Gorontalo
– Kamis (06/07), KPKNL Gorontalo mengadakan rapat Dialog
Kinerja Organisasi (DKO), Manajemen Risiko dan Evaluasi Pengendalian Intern
Periode Triwulan II Tahun 2023 bertempat di Ruang Rapat KPKNL Gorontalo. Dialog
Kinerja Organisasi ini dipimpin oleh Iwan Darma Setiawan, selaku Kepala KPKNL
Gorontalo dan dihadiri oleh seluruh pejabat pengawas dan pejabat fungsional KPKNL
Gorontalo.
Dalam
sambutan dan arahannya Iwan Darma Setiawan menyampaikan terima kasih kepada
seluruh pegawai KPKNL Gorontalo yang telah bekerja keras sehingga secara umum
NKO KPKNL Gorontalo mengalami peningkatan dari periode sebelumnya. Beliau
berharap agar IKU yang telah tercapai dapat dipertahankan sampai dengan akhir tahun
dan IKU yang belum tercapai bisa terpenuhi pada periode berikutnya.
Selanjutnya
dalam paparannya, M. Fajar Nugroho, Kepala Seksi Kepatuhan Internal menyatakan
bahwa rapat ini diadakan sehubungan dengan berakhirnya
periode Triwulan II Tahun 2023 dan sebagai bentuk evaluasi kinerja dan risiko pada
KPKNL Gorontalo sampai dengan Semester I Tahun 2023. Adapun beberapa agenda
yang akan dibahas yaitu evaluasi capaian kinerja, rencana aksi pencapaian
kinerja, pemantauan resiko, dan evaluasi pengendalian intern sampai dengan Triwulan
II Tahun 2023.
Syamsul
Bahri, Pelaksana Seksi Kepatuhan Internal, dalam paparannya menyampaikan bahwa
Nilai Kinerja Organisasi (NKO) KPKNL Gorontalo tahun 2022 Triwulan II (Juni)
2023 tercapai sebesar 109,54 persen, mengalami
peningkatan dibandingkan kinerja dari bulan Mei 2023 dengan nilai NKO sebesar
103,66 persen. Dari total 20 Indikator Kinerja Utama (IKU), sebanyak 12 IKU mencapai
target (kategori hijau), 2 IKU masih belum mencapai target (kategori merah) dan
6 IKU masih berkategori abu-abu.
“2
IKU dengan kategori merah tersebut yaitu Persentase Realisasi Pokok Lelang dan
Persentase BMN Berupa Tanah yang Belum Disertipikatkan, sedangkan 6 IKU yang kategori
abu-abu karena belum bisa diperoleh capaiannya karena realisasinya baru diketahui
pada akhir tahun” jelas Syamsul Bahri.
Syamsul juga menambahkan terkait evaluasi
pengendalian intern, yaitu monitoring pengaduan masyarakat, penanganan benturan
kepentingan, dan pemantauan pengendalian utama sampai dengan Triwulan II 2023
hasilnya nihil atau tidak ada temuan.
Selanjutnya dari masing-masing pemilik IKU menjelaskan
terkait capaian IKU pada unitnya, permasalahan yang dihadapi dan rencana aksi
yang akan dilakukan khususnya untuk capaian IKU yang masih belum mencapai
target.
IKU persentase hasil pokok lelang sampai dengan Semester I baru mencapai 24,57 persen dari target yang ditetapkan. Kendala utama yang dihadapi karena karakteristik objek lelang di Gorontalo yang sulit laku dan pasar properti yang cenderung stagnan. Akan tetapi akan terus melakukan penggalian potensi lelang, khususnya dari lelang eksekusi pailit serta akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah di Provinsi Gorontalo” kata Rachman Sucipto, Pelelang Ahli Muda KPKNL Gorontalo.
Berikutnya IKU yang capaiannya masih merah yaitu
persentase bidang tanah BMN yang disertifikatkan yang sampai dengan Triwulan II
9,69 persen dari 40 persen yang ditargetkan. Wegig Nurdiansyah, Kepala Seksi PKN
menyampaikan, rendahnya capaian tersebut diakibatkan karena anggaran
sertifikasi sampai dengan Semester I belum tersedia di Kementerian ATR-BPN.
Selain itu, proses pensertifikatan BMN secara mandiri dari satker memakan waktu
yang relatif lama.