Banda Aceh – Director General Departmet of Valuation and Property Services Ministry of Finance Malaysia DR. Rahah Ismail melakukan kunjungan kerja ke Bumi Serambi Mekah. Salah satu agendanya kunjungan silaturahmi ke Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Aceh pada Jumat tanggal 4 Agustus 2017. Rombongan diterima langsung oleh Kepala Kanwil DJKN Aceh Kurniawan Nizar di ruang rapat Kanwl DJKN Aceh. “Selamat datang Ibu Direktur Jenderal dan rombongan di Kanwil DJKN Aceh,” sambut Nizar yang didampingi oleh jajaran eselon III dan IV serta Penilai Kanwil DJKN Aceh.

Rahah mengatakan jika kunjungan ini untuk mempererat silaturahmi karena telah banyak kerjsama yang telah dilakukan antara Departmet of Valuation and Property Services Ministry of Finance Malaysia dengan DJKN sekaligus untuk bertukar pikiran terkait penilaian. “Banyak penilaian di Indonesia yang kami jadikan contoh untuk pengembangan penilaian di Malaysia,” ujar wanita yang akrab disapa Dato’.

Ia juga menyampaikan bahwa Depatemen yang dipimpinnya sedang melakukan kajian terkait penilaian di bawah tanah untuk keperluan ganti rugi dalam pembangunan jalur Mass Rapid Transit (MRT) dan kajian penilaian ruang udara untuk keperluan bisnis, seperti nilai sewa sky cross.

Dalam kesempatan ini, Nizar juga menyampaikan jika saat ini DJKN melalui Direktorat Penilaian dan Direktorat Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-lain sedang menyusun kajian Inventarisasi dan Penilaian Sumber Daya Alam ( IP SDA). IP SDA ini sangat diperlukan untuk mengetahui nilai kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia untuk dituangkan dalam Laporan Potensi Fiskal SDA.

“Kendala terbesar dalam penilaian ini yaitu di bidang kemaritiman khususnya ikan, dimana ikan yang sudah kita berikan tanda ternyata saat dilakukan penilaian, ikannya telah berenang ke daerah lain,” canda Nizar yang disambut dengan tawa undangan. Selanjutnya Nizar menyampaikan untuk penilaian SDA dapat digunakan metode penginderaan jarak jauh.

Selain itu, pria lulusan Intitut Teknologi Bandung ini juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat ini DJKN akan melakukan revaluasi Barang Milik Negara agar nilai aset yang disajikan dalam neraca laporan keuangan pemerintah lebih akurat. (narasi: budi hardiansyah / foto: m. raung yanuar efendi)