Denpasar – Jumat (19/21) Kanwil DJKN Bali dan Nusa Tenggara mengadakan
kegiatan peninjauan Auction House atau rumah lelang yang berlokasi
di WR Supratman, Denpasar. Dahulunya tanah dan bangunan ini merupakan bekas
bank komersil dan bekas asset pengelolaan PT.PPA.Kegiatan ini diikuti oleh
Kasubdit Bina Lelang I, Kurnia Ratna Cahyanti, Kasi Penilaian, Hari Sutramin
dan Kasi Informasi, Santosa dari Kanwil DJKN Bali dan Nusa Tenggara.
Dalam kegiatan peninjuan ini, juga diuraikan
tentang potensi lelang di wilayah kerja Bali dan Nusa Tenggara. Selain itu,
juga bagaimana meningkatkan lelang UMKM untuk membantu perekonomian masyarakat
kecil yang sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19 ini. Adapun filosofis pendirian
AH, selaras dengan perwujudan rencana strategis DJKN 2020-2024 sesuai Kepdirjen
No. 245/KN/2020, yakni penggalian potensi lelang untuk seluruh jenis lelang.
Salah satu fungsi AH, sebagai sarana pengembangan lelang akan dilinierkan
dengan fungsi edukasi, yakni selain menginformasikan tentang kegiatan lelang
konvensional kepada masyarakat, namun juga menginformasikan tentang
pengembangan lelang, baik eksplorasi berbagai jenis objek lelang maupun cara
transaksi lelang. Selain itu, tujuan dibuatnya Auction House adalah sebagai sarana edukasi, sarana pengembangan
lelang, dan pengembangan pariwisata Indonesia.
AH didirikan dengan mengedepankan
fungsi edukasi, informasi, publikasi, pendukung program pemerintah, sarana
pengembangan lelang, dan sarana transaksi lelang. AH direncanakan akan
didirikan di 2 (dua) tempat yakni Jakarta dan Bali.Ada beberapa opsi
pengelolaan AH ini antara lain Government Owned Government Operated dan Government
Owned Private Operated. Kedua opsi ini merupakan altenatif pengoperasian
yang terbaik dan menjadi contoh pengelolaan AH yang ada di Indonesia.
Harapan kedepannya
dengan adanya AH ini adalah mengenalkan lelang kepada masyarakat luas agar
masyarakat lebih paham dan mengenal arti lelang itu sendiri. Selain itu, dengan
adanya AH ini sebagai bentuk koloborasi antara DJKN dan stakeholder terkait
agar asset yang dikelola bisa digunakan secara optimal.