi lemak tubuh.

Selain itu daging kambng juga mengandung zat yang dapat melebarkan pembuluh darah, pembuluh darah di jantung dan beberapa organ lain akan melebar. Sehingga ada benarnya juga bahwa daging kambing bsa meningkatkan libido dan kemampuan seksual laki-laki karena aliran darah ke organ seksual meningkat akibat pelebaran pembuluh darah.

Daging bukan satu-satunya “kambing hitam” yang disalahkan

Sebenarnya bukan mengkonsumsi daginglah yang menjadi penyebab utama naiknya tekanan darah. Bukan sering mengkonsumsi daging juga yang menjadi penyebabnya karena kita dapati bahwa masyarakat Arab dan sebagian masyarakat Eropa menjadikan daging sebagai makanan pokok mereka. Sehingga tidak benar bahwa makan daging nanti tiba-tiba menderita hipertensi atau serangan jantung. Jika ditemui atau benar, maka penyebabnya bukanlah semata-mata pada daging yang dikonsumsi.

Yang menjadi masalah juga adalah bentuk olahan dari daging kambing, bentuknya menjadi gulai atau sate, dengan tambahan berbagai minyak dan santan serta bumbu dan garam yang lain. Tidak jarang jugaditambahkan lemak-lemak pada sate agar memberika cita rasa, begitu pula pada gulai ditambahkan potongan lemak-lemak untuk memberikan rasa yang khas. Ini semua bisa menjadi penyebab naiknya tekanan darah atau bsa menjadi pencetus kambuhnya penyakit tekanan darah. Jadi sekali lagi, daging semata bukanlah penyebab satu-satunya naik tekanan darah

Tips setelah makan daging

Mau tidak mau, ketika idhul adha pasti kita akan makan daging. Karena shahibul qurban memang disarankan memakan daging yang diqurbankan. Berikut beberapa tips kesehatan agar ketika memakan daging atau “pesta daging” tidak menimbulkan permasalahan kesehatan.

  • bagi yang mempunyai riwayat hipertensi atau penyakit pencernaan, sebaiknya makan secukupnya dan tidak larut dalam “pesta daging”
  • kemudian memilih beberapa makanan yang olahannya baik, misalnya sudah banyak makan sate, jangan tambah lagi makan gulai. Cari yang bahan tambahannnya tidak menimbulkan masalah kesehatan seperti minyak, santan, rempah-rempah. Lebih baik adalah daging dengan olahan dalam bentuk sop.
  • hindari yang berlemak, misalnya sate dengan lemak dan sop atau gulai yang ada lemaknya. Begitu juga dengan manisan dan minuman yang manis-manis/
  • komsumsi juga buah dan sayuran. Misalnya mentimun, tomat dan wortel. Buah-buahan bisa mengimbangi jumlah kalori yang berlebihan.
  • jangan lupa berolahraga, dengan olahraga maka aliran darah menjadi lancar dan tentunya bisa membuang kelebihan kalori yang ditimbulkan ketika memakan daging kambing olahan.
  • bagi yang menderita hipertensi yang cukup parah, sebaiknya hanya mencicip saja atau jika ada daging yang lain misalnya ikan atau ayam, hendaknya dialihkan pada daging jenis ini.

Dan yang paling penting adalah mengingat bahwa hipertensi adalah penyakit pola hidup, dan terapinya secara kedokteran tidak hanya obat saja tetapi juga memperbaiki pola hidup. Hendaknya kita jangan makan berlebihan dan menjaga apa yang kita makan. (sumber: DR Raehanul Bahraen)

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini