Bulan November telah kita lewati, namun beberapa capaian
Indikator Kinerja Utama (IKU-red) mungkin masih belum mencapai target yang
telah ditetapkan. Progres Revaluasi BMN masih memerlukan kerja keras dari
kita semua untuk bisa mencapai status 9 dan dinyatakan selesai. Masih ada bulan
Desember, masih ada kesempatan terakhir bagi kita untuk melakukan last sprint agar
bisa mencapai hasil semaksimal mungkin diakhir tahun nanti.
Sambil tetap berupaya mengejar capaian target yang telah
ditetapkan oleh pimpinan, tidak ada salahnya jika kita sejenak melepas penat
diakhir pekan. Dimasa Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sekarang ini, menjaga imun
tubuh sangat penting agar tidak mudah sakit. Salah satu upaya menjaga imun
tetap tinggi adalah menghindari stress, misalnya dengan melakukan
hobi atau kegiatan lain yang menyenangkan. Setelah melakukan refreshing diakhir pekan, diharapkan kita akan kembali memasuki awal pekan dengan penuh semangat.
Work Life Balance
Memancing
Di Laut
Bagi pegawai yang saat ini bertugas di daerah yang dekat dengan
pantai, salah satu kegiatan menarik yang biasa dilakukan adalah memancing di
laut. Memancing di tengah laut berbeda dengan memancing di sungai, apalagi
ditempat pemancingan umum. Ketika memancing di laut kita dapat menikmati
keindahan alam, kita juga dapat merasakan kebesaran Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa. Kita dapat merasakan sebuah kesadaran bahwa sebagai manusia kita hanyalah
makhluk kecil yang tak signifikan di tengah luasnya lautan.
Untuk memancing di tengah laut, peralatan yang diperlukan tidak
banyak dan tidak perlu mahal, hanya sebuah joran (stick) biasa
dan itupun dapat digunakan untuk memancing berulang kali. Umpan yang digunakan adalah
udang yang masih hidup. Sebagai alat transportasi ke laut, kita
bisa menggunakan perahu yang dapat disewa dari nelayan setempat, perahu
kecil berkapasitas 5 orang bisa disewa dengan harga Rp300 ribu dan untuk perahu
sedang dengan kapasitas 10 orang bisa disewa dengan harga Rp500 ribu. Bagi kita
yang memang bukan nelayan sangat disarankan membawa topi dan jaket untuk
menahan hembusan angin yang terkadang cukup kencang, serta jangan lupa membawa
persediaan makanan dan minuman, bila perlu membawa obat anti mabuk.
Tujuan memancing secara umum adalah untuk menghilangkan stres dan penat, jika kemudian memperoleh ikan (yang besar dan/atau banyak) itu hanya sebagai bonus yang bisa menambah kegembiraan. Seringkali ikan hasil tangkapan dilepaskan kembali ke laut atau diserahkan kepada nelayan pemilik kapal, karena tidak semua pemancing mau dan mampu mengolah ikan hasil tangkapannya. Memancing dapat melatih kesabaran kita, apalagi jika setelah seharian tak satupun ikan yang mau memakan umpan kita, atau ikan terpancing namun ukurannya tidak sesuai harapan (alias kecil-kecil). Jika sudah begitu maka kita perlu mengingat kembali apa tujuan kita memancing, yaitu tak lain adalah melepaskan penat dan bukan semata-mata untuk mencari ikan.
Referensi:
2) Perilaku Utama Kementerian Keuangan Nomor 9: Melakukan
perbaikan terus menerus
3) Sesuai Instruksi Menteri Keuangan Nomor 346/IMK.01/2017,
diktum kedua angka 1.
(editor : anton. w)