Bekasi – Pada tahun 2018 Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bekasi telah melalui proses penilaian tersebut dan dinyatakan berhasil meraih predikat WBK dari Menteri PAN-RB. Proses memperoleh predikat WBK bagi KPKNL Bekasi tersebut bukanlah hal yang mudah tapi dengan semangat seluruh pegawai dan didukung oleh komitmen dan kerja keras, akhirnya predikat WBK pun berhasil diraih. Kesuksesan meraih WBK menjadikan seluruh jajaran KPKNL Bekasi bangga dan memotivasi tiap pegawai untuk terus menjaga integritas. Kebanggaan tersebut bukan hanya milik KPKNL Bekasi saja, tetapi juga Kepala Kanwil DJKN Jawa Barat, bahkan Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Isa Rachmatarwata juga turut bangga dan memberikan apresiasi. Selain itu Isa, juga menghimbau agar KPKNL Bekasi membantu dan berbagi success story serta menjadi role mode bagi KPKNL lain yang ikut penilaian kantor pada waktu berikutnya.
Sejak dicanangkannya
KPKNL Bekasi sebagai unit kerja berpredikat WBK tersebut, terdapat beberapa
KPKNL lain yang melaksanakan studi banding di KPKNL Bekasi. KPKNL tersebut antara lain KPKNL Metro, KPKNL
Biak, dan yang terbaru adalah KPKNL Mamuju dan KPKNL Palopo. Kedua KPKNL terakhir disebutkan berada di wilayah
Kerja Kantor Wilayah Sulawesi
Selatan, Tenggara, dan Barat. Diwakili oleh Kepala Kantornya, KPKNL Mamuju dan KPKNL
Palopo melaksanakan studi banding di KPKNL Bekasi (01/03/2019).
Kepala KPKNL
Mamuju, Mahadi dan Kepala KPKNL Palopo, Bula, didampingi Kepala Subbagian Umum dan
pelaksana pada Kepatuhan Internal KPKNL Palopo dan KPKNL Mamuju. Selain itu turut
hadir Kepala Seksi Kepatuhan Internal Kantor Wilayah DJKN Sulawesi Selatan, Tenggara,
dan Barat. Mereka berharap kunjungan ini dapat mengadopsi kiat-kiat yang telah dilaksanakan
oleh KPKNL Bekasi untuk dapat meraih predikat
Wilayah Bebas dari Korupsi dari Kementerian
PAN-RB.
Partolo menyampaikan perlunya dukungan dari seluruh jajaran KPKNL yang berkomitmen dan senantiasa
memahami dan mengamalkan nilai-nilai Kementerian Keuangan serta meningkatkan pelayanan
yang optimal kepada pemangku kepentingan. Sinergi dengan stakeholder harus dibina dengan baik dan maksimal. Menurut Partolo, hasil
penilaian dari stakeholder cukup besar berpengaruh terhadap penilaian Kemenpan-RB. Pelaksanaan penilaian atas stakeholder
dipilih secara acak dengan teknis wawancara langsung oleh Tim Penilai.
Partolo menyampaikan
beberapa cara jitu yang dilaksanakan untuk membangkitkan komitmen, menanamkan dan
mengingatkan nilai-nilai Kementerian Keuangan dan budaya Kementerian Keuangan.
Hal tersebut mendukung peningkatan pelayanan, penyampaian arahan-arahan serta menggali
potensi dari seluruh jajaran di KPKNL Bekasi adalah dengan rutinitas Galang Semangat
Pagi yakni berupa pertemuan singkat di pagi hari sebelum jam pelayanan dimulai.
Kegiatan tersebut dimulai dengan sirene pukul 07.45 WIB setiap pagi dari hari Senin
sampai Kamis guna menghimpun seluruh pegawai KPKNL Bekasi untuk sharing session singkat di ruang pelayanan
utama. “Kegiatan itu menjadi momen yang tepat untuk membicarakan berbagai hal
yang bermanfaat”, ujar Partolo.
Sesi terakhir dari studi banding tersebut adalah melihat langsung objek dokumen pengungkit serta peninjauan sarana dan prasana KPKNL Bekasi. Pada kesempatan tersebut Kepala Sub bagian Umum KPKNL Palopo, Ahmad Indra Gunawan, yang juga merupakan mantan pegawai KPKNL Bekasi mengatakan bahwa perubahan yang dilaksanakan KPKNL Bekasi benar-benar terlihat nyata. “Perubahan KPKNL Bekasi tidak hanya pada sarana dan prasana fisik kantor, tetapi juga dari kinerja para pegawai jajaran KPKNL Bekasi,” kata Ahmad. Menutup kegiatan studi banding ini, Kepala KPKNL Mamuju dan KPKNL Palopo mengucapkan terimakasih kepada Partolo beserta jajaran serta berharap dapat menyusul KPKNL Bekasi dalam meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi. (Naskah dan Foto : tim berita , Seksi HI KPKNL Bks)