Acara
diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Quran berikut saritilawah-nya, dilanjutkan dengan doa bersama dan ucapan selamat
hari raya yang diwakili oleh setiap kepala seksi dan kasubbag umum. Dalam acara
tersebut beberapa pegawai juga menceritakan pengalamannya berlebaran di tahun
ini, yang karena pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) yang tak kunjung berlalu, mengakibatkan penerapan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) serta larangan mudik dan bepergian ke luar
kota bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) demi mengurangi penyebaran pandemi. Hal
ini semakin membuat perayaan Lebaran yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Namun demikian, tetap tergambar adanya rasa syukur walau terdapat pula
kesedihan juga haru, ada pula yang menganggap sebagai sarana pendewasaan dan
bentuk pembelajaran.
Rizky
Nur Hidayati yang akrab dipanggil Kiki merupakan salah seorang pegawai OJT tahun
2019 yang sedang ditugaskan di KPKNL Bekasi. Ia mengatakan bahwa Lebaran tahun
ini adalah Lebaran pertama jauh dari keluarga. Sebelum masa PSBB dirinya selalu
menyempatkan diri setiap dua minggu sekali untuk pulang menemui orang tuanya di
Jawa Tengah. Rasa rindu dan keinginan berlebaran di rumah bersama keluarga tak
meruntuhkan semangat integritas dan rasa profesionalismenya sebagai ASN. Dirinya
juga menyadari bahwa pulang kampung mungkin saja hanya akan menambah persoalan
baru, selain harus menjalani karantina mungkin saja dirinya dapat menularkan virus
kepada orang tuanya di rumah. Hal ini membuatnya mantap untuk memutuskan tidak
mudik demi menjaga orang yang disayangi. Hal yang senada juga disampaikan rekan
seangkatannya Fatimah. Fatimah menceritakan pengalamannya melaksanakan salat
Ied di kantor bersama-sama rekan OJT lainnya yang bernasib sama. Dirinya juga
bersyukur tetap dapat merasakan suasana Lebaran dengan mencicipi makanan khas Lebaran
seperti ketupat dan opor ayam yang dikirimkan teman OJT lain yang memang
berasal dari Kota Bekasi. Fatimah dan Kiki beranggapan bahwa pengalaman Lebaran
kali ini sebagai ajang belajar saat nanti surat keputusan penempatan mereka
terbit, dan mereka harus jauh dari kampung halaman masing-masing.
Berbeda
dengan Kiki dan Fatimah, pegawai bernama Arief Budiyono menceritakan bahwa yang
biasanya dirinya dan keluarga telah mempersiapkan keperluan Lebaran sebelum bulan
puasa karena tak ingin kegiatan-kegiatan ibadahnya terganggu di bulan Ramadan,
namun pada Lebaran tahun ini Arief mengaku tak mempersiapkan apapun, namun
justru ibadahnya di masa ini lebih khusyuk tanpa terpengaruh dengan persiapan kebutuhan
hari raya.
Lain
Arief lain lagi dengan Muhammad Basyir Anshori. Karena tidak dapat mudik
bersama keluarganya untuk menemui ayah dan ibunya di Kota Temanggung, Jawa
Tengah, dirinya inovatif membuat video ucapan selamat Idul Fitri untuk
dikirimkan kepada orang tuanya, Ia dan keluarganya juga menggunakan video conference sebagai sarana
bersilaturahmi untuk saling bermaaf-maafan.
Di
akhir acara, Kepala KPKNL Bekasi Hamim Mustofa menyampaikan selamat Idul Fitri kepada
seluruh jajarannya. Dirinya menyampaikan apresiasi karena seluruh pegawai KPKNL
Bekasi patuh untuk tidak melaksanakan mudik serta bepergian ke luar kota. Dirinya
membakar semangat bahwa kita harus cerdas dan menggunakan akal sehat untuk
menyikapi pandemi ini. Ia menyampaikan hendaknya setiap pegawai harus senantiasa
bersabar dan selalu bersyukur. Bersabar karena hal ini dirasakan oleh seluruh lapisan
masyarakat, dan bersyukur karena kita sebagai ASN dan PPNPN beruntung masih
memiliki pekerjaan dan penghasilan. Disampaikan pula bahwa rasa bersyukur juga
harus diimplementasikan dengan selalu berpikir dan bertindak secara inovatif
dan kreatif untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
Teks: Asnul dan Teguh
Foto: Tim Berita Seksi HI
KPKNL Bekasi