Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Revaluasi Aset Perum BULOG, Petualangan Penilaian di Bumi Cenderawasih
N/a
Jum'at, 14 Oktober 2016   |   1536 kali

Jayapura - Menjadi Perusahaan pangan yang unggul dan terpercaya dalam mendukung terwujudnya kedaulatan pangan merupakan visi Perum Bulog yang diimplementasikan dengan menjamin ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas komoditas pangan pokok di seluruh penjuru Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari sebaran gudang Perum Bulog di seluruh penjuru Indonesia, tidak terkecuali di wilayah kerja Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jayapura.

Tim Penilaian KPKNL Jayapura melalui penugasan dari Direktorat Penilaian DJKN, melakukan penilaian aset tetap Perum Bulog untuk tujuan perpajakan, dengan objek penilaian berupa 17 bangunan gudang yang tersebar di enam wilayah Kota/ Kabupaten. Kegiatan survei lapangan dalam rangka penilaian dilakukan dalam dua tahap,  yaitu tahap I dilakukan survei pada gudang di Kota Jayapura, Kabupaten Merauke, Kabupaten Boven Digoel, adapun tahap II untuk gudang di  Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Asmat.

“Laksanakan tugas sebaik-baiknya, sesuai Standar Operasional Prosedur dengan tetap memperhatikan faktor keselamatan” nasihat Kepala KPKNL Jayapura, Mahdi kepada tim penilaian yang akan melaksanakan tugas survei lapangan, mengingat wilayah geografi Provinsi Papua yang memungkinkan proses penilaian di luar wilayah Kota Jayapura harus ditempuh dengan transportasi udara dan laut.

Survei lapangan tahap I dilaksanakan untuk 12 bangunan gudang, dengan tiga Tim Survei KPKNL Jayapura didampingi oleh petugas Perum Bulog Divre Papua, Kasiyono. Tim I (Ery Kurniawan, NM Setyo Nugroho, Muhamad Rizkiana G) melakukan survei pada dua gudang di Kota Jayapura, akan tetapi karena satu gudang sedang dalam proses fumigasi (pengendalian hama) akibatnya satu bangunan gudang belum dapat diakses, sehingga harus dilakukan survei ulang diakhir tahap I.

Tim II (Ery Kurniawan dan NM Setyo Nugroho) melaksanakan survei di Kabupaten Merauke dengan sembilan objek bangunan gudang. Survei di kabupaten paling ujung timur dan juga kabupaten terluas di Indonesia ini dilakukan selama dua hari. Pada hari pertama, setelah menempuh penerbangan selama satu jam dari Bandara Sentani, tim melakukan survei di Distrik Kumbe dan Distrik Tanah Miring yang terletak di bagian barat Kabupaten Merauke, perjalanan ditempuh menggunakan transportasi darat sejauh 100 Km, sedangkan hari kedua dilakukan survei di Distrik Bupul yang terletak di utara Kabupaten Merauke, dengan medan jalan yang cukup berat sejauh 150 Km yang ditempuh selama 4 jam perjalanan.

Rencana awal, survei akan dilanjutkan ke Kabupaten Boven Digoel, karena Distrik Bupul sudah separuh jalan menuju Distrik Tanah Merah, Ibukota Kabupaten Boven Digoel, akan tetapi menimbang kondisi medan jalan yang lebih berat dan cuaca yang tidak mendukung, maka Plh. Kepala Subdivre Bulog Merauke, Asrul Tallamma menyarankan survei di Kabupaten Boven Digoel dilaksanakan melalui jalur udara dari Bandara Sentani, Jayapura. “Truk pengangkut beras Kami yang berangkat 2 hari lalu, sampai hari ini belum sampai ke Tanah Merah, karena kalau sudah hujan, banyak truk yang terjebak masuk ke kubangan jalan tanah” ujarnya, sehingga untuk survei ke Kabupaten Boven Digoel diterjunkan Tim III (NM Setyo Nugroho dan Mahendra Bayu) dengan menggunakan jalur udara dari Bandara Sentani.

Survei di Kabupaten tempat pengasingan Bung Hatta di Tahun 1935 ini, dilakukan dalam satu hari, mempertimbangkan jadwal penerbangan pesawat rute Sentani - Tanah Merah yang belum terjadwal setiap hari. Tim berangkat menuju Boven Digoel melalui penerbangan pesawat Trigana tipe ATR42 pukul 10.00 WIT, dengan lama perjalanan selama satu jam, kemudian tim melaksanakan penilaian sampai dengan jadwal pesawat tersebut kembali ke Sentani pukul 13.30 WIT.

Adapun untuk survei lapangan tahap II akan dilaksanakan untuk objek lima bangunan gudang  di wilayah Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Asmat. Rencana pelaksanaannya masih dalam koordinasi pihak Perum Bulog Divre Papua dengan Kansilog Wamena dan Kansilog Timika, mengingat lokasi menuju Kabupaten Asmat yang masih harus ditempuh melalui transportasi kapal laut selama sekitar 12 jam dari Pelabuhan Mimika. Survei lapangan tahap II akan dilaksanakan oleh Tim Gabungan Kanwil DJKN Papua-Maluku dan KPKNL Jayapura. (Naskah: Nugroho; Foto: Ery dan Bayu)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini