Perwakilan Kementerian
Keuangan Sulsel mengadakan konferensi pers APBN untuk periode sampai dengan September
tahun 2023 pada Jum’at tanggal 27 Oktober 2023. Acara ini dihadiri oleh seluruh
perwakilan eselon II Kementerian Keuangan antara lain Kanwil DJP Sulselbartra,
Kanwil DJBC Sulbagsel, Kanwil DJKN Sulseltrabar dan Kanwil DJPB Sulsel, dan
bertindak sebagai moderator dari Balai Diklat Keuangan Makassar.
Kepala Perwakilan
Kementerian Keuangan Sulsel, Supendi menjelaskan capaian yang diperoleh sampai
dengan periode 30 September 2023 masih menunjukkan laju tren yang positif.
Diperlukan dukungan dan sinergi dari seluruh pihak untuk mempertahankan dan
meningkatkan kinerja APBN pada periode berikutnya.. Pendapatan Sulsel mencapai
Rp11,36 triliun serta total belanja sebesar Rp36,55 triliun sehingga terjadi defisit
regional sebesar Rp25,19 triliun.
Dalam
paparan kinerja Pengelolaan Kekayaan Negara dan Lelang, Kepala Bidang KIHI Sudirman menjelaskan bahwa PNBP sampai 30 Oktober
2023 terealisasi sebesar Rp46,8 milyar. Realisasi PNBP bersumber dari
pengelolaan BMN sebesar Rp24,47 milyar, dari pelayanan lelang sebesar Rp21,9
milyar dan dari pengurusan piutang negara sebesar Rp0,41 milyar. Khusus untuk
PNBP pengelolaan BMN terdiri atas pemanfaatan/sewa sebesar Rp12,18 milyar,
Kerja sama pemanfaatan sebesar Rp2,79 milyar, pemindahtanganan BMN sebesar
Rp4,92 miyar, penjualan barang rampasan sebesar Rp0,66 milyar dan pendapatan
BLU lainnya sebesar Rp3,98 milyar.
Sudirman
juga menerangkan program sertipikasi BMN berupa tanah terealisasi sebanyak 2.519
dari target 7.791 dengan target terbanyak Kementerian PUPR dengan target 4.360 bidang, Kementerian
Perhubungan 2.710 bidang, Kementerian Pertanian dengan target 202 bidang serta
K/L sebanyak 519 bidang. Nilai BMN sampai September sebesar 216,73 triliun. Pendanaan
LMAN untuk proyek strategis nasional terealisasi bulan September sebesar
Rp12,34 milyar dan total sampai dengan 30 September sebesar Rp240,77 milyar.
Kinerja
pelayanan lelang, disebutkan bahwa frekwensi lelang sebanyak 1.715 kali dengan
menghasilkan pokok lelang sebesar Rp1.257,57 milyar yang bersumber dari lelang pegadaian
sebesar Rp472,42 milyar, PL kelas I sebesar Rp409,41 milyar, eksekusi Pasal 6
UU Hak Tanggungan sebesar Rp135,48 milyar, dan lelang lainnya sebesar Rp1,11 milyar. Perlu
diketahui bahwa setiap pelaksanaan lelang atas tanah dan/atau bangunan dipungut
PPh senilai Rp4,06 milyar.
Pengurusan piutang negara sudah diselesaikan 145
berkas dengan nilai Rp33,69 milyar. Adapun saldo piutang negara sampai 30 September
2023 sebesar Rp176,84 milyar yang
berasal dari 211 Piutang Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) –
Debitor Eks. Bank Dalam Likuidasi dan dengan nilai sebesar Rp37,76 milyar dan berasal
dari Kementerian/Lembaga sebanyak 442 dengan nilai sebesar Rp139,07 milyar.
Penyerah piutang terbesar adalah LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) sebesar
Rp125,69 milyar dan BLU Kementerian Kesehatan sebesar Rp6,13 milyar.