Denpasar
(26/09/2023) - Kemenkeu One Bali bersama Pemerintah Kota Denpasar dan PT.
Penjaminan Infastruktur Indonesia (PT.PII) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema, “KPBU: Kerja Sama Pemerintah
dan Badan Usaha Untuk Membangun Negeri" mulai Pukul 09.00 s.d. 12.00
WITA. Kegiatan yang diinisiasi oleh Kanwil DJKN Balinusra ini dilaksanakan secara hybrid (luring dan daring)
di Aula A Gedung Keuangan Negara I Denpasar, dan melalui media zoom serta live
streaming youtube Kemenkeu Satu Bali. Hadir secara luring dalam kegiatan ini
antara lain Kepala Kanwil DJKN Balinusra, Sudarsono, Sekda kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Kepala
Perwakilan Kemenkeu Bali, Teguh Dwi Nugroho, para pimpinan OPD
beserta jajaran yang mewakili pemerintah daerah, , serta para pejabat dan undangan lainnya.
Dalam kesempatan membuka acara, Kepala
Perwakilan Kemenkeu Bali menyampaikan bahwa peran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai pengelola fiskal dalam meningkatkan
perekonomian di daerah, salah satunya melalui implementasi Regional Chief Economist (RCE).Selain itu, menurut Kepala Perwakilan Kemenkeu
Bali, untuk mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
RCE di daerah memerlukan kerjasama dan sinergi seluruh unit Kemenkeu di pusat dan di daerah, termasuk di dalamnya adalah peran Special Mission
Vehicle (SMV), yaitu BUMN/Lembaga di lingkup
Kemenkeu
yang diberikan mandat khusus untuk mengakselerasi pembangunan. Acara
selanjutnya yaitu sambutan Walikota Denpasar, yang dibacakan oleh Sekda Kota
Denpasar mengungkapkan creative financing
melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) merupakan salah satu
solusi untuk meningkatkan pelayanan infrastruktur kepada masyarakat di tengah
keterbatasan anggaran. “Saat ini Pemerintah Kota Denpasar tengah melakukan 3
(tiga) proyek infrastruktur dengan menggunakan skema KPBU, antara lain pertama
KPBU Pengembangan dan Revitalisasi Alat Penerangan Jalan, kedua KPBU
Pengembangan Sistem Air Minum, dan ketiga Pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah
Wangaya,” ujarnya. Sambutan dilanjutkan oleh
Kepala Kanwil DJKN Balinusra, Sudarsono. Dalam sambutannya Sudarsono menyatakan
KPBU merupakan alternatif pembiayaan non-APBN/APBD dan pemerintah melalui
Perpres 38/2015 beserta seluruh peraturan turunannya telah membuat kebijakan
untuk dapat menarik minat badan usaha untuk bekerjasama dengan pemerintah dalam
penyediaan infrastruktur agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.
Dalam kegiatan FGD ini dimoderatori
oleh Kabid PKN Desak Putu Jeny dengan dihadiri oleh para narasumber sebagai
berikut: Brahmantio Isdijoso, Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan
Pembiayaan Infrastruktur, Kementerian Keuangan RI, Sri Bagus Guritno, Direktur
Pengembangan Pendanaan Pembangunan, Kementerian PPN/ Bappenas RI,Andre Permana,
Direktur Bisnis PT PII, dan I Putu Wisnu Wijaya Kusuma, Kepala Bappeda kota
Denpasar. Diharapkan melalui penyelenggaraan Kegiatan FGD ini, akan tercipta pemikiran yang
inovatif dari seluruh pemangku kepentingan sehingga semakin banyak daerah yang
menggunakan alternatif pembiayaan KPBU. Infrastruktur merupakan pondasi dasar
dalam pertumbuhan ekonomi. Salah satu tantangan besar dalam penyediaan
infrastruktur demi pemenuhan kebutuhan publik, terutama pada keterbatasan
anggaran dalam pembangunan diantaranya biaya persiapan, biaya pembangunan,
pemeliharaan, dan mekanisme operasionalnya.Kegiatan ini ditutup dengan
Sosialisasi Anti Korupsi guna penguatan integritas yang dipaparkan oleh Kabid
PKN, Desak Putu Jeny. (Tim Kemenkeu Satu Bali)