Klungkung (22/7) – Memenuhi
undangan Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI) Wilayah Bali dan Nusa Tenggara,
Tim Kompetisi Inovasi (KOIN) Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Bali dan Nusa Tenggara (Kanwil DJKN Bali Nusra) menghadiri peresmian “Uyah
Kusamba” pada Rabu (22/7) di Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung Propinsi Bali. Uyah Kusamba adalah garam beryodium yang
telah mendapat ijin edar dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
yang merupakan hasil petani garam di Desa Kusamba, Klungkung.
Petani garam adalah salah satu Industri Kecil Menengah (IKM) yang dibidik oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekrasnada) Kabupaten Klungkung untuk berkiprah dan mengisi ruang pada bangunan yang dikerjasamakan dengan DJKN. Hadirnya LPEI dan Kanwil DJKN Bali Nusra pada acara ini merupakan bentuk dukungan agar “uyah kusamba” yang merupakan produk IKM dapat berkembang dan menembus pasar internasional.
Inisiasi Tim KOIN Kanwil DJKN
Bali Nusra untuk mengoptimalkan BMN yang dikerjasamakan dengan Dekrasnada
Kabupaten Klungkung telah menciptakan dua ruang nilai tambah. Tidak hanya
penyediaan ruang fisik untuk industri kreatif dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) /IKM, tetapi juga menciptakan ruang untuk pasar domestik dan ekspor.
Jika berjalan baik sesuai rencana,
bukan tidak mungkin Desa Kusamba dapat menjadi desa devisa, seperti halnya
dengan pendahulunya Desa Kakao di Jembrana. Hal ini sejalan dengan semangat Menteri
Keuangan untuk membangkitkan kembali UMKM dan IKM, sehingga bisa menggerakkan
perekonomian akar rumput.
Semoga optimalisasi BMN dapat
bermanfaat dan menjadi penggerak perekonomian masyarakat sekitar.
(Text: CR , Foto: Tim Koin
Balinusra)