Banjar - KPKNL Tasikmalaya menjadi salah satu Narasumber pada Kegiatan Sosialisasi Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Kantor Pertanahan (Kantah) Kota Banjar bertempat di Hotel Mandiri, Senin (22/11)

Acara Sosialisasi didahului dengan sambutan dan pembukaan yang disampaikan secara langsung oleh Kepala Kantah Kota Banjar. Dalam sambutannya Kepala Kantah menyampaikan bahwa Kantah Kota Banjar mendapatkan amanah sekaligus tantangan untuk diusulkan menjadi Satker berpredikat WBK pada tahun 2022 nanti. “Tantangan ini harus kami jawab dan kami laksanakan, meskipun tidak mudah, karena diperlukan etos kerja yang tinggi, kesungguhan, dan komitmen dari seluruh komponen yang ada di Kantor Pertanahan kota Banjar. 

“Meski tantangan dan tugas tersebut cukup berat, kami telah membulatkan niat dan komitmen untuk menjawab tugas ini,” ujar Kakantah melanjutkan. Kepada para narsumber yang telah berkenan hadir memenuhi undangan, Ka Kantah juga mengucapkan terima kasih. Ia berharap para hadirin khususnya seluruh komponen pada Kantah Kota Banjar dapat memanfaatkan kegiatan tersebut untuk dapat menyerap ilmu serta menanyakan secara langsung kepada para naarsumber terkait pembangunan ZI WBK. 

Pemaparan Materi terkait pembangunan ZI WBK disampaikan oleh perwakilan dari Polres Kota Banjar, selanjutnya oleh Kasatreskrim Kota Banjar, disusul oleh Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Kota Banjar dan dilanjutkan pemaparan oleh Kepala KPKNL Tasikmalaya Laesintje Wilar. 

Kepala KPKNL Tasikmalaya menyampaikan antara lain terkait dengan pembangunan ZI WBK dengan menitikberatkan pada 6 area perubahan, yaitu Manajemen perubahan, 2. Penataan Tatalaksana, 3. Penataan Manajemen SDM, 4. Penguatan Akuntabilitas Kinerja, 5. Penguatan Pengawasan, dan 6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

Pemaparan berikutnya sekaligus penutup seluruh materi sosialisasi disampaikan oleh Ketua Tim Koordinator Pembangunan ZI WBK KPKNL Tasikmalaya Nana Supriatna. Hal yang disampaikan di antaranya bahwa pembangunan ZI WBK maupun WBBM diperlukan adanya komitmen yang kuat dari seluruh komponen suatu kantor yang diusulkan WBK. Nana pun melanjutkan bahwa Pembangunan ZI – WBK memerlukan kesabaran, kerja keras dan kerja cerdas. Selanjutnya menurut Nana, Pembangunan ZI WBK akan menyita waktu, tenaga dan pikiran. “Hal yang pasti dilakukan adalah dengan banyaknya melakukan rapat. Mulai dari penyusunan tim kerja, pembagian tugas dan pengumpulan berbagai dokumen,” Ujar Nana mengakhiri Paparannya. (Radityo – Humas KPKNL Tasikmalaya)