Bandung - Tim Sekretariat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) melaksanakan sosialisasi uji petik serta pengumpulan bahan uji Analisa Beban Kerja (ABK) di Kanwil DJKN Jawa Barat. Kedatangan Tim Sekretariat ini disambut hangat Kepala Bagian Umum Cecep Saefulloh. Cecep berharap pelaksanaan uji petik dan pengumpulan bahan uji ABK yang berlangsung mulai 17 Juni 2014 sampai dengan 20 Juni 2014 ini diharapkan dapat menghasilkan masukan yang positif dalam penyusunan ABK, sehingga tuntutan kebutuhan untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi serta profesionalisme sumber daya manusia yang memadai di lingkungan DJKN dapat terpenuhi.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 140/PMK.01/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Beban Kerja/Work Load Analysis di lingkungan Kementerian Keuangan adalah acuan bagi setiap unit organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan, dalam melaksanakan analisis beban kerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Endi Suhendi, Kasubbag Tata Laksana pada Bagian Organisasi dan Kepatuhan Internal DJKN menjelaskan bahwa latar belakang kegiatan ini adalah untuk mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik (Good Governance) melalui program reformasi birokrasi. “Salah satu program reformasi birokrasi yaitu perbaikan pada bidang  business process yang meliputi Standard Operating Procedure (SOP), Analisis Evaluasi Jabatan (AEJ), dan Analisis Beban Kerja (ABK),” ujarnya. “Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ABK ini adalah untuk memperoleh informasi tentang efisiensi dan prestasi kerja unit/satuan organisasi/pemangku jabatan serta pemanfaatannya dalam rangka meningkatkan kualitas aparatur negara,” lanjut pria berkacamata ini.

Acara dilanjutkan dengan asistensi ABK pada Bagian Umum dan seluruh Bidang di Kanwil DJKN Jawa Barat yang dipandu oleh Endi Suhendi dan Fitriana Muslikawati, dan asistensi pada KPKNL Bandung yang dipandu oleh Safrianto dan Tia.

Di akhir acara dilakukan pembahasan dan kesimpulan atas kegiatan yang dilaksanakan dan masing-masing unit aktif memberikan masukan terkait evaluasi analisa beban kerja ini, demi tercapainya hasil ABK DJKN yang merepresentasikan produk kerja dan norma waktu DJKN secara umum. (Yuantha A/Bidang KIHI Jabar/editor:melli)